Epilog

23 5 0
                                    

"Hei kau yang disana!" Seorang perempuan cilik memanggil anak sebayanya yang berjenis kelamin laki laki. Membuat sang empunya menoleh.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa wajahmu bonyok?"  Alis perempuan itu berkerut, dengan cepat anak kecil itu mengambil sebuah sapu tangan di kantongnya. Tangannya yang kecil membersihkan luka anak laki laki dengan telaten.

"Apa kau baru dibully ? Siapa? Kau ingin aku membalasnya untukmu?" Pertanyaan berentet tersebut tidak direspon. Anak laki laki itu memperhatikan lawan jenisnya dengan seksama. Indah, pikirnya.

"Hei apakah ada orang disana?" Tangan kecilnya terayun didepan wajah anak laki laki didepannya, membuat anak laki laki itu kembali sadar dan tersenyum. Gadis kecil itu merengut sembari meraba kantung jeans overallnya, mencari sesuatu.

"Ah sudahlah. Ini makan saja." Tangan lawan bicaranya mengambil permen itu dengan lembut.

"Namamu siapa? Aku Kang Jihyun, biasa dipanggil Jihyun." Gadis itu menyodorkan tangannya, bermaksud berkenalan dengan laki laki bersurai hitam legam didepannya.

"Park Jimin. Panggil saja Jimin." Jemari gadis itu beranjak menepuk pelan kepala anak laki laki itu.

"Ayo main denganku." Gadis kecil itu menarik jimin meninggalkan mobil mainan yang rusak dibelakang anak laki laki itu.

Hari ini mobil mobilan kesayanganku rusak, aku merasa sangat emosi tetapi aku tertolong oleh gadis cantik sebayaku. Ia memberiku sebuah permen, bahkan membersihkan lukaku. Mungkin jika tidak diganggu olehnya aku bisa memukuli tubuhku sendiri hingga mati.

~J
——————————

"Ahhh... sangatlah romantis." Jihyun mengangkat tangannya keudara, melemaskan otot tubuhnya yang mulai kaku karena duduk diam hampir 2 jam. Disebelahnya terdapat pria berkaos strip hitam putih tengah tersenyum melihat setiap gerak geriknya.

"Apakah kau sudah menemukan julietmu, jim?" Gadis itu bertanya sembari memakan snack dihadapannya.

"Entahlah." Lawan bicaranya menangkat bahunya.

"Aku ingin seperti romeo & juliet. Tidak terpisahkan." Gadis itu tersenyum. Matanya menerawang kearah plafond berwarna putih kebiruan diatasnya. Tanpa sadar pria disampingnya tersenyum lebar akibat kalimatnya.

"Aku sudah menemukan romeoku." Mata gadis itu berbelok kearah teman prianya.

"Siapa?" Pertanyaan Jimin dengan cepat dijawab oleh gadisnya.

"Yang pasti bukan dirimu." Jihyun menjulurkan lidahnya kearah temannya kemudian tertawa.

"Apa pria itu pria sebayaku pekerja part time baru yang ada dikedai es krim? Kau terlihat sering mengobrol dengannya?" Jimin menopang dagu indahnya.

"Rahasia. Kau tidak boleh tahu." Jihyun menempelkan jari telunjuk dibibirnya. Kepala gadis itu ia letakkan di paha berotot pria disebelahnya, kemudian menutup mata.

Kecewa. Hari yang harusnya berakhir dengan senyum, kau buat berakhir dengan perasaan kesal. Aku tidak suka. Sudah kubilang beratus kali kalau kau milikku.

~J
——————————

"Selamat datang di Magic shop." Pria didepan Jihyun menyapanya riang, tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelincinya yang rapi didadanya tertempel nametag bertuliskan Jeon Jungkook.

"Hai! Aku ingin pesan 1 vanilla rabbit dan 1 choco monkey. Ah dan juga 1 kentang goreng large." Jihyun mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum.

"Semuanya 13.600 won." Pria bergigi kelinci kembali bersuara.

Romeo & Juliet : 21st CenturyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang