"tadi totalnya berapa?" ucap Dinda sambil membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan.
"total? Total apaan? Total gue buat lo baper?" ucap Demas-becanda-.
"tadi anak-anak kan pinjem duit lo, dan sekarang gue mau ganti" jelas Dinda sambil memberikan uang yang ada ditangannya kepada Demas, namun Demas menolak uang itu.
"lo ngerendahin gue? Kalo tanpa duit itu gue bakal mati kelaparan? Kartu ATM gue juga masih ada isinya kali" ucap Demas sewot.
"ya nggak gitu. Tadikan gue pinjem duit lo dan sekarang gue mau ganti, gue nggak mau kalo sampe gue punya hutang budi sama orang kaya lo. Apalagi kalo nanti ada yang bilang gue cewek matre cuma gara-gara uang lo nggak gue ganti. Terus nanti-"
"udah ya sayang jangan banyak bacot, sekarang gue mau pulang. Night sweety, see you besok" ucap sambil kembali memasuki mobilnya.
Dinda yang melihat hal itu hanya bisa memandang dengan tatapan bingung.
"Sweety-sweety, emang gue popok bayi apa" jawab Dinda jutek.
"oh ya, besok ke sekolah gue jemput. Jangan berangkat dulu" ucap Demas lalu menutup kembali kaca mobilnya.
"tapi-"
Wussss...
Belum juga selesai bicara, mobil Demas sudah melaju terlebih dahulu.
"Syukur deh nggak mau" ucap Dinda sembari kembali memasukkan uangnya ke dalam Dompetnya.
🌺🌺🌺
Demas melihat kearah jam tangan miliknya yang sedang menunjukkan pukul 22.00.
"Jam segini pasti anak-anak lagi di warung mpok yem" ucap Demas sambil tetap fokus menyetir.
Mobilnya berhenti tepat didepan sebuah warung makan yang sengaja dipasang lampu remang-remang.
Di sana sudah terdapat 3 teman Demas, sahabat lebih tepatnya.
Ada si keriting cungkring, anak asli keturunan kupang namun sudah lama menetap di Jakarta semenjak dia umur 2 bulan -Cepe-.
Si gemuk dengan hobi makan dan nge-game, asli orang Jawa tengah -Memo-.
Dan tak lupa ada juga Reno, cowok jangkung dengan kulit putih, 11-12 sama Demas lah. Tapi sayang, dia adalah orang yang sering Demas kibulin dari ke tiganya karena menurutnya mudah aja ngibulin Reno.
"Weh si Bos, dari mana aja lo" ucap Cepe setelah melihat temannya sedang berjalan menghampirinya.
"Biasa kalo udah punya cewek" jawab Memo lalu memasukkan kacang kedelai ke dalam mulutnya.
"Bacot lo semua. Eh Ren, gue minta duit dong" ucap Demas dengan nada menodong ke arah Reno.
"Lah bos, bukannya tadi lo cerita ama kita-kita kalo lo itu baru aja nerima transfer-an dari bokap?" Ucap Memo.
"Tau tuh, padahal si bokap kalo udah transfer bukan lagi satu juta, tapi minimal 5 juta satu minggu" timpal Cepe.
"Lo tau cewek gue kan?" Tanya Demas kepada teman-temannya.
"Iya, Dinda yang cantik, bohay and Kaya itu kan" jawab Memo lalu menyeruput es teh miliknya.
"Asal kalian tau, dia itu punya adik 5 ekor. Gila rajin banget bokap nyokap nya" ucap Demas sambil geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAGOSTE
Teen Fiction"Lo mau kan jadi pacar gue?" "Ini bukan pertanyaan, tapi pernyataan. Jadi nggak ada penolakan" "Oke, lo mau jadi pacar gue" Gimana perasaan kalian jika di tembak oleh seseorang yang nggak kalian kenal? Itulah yang dialami Dinda.