2

32 7 0
                                    

Setelah pelajaran pertama selesai, teman teman Aletta sedang berkumpul di meja Naya melakukan rutinitasnya yaitu menggibah.

"Woy udah padaa ngoppi belom." Lawak Nadia ke temen-temennya,sedangkan temen-temennya geleng geleng melihat tingkah Nadia.

"Temen siapa sih, ko kaya gembel yg gue liat di instagram aw receh." Kata Reka sambil menatap sinis Nadia.

"Bukan temen gue, temen gue mah elite, otaknya sehat semua." Dora ikut menimpali perkataan Reka.

"Kalo temen temen gue mah IQ nya diatas rata rata, ya gak guys." Kata Dita sambil mengotak atik handphonenya.

"Uh bener banget asli, temen gue mah seleb semua termasuk aw karin temen gue." Kata Della sambil mengibaskan rambutnya.

"Ngarep nih anak babon." Cibir Naya kepada Della.

Sebelum Nadia menjawab perkataan perkataan sahabat sahabatnya, perkataannya diurungkan karna Aletta menjerit di kerumunan sahabat sahabatnya.

"Samlekum mamank, gajawab dosa." Sontak kelima sahahabtnya menutup telinga dengan spontan karena suara Aletta mengalah ngalahi peluit pelatih guru olahraganya. Oke sip lebay gue.

"Ngomong salam aja salah, situ dosa juga kok bangga." Celetuk Nadia.

"Tampang watados lo yg bikin gue ingin menampolmu." Geram Ditta, yg lainnya pun menatap Aletta dengan wajah songarnnya. Aletta pun tidak merasa takut,malah saat ini ia sedang menahan tawa karena melihat wajah sahabatnya.

"Udah elah, ganti muka lo semua gacocok anying kaya nahan boker." Kata Aletta sambil tertawa seperti mak lampir. Aletta semakin tertawa keras karena mendengar makian sahabat sahabatnya. Seketika kelas menjadi hening, Aletta langsung menutup mulutnya.

"Kok sepi sih?lawakan gue garing ya?" Tanya Aletta dengan wajah polosnya.

"Heh tenyom, gadenger pengumuman barusan?nama lo dipanggil disuruh ke TU."

"Lah ngapain?"

"MANA GUE TAHU." Jawab anak kelas serempak.

"GUE TEMPE." Teriak Aletta sambil ngacir keluar kelas. Semua penghuni kelas melihat kepergian Aletta.

"Busset, suaranya ngalahin toa masjid."

"Deh kalo didepan pacarnya sok kalem ck."

"Ko heran ya gue sama Aletta,kalo dibuat nyanyi suaranya enak, giliran dibuat ngomong malah cempreng banget."

"Selamatkan kuping hamba dari pita suara Aletta YaAllah."

"Cantik cantik cempreng tuh suara, tapi gapapa lah, gimana gimana imutnya gapernah luntur."

Begitulah yg didengar oleh Aletta saat keluar dari kelasnya. Saat ini Aletta menyusuri koridor yg sepi karena saat ini memasuki jam kedua yg berarti pelajaran sedang berlangsung. Aletta mulai memasuki ruangan TU disekolahannya.

"Hufft enak njir adem." Gumam Aletta dengan mengibaskan tangannya dimukanya karena diruangan TU sekolahannya terdapat AC.

"Eh Aletta udah disini." Sapa Bu Oni diiringi dengan senyumnya ke Aletta.

"Hehehe iya bu, permisi bu saya mau tanya apa bener saya dipanggil?" Tanyak Aletta dengan raut kebingungannya.

"Iya nak, saya panggil kamu kesini untuk minta tolong." Kata Bu Oni.

"Iya ada apa bu? Minta tolong apa ya?"

"Gini nak, bapak kepala sekolah meminta saya untuk mencari siswa siswi kelas sembilan untuk mengikuti olimpiade IPA, apa kamu berminat? Karna saya sering denger dari guru-guru kalau nilai IPA kamu selalu tinggi dari kelas 7." Jelas Bu Oni panjang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HopelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang