Nama ku sebenarnya bukan Senja melainkan Anjani, tapi karena aku kecil dulunya sering bermain lupa waktu hingga hampir Senja. Aku baru pulang ke rumah terus menerus seperti itu kedua orang tua ku sulit sekali untuk memberikan ku nasehat mungkin karena aku ini bandel, akhirnya mama sama papa menyebut ku dengan sebutan" Senja".
Sekarang aku mengenyam pendidikan di universitas Hawa, kenapa bisa di katakan universitas Hawa karena semua yang menuntut ilmu di universitas ini kebanyakan perempuan semua kalau pun ada di antara kalian yang ingin bertemu dengan kaum Adam tidak akan pernah ketemu, universitas ini di khususkan untuk para perempuan.Zaman sekarang ini banyak hal hal yang tidak diinginkan terjadi banyak universitas yang tutup disebabkan sesuatu hal yang mampu merusak nama baik universitas, makanya universitas kaum Adam dipisahkan dengan kaum Hawa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita inikan memiliki budaya timur yang kental dengan nuansa islami
Dalam segi berpakaian pun harus sopan asalkan tidak membuka aurat. "Senja,...!! Mama memanggil " sarapan nya sudah siap sayang, buruan nanti kamu terlambat ke kampus," mama ku adalah ibu yang paling perhatian dan disiplin tapi beliau gak suka marah pokok nya penyayang deh, kalau sosok ayahku beliau agak galak, kalau aku pulang telat beliau pasti marah-marah maklum aku ini anak satu-satunya jadi beliau khawatir kalau terjadi apa apa dengan diriku.
Secepatnya aku duduk sebelum makan tak lupa berdoa dulu" Senja kalau kamu pulang jangan malam-malam ya nak, langsung pulang tidak usah mengikuti acara teman teman kamu yang nggak jelas". Ayah ku mulai deh ceramah nya, aku cuma mengangguk pelan dan berkata,"iya ayah, Senja akan pulang lebih awal kalau mata kuliah senja sudah selesai" ayah tersenyum dan kembali berujar"nah itu baru anak kesayangan ayah, iyakan ma..?" ,Mama hanya tersenyum dan berkata ," iya senja dengerin apa kata ayah mu," aku hanya cemberut dan diam," Lo kok cemberut gitu mukanya,gak cantik donk anak ayah" aku pun langsung bicara "ayah sih ngomong itu terus kan jadi bosan mendengar nya, Senja mau berangkat dulu entar telat, assalamualaikum", aku pun langsung berangkat," walaikumsalam hati hati ya Senja,"Kebiasaan yang sering aku lakukan adalah berangkat dengan menggunakan sepeda, namun bukan sembarang sepeda, sepeda ini memiliki banyak sejarah yaitu adalah peninggalan belanda yang diberikan pemuda asing dari kota Belanda yang di hadiahkan untuk mendiang kakek buyut ku yang turun temurun dipakai oleh keluarga ku, meskipun aku bukan keluarga konglomerat namun kami berkecukupan.
Ku terus mengayuh sepeda ku dengan cepat,namun entah kenapa sepeda yang ku kendarai oleng hingga aku tak mampu mengendalikan, akhirnya braakkk aku dan sepeda ku jatuh sikut dan lutut ku berdarah juga memar. Kulihat ada seseorang laki-laki lewat dengan mobil nya, dia pun berhenti kemudian menolong ku. laki-laki itu segera memapah ku menuju ke tempat duduk berwarna merah muda yang diatapi payung besar berwarna pelangi, akupun dengan perlahan duduk di bangku merah muda itu laki-laki itu dengan cekatan mengobati luka-luka ku,rupanya dia anggota PMR kulihat kotak obat yang di keluarkan dari tas ransel nya pikir ku dalam hati. Tiba-tiba aku berteriak histeris dan berucap"awww, sakit.. pelan-pelan donk,"ucapku kesakitan, "tenang cuma sakit sedikit kok, kalau dibiarkan bisa infeksi kamu mau?" Ucapan nya begitu bermakna,aku terdiam dan mencuri-curi pandangan kearahnya aku menatapnya begitu penuh tanda tanya, mungkin kah dia..?"kamu kok menatap ku seperti itu, kenapa??"ternyata dia tahu aku memandangi nya sedari tadi,dia cukup tampan postur tubuh nya gagah dan sepertinya dia pemuda yang cerdas"maaf aku cuma berpikir, apakah kamu anggota Palang merah remaja karena kulihat kamu membawa kotak yang bertuliskan kata PMR" tanyaku serius.
"Dugaan mu benar sekali,
"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"tanya pemuda itu, aku gugup dan mulai bicara" namaku, Anjani, tapi kamu cukup panggil aku Senja, kalau kamu siapa,?" Senja kembali bertanya. " Kenalin aku Pagi..., ,"Aku kaget dan gak sadar tertawa mendengar nama pemuda itu. ''lucu ya namaku, memang itu namaku boleh saja kamu tertawa, oh ya maaf aku harus segera berangkat kuliah nanti aku terlambat,maaf ya aku tidak dapat mengantarkan mu ke kampus mu". Pemuda itu meninggal kan sapu tangan nya untuk menutupi luka di sikut dan lutut ku. Aku belum sempat mengungkapkan terimakasih pada nya, sapu tangan ini akan selalu ku simpan dan akan ku kembali kan jika aku bertemu dengan nya lagi.PERTEMUAN
Beberapa hari berikutnya, aku bertemu dengan pagi seperti nya dia bersama seorang perempuan cantik di dalam mobil kulihat mesra banget, kupikir dia adalah ceweknya pagi kemudian cewek itu keluar dari mobil sepertinya cewek nya kuliah di universitas yang sama dengan ku. Pura-pura saja aku tak melihatnya namun ada rasa penasaran yang kuat dari dalam hati ini, ku ikuti perempuan itu sampai di suatu ruangan, aneh pikir ku kok bukan kelas melainkan ruangan dosen?. Ternyata perempuan yang bersama pagi adalah seorang dosen di universitas Hawa ini, aku terdiam sejenak dan berpikir, ngapain juga memikirkan pagi dia toh bukan siapa nya aku. Dan juga aku tidak begitu tahu siapa dia sebenarnya. Akupun menjauhi ruangan dosen itu dan masuk ke ruangan kelas ku saat bersamaan ku berpapasan dengannya lalu dia menegurku"ayo cepat masuk,mata kuliah ini hampir mulai,"
Perempuan ini kayaknya baik dan perhatian lagi pikir ku dalam hati.,"iiiya Bu". Sahutku pelan. Akupun duduk dan mengambil buku-buku dalam tas merah jambu, dosen baru itu pun mulai bicara dan memperkenalkan diri nya " pagi semuanya, semoga pagi hari ini kita dalam keadaan sehat perkenalkan nama saya adalah Bu Hesty dosen baru di universitas Hawa ini, saya baru saja selesai studi dari Jerman, mudah-mudahan kita dapat berbagi ilmu karena saya baru lulus dan juga baru tiba di Indonesia salam kenal ya adek-adek??" Ujar dosen baru itu cara bicara yang sopan juga Tutur katanya yang lembut memiliki aura tersendiri dalam kepribadian nya.Setelah beberapa waktu kemudian bel berbunyi itu tanda nya usai sudah perkuliahan hari ini, akupun beranjak dari bangku ku dan bergegas untuk meninggalkan ruangan kelas, tiba-tiba ku melihat
Pagi di luar ruangan dosen seperti ada yang di tunggu nya,gumam ku dalam hati rasa penasaran yang tiba-tiba timbul begitu saja anehnya tak sengaja ku lihat bu Hesty dosen baru itu berbicara dengan pagi begitu serius nya, ternyata Bu Hesty menunggu di jemput sama pagi ternyata Bu Hesty seseorang yang spesial di hati pagi. Kenapa aku kok peduli banget sama pagi? Tidak,.. tidak mungkin aku suka sama pagi aku kan baru kenal sama Pagi masak Iya aku punya perasaan sama dia. Pikir ku lagi dalam hati. Akupun beranjak pergi dari ruangan dosen itu,dan langsung ke tempat parkir khusus sepeda, tiba tiba aku di kaget kan seseorang entah siapa aku tidak tahu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikala Senja Merindukan Pagi
RomanceSecara logis Senja dan Pagi tidak akan pernah bertemu kalau pun dipertemukan mungkin yang terjadi adalah sebaliknya yakni dunia yang fana ini akan hancur lebur namun bukan itu inti dari kisah ini. Diawali dalam sebuah perjalanan hidup seorang mah...