Suasana kampus Hawa sangat begitu ramai sekali, dalam lorong Kelas di pojok dinding dekat kelas ku di sanalah banyak kerumunan mahasiswi yang membaca tentang pemberitahuan pertukaran pelajar antar negara, aku sendiri belum membaca isi dari pemberitahuan itu cuma sahabat ku Evy yang memberi tahu ku kalau aku terpilih salah satu diantara kelas ku. Bukan cuma aku yang terpilih ada tiga kelas jurusan yang mewakili pertukaran pelajar ini sontak saja aku terkejut dan tidak dapat berkata apa-apa lagi hanya bisa bengong dan... berpikir ini tidak mungkin. Namun Evy terus saja meyakinkan ku dan menarik tangan ku supaya aku membaca pemberitahuan itu saat aku berdiri di dinding pemberitahuan itu akupun mulai membaca dengan teliti dan ternyata benar yang dikatakan Evy aku terpilih sebagai kandidat pertukaran pelajar ini, hati ku sangat bahagia itulah impian ku selama ini ingin menuntut ilmu ke negeri sakura.
Di sisi lain universitas Adam juga demikian pagi juga terpilih menjadi kandidat pertukaran pelajar di negeri sakura itu, mereka berdua tidak tahu bahwa mereka akan bertemu di negara yang bermandikan salju.
Beberapa Minggu berikutnya waktu keberangkatan telah tiba,mama membantu ku menyiapkan keperluan keberangkatan ku, ayah juga demikian memesan tiket pesawat,mama dan ayah begitu bersemangat sekali seperti nya mereka bahagia mengetahui kalau aku akan dikirim ke negeri orang. Rasanya hati ini tanpa beban lepas seperti burung baru keluar dari sangkar nya.
Di tempat lain, pagi juga sibuk mengurusi semuanya keluarga nya juga begitu bangga atas prestasinya. Karena dia kalangan orang berada jadi semuanya disiapkan secara instan, ada raut bahagia yang terpancar dari wajahnya sesuatu yang selama ini jadi harapan dan impian nya menjadi kenyataan. Negeri indah yang selalu ada dalam bayang-bayangnya akan hadir tepat dalam pandangan matanya.
Keberangkatan yang di tunggu tunggu telah tiba, keluarga Senja mengantarkan nya ke airport untuk mensupport dan mendoakan agar selalu sehat dan harapannya selama ini akan berbuah manis bak buah yang baru saja di petik dari pohonnya, demikian juga halnya dengan keluarga Pagi yang tidak kalah semangat nya memberikan dukungan yang paling besar untuk Pagi supaya di negeri sakura itu lebih berprestasi dan sukses menjadi seseorang yang di harapkan keluarga nya.Beberapa waktu kemudian jadwal keberangkatan pesawat dari Jakarta ke Tokyo hampir tiba, mereka berdua dari tempat yang berbeda bersiap siap ingin berangkat dan bersamaan memasuki salah satu pesawat menuju kota Tokyo, mereka tidak menduga akan duduk bersebelahan di dalam pesawat itu mereka tidak begitu
memperhatikan satu sama lain hingga mereka seperti nya sibuk menaruh barang-barang bawaan mereka ke tempat yang khusus menaruh tas bawaan mereka, mama senja menetes kan air mata terlihat dari kejauhan melepaskan kepergian anak satu-satunya lambaian tangan pun silih berganti tanda salam perpisahan dan akan bertemu di lain waktu dan kesempatan yang berbeda.
Akhirnya pesawat pun akan segera lepas landas para penumpang masing-masing di haruskan menggunakan sabuk pengaman, ponsel pun harus di matikan untuk kelancaran penerbangan, dalam tak kesengajaan antara senja dan pagi mereka belum mengetahui satu sama lain bahwa mereka duduk bersebelahan namun sesuatu yang terduga datang, akhirnya mata mereka beradu pandang beberapa menit kemudian mereka terkejut dan tertawa kecil mereka berdua tidak menyadari bahwa mereka berangkat ke tempat tujuan yang sama akhirnya mereka tersenyum bahagia dipertemukan dalam kondisi yang sama ada perasaan yang yang sama dalam hati mereka rasa kerinduan yang mendalam dan bukan itu saja Pagi merasakan getaran yang aneh dalam hati nya, dia pikir ini adalah hal biasa karena sudah terlalu lama tidak menaiki angkutan udara ini. Di lain hati dalam perasaan senja terhadap Pagi juga sama halnya ada desiran Rindu yang membakar jantung nya, dia pun berpikir kalau ini bukan cinta tapi rasa grogi yang terjadi pada dirinya. Beberapa jam kemudian rasa kantuk mendatangi Senja mata nya terpejam dan akhirnya jatuh perlahan tepat di pundak Pagi, Pagi tersenyum dan tangannya hendak membelai pipi kemerahan Senja namun diurungkan nya karena dia tak ingin Senja terbangun dari tidurnya. 'Kelihatannya dia kelelahan sehingga tertidur pulas' kata Pagi dalam hatinya, dibiarkan Kepala senja bersender di bahunya sementara bahunya juga begitu penat menopang kepala Senja karena merasa kasian diapun merelakan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikala Senja Merindukan Pagi
RomanceSecara logis Senja dan Pagi tidak akan pernah bertemu kalau pun dipertemukan mungkin yang terjadi adalah sebaliknya yakni dunia yang fana ini akan hancur lebur namun bukan itu inti dari kisah ini. Diawali dalam sebuah perjalanan hidup seorang mah...