Chapter 2

11.6K 717 11
                                    

Yuhuuu jangan lupa tinggalkan komentar dan vote gaes..
Karena itu sangat berarti buat saya
.
.
.
.
Lanjut ke cerita

CEKIDOT

Pemandangan di kota Seoul saat sore hari begitu indah, matahari nampak berwarna kuning keorenan menampilkan sembulan sinar yang sangat memanjakan mata, dan itulah yang dinamakan senja. Banyak orang yang menghabiskan waktunya di pantai untuk menikmati senja bersama keluarga, maupun pujaan hati.
Berbeda dengan gadis satu ini, dia memfokuskan kameranya ke arah sinar matahari yang menghasilkan warna yang indah, sesekali jepretan dia ambil untuk menambah koleksi fotonya. Tak disengaja lensa kamera itu memfokus kearah gadis diseberang sana.

Jepretan demi jepretan dia lakukan, tak disangka gadis itu berbalik dan menampilkan senyum manisnya. Untung yang dipotret tidak sadar akan hal itu karena jarak yang cukup jauh.

Menikmati sore dengan ditemani kamera sungguh sudah membuatnya puas, gadis dengan pesonanya yang melekat, hidung mancung, bertubuh jangkung dan yang membuat heran dia bisa terlihat cantik dan tampan secara bersamaan, dia Lisa lebih tepatnya Lalisa Manoban, adik dari Kim Jisoo. Berprofesi menjadi photografer sudah menjadi bagian dari hobinya, ditambah kaka beradik ini mempunyai perusahaan majalah, itu membuat keahlian Lisa dalam menghasilkan foto semakin bagus.

Perusahaan yang di kelola semakin banyak peminatnya, sepeninggal orang tua nya merekalah yang menjadi tokoh utama dalam perusahaan itu. Jisoo sebagai CEO KMCompany, sedang kan Lisa sebagai sang photografer.

"Sudahkah kamu puas menikmati senja Lisa" ucap Jisoo menghampiri adik kesayangannya

"Sudah cukup puas unnie, akan ku perlihatkan jepretan ku, tapi nanti hehehe" ucap Lisa tersenyum kearah Jisoo

"Baiklah, mari kita bergegas pulang, unnie sudah cukup lelah" ucap Jisoo kepada Lisa

"Kajja, kita pulang unnie" ucap Lisa berlari meninggalkan unnie nya

"Anak itu, selalu seperti itu dan tidak berubah" ucap Jisoo terkekeh melihat tingkah adiknya itu

Perjalanan menuju apartemen milik Lisoo cukup memakan waktu ditambah kemacetan yang terjadi, memang sudah menjadi tradisi jika di hari Senin karena padatnya kendaraan yang melintas.

Obrolan pun terjadi diantara kaka beradik ini, dengan cara mengobrol itulah yang bisa mengusir kebosanan saat terjadi nya macet.

"Unnie, jika macet seperti ini pasti kita akan kemalaman sampe apartemen, lebih baik kita langsung mampir makan aja ya" ucap Lisa masih fokus memandang kedepan.

"Iyaaa boleh lah Lis, biar nanti kita tinggal bersih bersih doang" ucap Jisoo, sesekali dia tersenyum memandang kearah handphone nya, ya dia habis berkirim pesan dengan Rose

"Yakk unnie, bisa tolong jelaskan apa arti senyum mu itu" ucap Lisa yang memergoki unnienya

"Hahaha tidak ada yang perlu unnie jelaskan, memang salah jika tersenyum" ucap Jisoo terkekeh

"Yang menjadi masalah itu, kau tersenyum terhadap handphone mu itu, dasar pabbo" ucap Lisa sedikit kesal dengan Jisoo

"Yak Lisa, beraninya kau mengatai unnie cantikmu ini pabbo" ucap Jisoo dan menjitak kepala Lisa

"Aihhh ini sakit unnie, tega teganya kau menjitak adik manismu ini" ucap Lisa sambil mengelus kepalanya yang terkena jitakan Jisoo

"Hahaha itu pukulan yang pantas untuk adik nakal bin durhaka seperti mu" ucap Jisoo tertawa, sungguh lucu sekali mereka

"Sudahlah unnie, mending kau jelaskan dulu apa arti senyum mu tadi" ucap Lisa cemberut

"Tak perlu cemberut seperti itu Manoban, dan memang tidak ada yang perlu aku jelaskan" ucap Jisoo masih dengan pertahanannya tidak akan menceritakan tentang Rose kepada adiknya

BELIEVE ME (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang