Bagian 3 (Aku Mulai Menyukainya)

6 2 0
                                    

"Iya iya, silahkan istri masuk."

"Apa apaan kamu,aku baru saja kenal denganmu sudah memanggilku istri istrian. Cihh" Jawabku Ketus plus bercanda.

"Kamu kan akan menjadi calon istriku nanti, apakah salah memanggilmu istri?"

"Terserah"

Lalu aku membuka pagar besi rumahku dan masuk. Lalu Zacky memanggilku.

"Hey" panggilnya.

Aku membalikkan badan dan melihatnya tanpa menjawab.

"Jangan lupa untuk menjawab Telfonku nanti. Aku tidak sabar menunggu senja tiba. Tenang saja istri,aku tidak akan membuatmu mengantuk karena kita telfonan bersama. Aku janji"

"Mustahil kita dapat menelfon bersama. Aku masuk dulu"

Kemudian aku pergi dan langsung masuk ke rumah, hufftt  belajar tadi membuatku sangat lelah. Itu membuatku berbaring di ranjang. Hari kedua pindah membuatku terasa   kurang bisa beradaptasi. Mungkin lama kelamaan aku terbiasa.

Aku bersiap untuk mengambil handuk pink dan langsung beranjak ke kamar mandi,sekolah baruku termasuk ke dalam sekolah favorit, dengan adanya kegiatan fullday (belajar dengan pulang yang lama dan  diliburkan pada hari sabtu) banyak siswa siswi yang baru pindah mengeluh akan hal ini.

  Setelah aku mandi, aku terasa sangat lapar yang tak bisa kutahan, sehingga hal ini mendorongku untuk pergi ke dapur. Rumah ku ada 2 lantai, lantai 1 dan lantai 2. Lantai 2 merupakan tempat kamar tidurku jadi jika lapar aku harus pergi ke lantai 1 untuk mengambil makanan.

  Aku kemudian turun untuk sarapan atau ngemil. Dari tangga aku sudah melihat Bi Suti yang sedang membereskan barang barang yang kemarin belum diselesaikan disusun. Aku sudah beranggapan dulu sebelum bertanya,mungkin tidak ada makanan hari ini. Kemudian aku cepat cepat menghampiri Bi Suti yang saat itu sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Bi, tidak ada makanan kah?"

"Tidak Non, Bibi belum sempat kepasar,masih banyak barang yang belum saya susun"

"Ohh, begitu. Emmm.. Bibi sendiri sudah makan? Pak Robert mana? Kenapa saya tidak dijemput seperti biasanya?"

"Jadi begini Non, Ban mobilnya kempes. Jadi harus diperbaiki dulu katanya. Kalau saya tadi sudah makan Non, saya pergi ke warung beli makanan. Non Lia sudah makan?"

Aku sendiri sudah mengerti Bi Suti, dia memang begitu orangnya, bukan egois. Tetapi dia pelupa, harap dimaklumi dia sudah lumayan berumur. Terkadang penyakit pelupanya ini membuat Ayah dan Bunda menjadi kesal. Harap maklum.

" ehh.. Belum Bi,kalau begitu  Lia mau pergi ke super market dulu untuk membeli cemilan."

"Non pergi sendiri?"

"Iya Bi, naik taksi. Bibi jangan khawatir ya. Lia pasti baik baik saja."

"Yasudah kalau begitu, hati hati Non"

"iya Bi.. Emm Bibi mau pesan apa? Bibi pasti kelaparan kan?"

"Wah kalau masalah makanan teh Non Bibi mau.. Bibi mau soto saja Non, untuk Kang Robert mah beli pecel Lele saja."

"Hahaha.. Baiklah Bi,Lia ke atas dulu ingin bersiap siap"

"Oke Non"

Aku pun ke kamarku untuk pergi mengganti baju. Tiba tiba saja telfonku berbunyi. Aku pergi dimana telfon genggam ku berbunyi.

"Hey ini nomor tidak dikenal"
Sontak aku mengingat sesuatu yang dikatakan Zack saat di depan rumahku.

"Hey. Apakah ini Zack?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zacky (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang