WORK I

203 12 5
                                    

YES, CHEF! | Attack on Titan Fanfiction

Disclaimer    :  Hajime Isayama/進撃の巨人

Pairing           : Levi Ackerman x Eren Jaeger, Riren, RivaEre

Genre             : Bromance, Food wars, Shounen-ai


.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

KRING!!!

"Huaaahhh......!" Surai cokelat terbangun dari tidurnya dengan rambut acak adul. Ia terkagetkan dari jam weker sialan miliknya. Dengan mata memerah, ia melirik jam weker yang masih berbunyi nyaring di meja sampingnya dan yah seperti biasa si Pemuda selalu bangun terlambat untuk kuliah,

"GAWAT, AKU KESIANGAN!" Ucapnya sambil buru-buru turun dari kasur dan langsung ngacir ke kamar mandi. Oh Tuhan, berikanlah dia kesempatan untuk bisa bangun pagi sekali. Ia lelah mendapat hukuman dari guru killer di Universitas Maria. Universitas yang terkenal. Kau tahu mengapa dia diterima di Universitas itu sedangkan dia sendiri sering terlambat? Kalau bukan karena kepintaran dan keuletannya, dia tidak bakal diterima.

Setelah mandi, berdandan, dan berpakaian rapi Si Pemuda langsung turun dari lantai kamar atasnya untuk menuju sang Ibunda yang sedang mencuci piring. Terdengar suara langkah kaki berat menghampiri Ibunda.

"Ibu, Kenapa tidak membangunkan aku? Aku kan jadi terlambat. Ini hari Kamis, bu. Aku harus berangkat pagi" Cetuk si Pemuda dengan wajah yang menahan air mata karena kesal tidak dibangunkan oleh Sang Ibunda

"Ibu daritadi sudah memanggil berkali-kali tapi kamu tidak kunjung bangun. Ya, sudah" Ucap Ibu selow menanggapi omelan si Pemuda bermata emerald.

"Iya deh, Eren berangkat. Sudah terlambat. Eren ambil rotinya aja dimakan di kampus"

Sebut saja namanya Eren Jaeger. Pemuda Hiperaktif berumur 19 tahun dengan tinggi 170cm. Anak dari Grisha dan Carla Jaeger. Dulunya mereka adalah keluarga yang penuh dengan keceriaan. Tetapi sang Ayah yang hendak memutuskan untuk mencari bahan masakan yang langka di Hutan, Grisha dinyatakan hilang. Dan sampai sekarang jasadnya masih belum ditemukan.Walaupun Eren tinggal berdua dengan sang Ibu, itu tidak akan membuat Eren bersedih. Dia bertekad untuk membahagiakan Ibunya.

Menaiki sepeda dari rumah menuju kampus adalah keseharian Eren. Dia tidak menaiki transportasi umum karena harus menghemat uang bulanan. Tidak jauh jaraknya jadi tidak terlalu menguras tenaga. Berbeda dengan keadaan sekarag yang terlambat masuk.

Setelah mati-matian mengayuh sepeda layaknya pembalap, Eren akhirnya bisa sampai di kampus. Tetapi masih ada hukuman yang tidak bisa dihindari. Sudah bangun kesiangan, terlambat masuk, capek lagi.

"Terlambat masuk lagi, Jaeger?". Tanya seorang petugas piket nomer 2 dengan kepalanya kinclong tidak ada rambut sama sekali. Guru piket yang ditakuti seluruh para mahasiswa, Keith Shadis.

"Maaf, sir. T-Tadi ibu saya l-lupa membangunkan saya." Ucap eren dengan lesu. Siapa yang tidak lesu ya.

Sir Shadis menghela nafasnya. Ikut lelah dengan kelakuan Eren. "Cepat masuk. Kali ini kamu tidak kuberi hukuman. Aku bosan memberi nya pada orang yang sama setiap hari." Kata Sir Shadis sambil meremat kepala eren.

Eren yang terkaget dan merasakan sedikit sakit dikepalanya karena cengekeraman Sir Shadis pada kepalanya "Y-Ya, sir!" Dengan langkah terburu-buru Eren memasuki fakultas Tata boga.

YES, CHEF!Where stories live. Discover now