04;Alessia

50 1 0
                                    

Arka menepati janjinya untuk berkumpul membicarakan soal eskul basket yang waktu-waktu ini makin tak teratur.Maklum saja jika sudah senior rasa malas selalu jadi paket komplit di masa tenggang menjadi seorang osis.Arka dan kawanannya yang kebetulan mengikuti eskul basket kecuali Hugo dan Billy itu berkumpul di pojok kantin menunggu Beni si kapten junior yang belum juga datang.

"Gak ada yang mau makan apa?bosen deh gue liat lu pada."Cibir Billy pada kawan-kawannya yang sedari tadi serius pada game online hits di masa kini.Memang diantara semua kawanan ini hanya Hugo dan Billy yang berbeda,buktinya saja sekarang hanya mereka berdua yang tak ikut mabar-mabaran bahkan di ponselnya pun tak terpasang satupun aplikasi game online.

Hugo yang sedari tadi hanya menscrol beranda instagramnya itu tak berkutik dan malah cekikikan melihat beberapa meme receh.

"Yang satu ngakak onlen,yang laen kenyang onlen,ah stess dah gue lama-lama."kesal Billy sembari berdiri dan membenarkan jambulnya di kaca gerobak mang Jamal si penjual siomay yang kebetulan sudah sold out dari tadi.

"Pesenin gue nasi kuduk Bil."titah Regi disela suara tembakan di ponselnya.

"Gue juga."Ujar Andre dan Devin berbarengan.

"Semua aja nasi kuduk Bil,sama teh anget."

Menggeram memperlihatkan rentetan gigi tajam layaknya vampir.Rasanya ingin sekali ia memakan para manusia di hadapannya ini.Dari tadi Billy mengoceh tak ada satupun yang menanggapi dan kini ia akan pergi semuanya bersuara menyuruhnya.

"Nasi kuduk palalu!Makan aja noh Chiken Dinner Winner Winner Chiken Dinner."Cecar Billy seraya pergi.

"Wah anj** si Billy kurang otak."Ujar Devan.

"Tirex mah kalo udah laper ganas ya bro."Tanggap Andre dengan mata masih fokus pada game di layar ponselnya.

"Cepet selesain dulu nih,ntar makan."titah Arka yang juga sama halnya melakukan aktivitas mabar dengan kawan lainnya.

~•0•~

Semilir angin menerpa halus wajah mulus gadis dengan dua,tiga Bukan!,lima yogurt dihadapannya,lebih tepatnya bekas cup yogurt.Alessia Carabella gadis multitalenta yang begitu menggemari yogurt itu kini tengah duduk bersandar di cafeteria SMA Tunas Bangsa.Yogurt baginya adalah bahan bakar utama.Tak ada hari tanpa 'yogurt time' untuknya.

"Ale!"Seru seorang gadis yang umurnya terlihat tak jauh beda dengan Ale.

Berbalik ke arah sumber suara,mendapati sahabat lama tengah menghampirinya membuat senyum Ale merekah sempurna.Sosok gadis bersurai pirang yang jika dilihat hampir memiliki kemiripan dengan Ale itu merentangkan tangan lalu memeluk Ale.

"Aaaa kangen."ujarnya seraya memberikan pelukan hangat pada Ale.

"Gila lama banget gak ketemu yaa."balas Ale sambil menggenggam kedua tangan sahabat lamanya itu.

Ialah Kanaya Alviera,sohib Ale semasa orok sampai sekarang.Meski sewaktu kelas 9 SMP harus berpisah karena Ale pindah sekolah dan jarang bertemu.Jika diingat terakhir mereka bertemu adalah setahun lalu yakni bertepatan diwaktu ulangtahun Ale yang ke 16.

Melepas rindu yang begitu mendalam,bertukar cerita dan juga saling berbagi canda dan tawa.Karena kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu tapi yang paling bagusnya adalah ketika mereka bertemu akan memakan waktu berjam-jam untuk saling bercerita seperti saat ini.

"Jadi gimana?lo sama dia gak pada canggung kan?"tanya Naya antusias seraya menyeruput es teh manis yang baru saja dibawakan oleh pedagang di kantin.

Ale menghela nafas,"gue kan udah gede Nay,masa harus canggung-canggung sih sama mantan.Kaya anak yang baru cinta-cintaan aja."

"Ya kirain deh,abisnya kan lo jadian sama dia cuma 23 jam lebih 55 menit."Cibir Naya terkikik,sedangkan orang yang dicibirnya malah mengercutkan bibir seraya melipat tangan ke dadanya.
"Tapi lo masih cinta gak?"

"Gue jujur nih ya Nay,pas awal-awal masuk SMA terus ketemu sama dia itu tbtb jantung gue maraton.Nah-"

"Hwaaaa anjirr berarti lo cinta Aleee!"ujar Naya dengan tawanya.

Bagaimana Naya tidak tertawa jika melihat cara Ale yang bercerita begitu over acting.

"Lanjutin gak nih?males lah."Ale membuang wajahnya dan terlihat rambut lurusnya terkibar.

"Iyaiyaiyaa,lanjutin dong,masih banyak waktu nih."

"Awas lo ngetawain lagi."tunjuk Ale pada Naya.

"Ya tergantung lo nyeritainnya Ale.Udah ah gak penting,cepet lanjut."

Ale menarik nafas dan kembali menceritakan kisahnya.Untung saja Naya itu pendengar yang baik jadi Ale bisa sesuka hati bercerita tanpa bocor pada siapapun,selain itu Naya juga sering memberikan komentar positif dan saran pada Ale.

Masih waktu yang sama namun tempat yang berbeda.Sekumpulan kawanan yang baru saja menyelesaikan game online secara bersamaan itu harus mengundurkan niatnya untuk pergi memesan makanan karena Beni orang yang ditunggu dari tadi baru saja hadir.

Beni yang datang bersama dua teman itu langsung mengambil tempat duduk di bangku pojok yang masih kosong seraya menyapa,"woy bro,maaf telat nih,tadi bagean peajaran pak gundul."

"Heeh,cepet ngomong,gue laper nih."ujar Devin.

Beni membenarkan posisi duduknya ke duduk yang lebih tegap,"jadi gini nih abang-abang.Kan guru pelatih basket udah gak aktif lagi gara-gara rumahnya pindah terus jauh.Terus kita selaku junior yang perlu belajar itu butuh pelatih,yaa kalian bisa bantu deh buat latih kita."terang Beni.

"Kapan?"tanya Arka

"Rencananya sih besok dimulainya,sampe jam 5 aja kok bang."timpal Haikal cowok yang datang bersama Beni.

Arka hanya mengangguk menanggapi pernyataan itu karena baginya tak ada masalah apapun dalam melaksanakan eskul,toh sudah lama juga ia tak melakukan olahraga tersebut.Hanya saja para kawanannya yang sering menggoda agar Arka pulang dan tak ikut eskul dengan alasan sudah senior.

"Gue duluan."bisik Hugo pada Arka.Ya,Hugo sangat bosan jika harus mendengarkan kumpulan anak basket itu,karena ia sendiri tidak itu basket dan pembicaraan mereka yang terlalu cepat itu membuatnya sulit mengartikannya.

"Kemana si Hugo?"tanya Andre

"Nyusul si Billy."jelas Arka dan dibalas ungkapan 'oh' oleh Andre.

"Yaudah besok kita eskul aja ya Ka,lagian si Billy juga besok eskul musik jadi ya baliknya bisa tetep bareng."Ungkap Devin.

"Si Hugo kasian bro,gimana kalo pulangnya nyasar."Regi menengahi.

"Gimana besok aja.Siapa tau dia mau ikut ngelatih basket."

"Iya lumayan dia jago juga."Memang Hugo lumayan dalam bermain basket apalagi postur tubuhnya yang memadai.

___________________________________________

Maaf telah UP ya Guys,tau lah kemarem seharian jaringannya ngadak-ngadak error.Jadi baru bisa UP sekarang deh.

Jangan lupa Vote&Comment oke

See u next part:)

AlessiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang