1

454 27 2
                                    

Junhoe melangkah senang sambil menenteng sebuah kotak berukuran sedang yang isinya adalah kue Peppermint kesukaan Eommanya

"Hehehe Eomma pasti senang, Gomawo Jiwon hyung karena memberiku gaji berlebih hihi. Eomma! Peppermint akan segera tiba!" ujarnya riang sambil mengangkat kotak kue itu tinggi tinggi

"Eo? June ya!" Panggil seorang wanita berumur tapi awet muda

"Eo? Eugene ahjumma!" Balas Junhoe. Junhoepun menghampiri Eugene yang sedang duduk di kursi depan rumahnya. "Annyeong Ahjumma!" Sapa Junhoe lalu membungkukkan badannya, lalu duduk dibawah Eugene. "Nde annyeong June ya! Kau baru pulang? Ada apa? Aku lihat kau sedang gembira" ujarnya sambil mengelus kepala Junhoe. Junhoe menyenderkan kepalanya dipangkuan Eugene. "Yah, hari ini aku senang, karena Jiwon hyung memberiku bonus pada bulan ini" jawab Junhoe dengan tawanya

"Jinjja? Waeyo?" Tanya Eugene lagi tanpa melepas telapak tangannya disurai hitam legam Junhoe. "Karena akhir akhir ini aku membuat banyak pelanggan mampir di kafe untuk mendengarkan suara emasku hehe" jawab Junhoe dengan percaya diri. Eugene terkekeh sambil menggelengkan kepalanya pelan "Benarkah? Lalu uangnya mau kau apakan?" Tanyanya lagi. "Aku membelikan Eomma kue Peppermint kesukaannya, sudah lama dia tidak memakan kue ini" jawab Junhoe lalu mengangkat kepalanya dan menunjukkan kotak kue yang tadi dibawanya, Eugene mengangguk mengerti dan tersenyum lembut lalu mengusak rambut Junhoe sayang

"Good boy!" Ujarnya

Junhoe yang mendengarnya hanya terkekeh lalu membuka kotak kue itu dan mengambil sepotong dan memberikannya pada Eugene

"Ini untuk Ahjumma, aku ingin Ahjumma juga merasakan kebahagiaanku sekarang hehe" ujar Junhoe sambil menyodorkan sepotong kue pada Eugene. "Tidak usah, berikan saja pada Eommamu, aku yakin Heenim akan menyukainya" tolak Eugene halus, Junhoe yang mendengarnya pura pura cemberut dan mempoutkan bibirnya

"Ahjumma tidak sayang padaku ya? Jadi menolak pemberianku?" Tanya Junhoe mencoba memelas. "Ah bukan begitu, kan kau membelikannya untuk Eommamu. Bagaimana bisa aku menerimanya sebelum Heenim?" Ucap Eugene. "Kan Ahjumma juga Eommaku?" Lirih Junhoe

Melihat itu Eugene tersenyum lembut dan mencubit bibir Junhoe yang maju pelan membuat empunya merengut. "Baiklah baiklah, tapi dengan satu syarat" ujar Eugene seketika. Junhoe membelalakkan matanya senang

"Jinjja? Apa syaratnya?" Tanya Junhoe

"Suapi aku June ya"

Mendengar jawaban Eugene, Junhoe mengangguk senang dan mulai menyuapi Eugene dengan sepotong kue yang daritadi dipegangnya, Eugenepun menerimanya dengan senang hati dan membuka mulutnya lebar lebar

"Eotte Ahjumma? Enak?"

"Sangat enak! Gomawo June ya" jawab Eugene dengan senyuman manisnya lalu mengelus surai Junhoe lembut. Junhoe membalasnya dengan senyum manis dan menjilati sisa whipcream yang menempel ditangannya

"Eo? June?"

Junhoe yang merasa ada yang memanggilnya menolehkan kepalanya dan membulatkan matanya

"Johnny hyung?! Taeyong hyung?!"

.

"Wahh jadi ini anak kalian? Itu artinya cucu dari Eugene Ahjumma? Wahh Ahjumma, kau sudah tua hahahahaha" ujar Junhoe sambil tertawa

"Kurang ajar kau ya hem" balas Eugene sambil menjitak pelan kepalanya. Johnny dan Taeyong hanya terkekeh melihat adegan didepannya, sudah biasa jika Junhoe menjahili Eugene dengan mengatainya tua

Junhoe terkekeh dan mendekati Taeyong, tidak, dia mendekati bayi mungil di gendongan Taeyong. Dia mengerutkan dahinya, Taeyong yang menyadari ekspresi Junhoe bertanya

Hate is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang