Pagi ini aku disambut oleh dering telepon dari Renjun.
Kebetulan hari ini hari minggu jadi sekolah libur dan disitu Renjun ngajak aku ketemu.
"Halo?"
"Hm.."
"Udah bangun sya?"
"Udah,kan kamu yang bangunin"
"Hehe..,mandi sana ntar aku jemput"
"Kita mau kemana?"
"Udah ntar juga tau,yang cantik yah"
Renjun langsung mematikan teleponnya.
Aku bingung harus pake baju atau dress yang kayak gimana.
Jujur aja ini kali pertama aku kencan,bisa di bilang kalau Renjun itu pacar pertamaku.
***
Sudah hampir setengah jam aku dandan ternyata Renjun udah nunggu didepan rumah.
Dia pake celana panjang abu,hoodie hitam dan kali ini dia gak pake topi jadi dia pake gaya rambut yang memperlihatkan keningnya,duduk di atas motor sambil main ponsel.
Aku keluar dari rumah.
"Udah lama nunggu?"
"Gak" jawab Renjun dengan matanya yang masih tertuju pada ponsel
"Hehe,jangan ngambek dong njun,maaf ya"
Aku merengek sambil mencubit pipi Renjun.
"Iyaya,ayo naik"
Aku naik ke atas motor dan disana keadaan awkward banget karena ini baru hari ke 7 setelah hari jadian kami.
"Gimana hari ini? Seru gak?"
Renjun bertanya sambil tertawa hingga matanya hampir tidak terlihat seperti sedang menggodaku.
"Hmm"
"Kok hmm?"
"Udah ah,fokus ke jalan gak usah banyak ngomong!"
"Jangan ngegas dong"
"Dih,gak ngegas lo nya aja yang baperan"
"Oh,jadi sekarang ngomongnya pake lo gue nih?"
"GAK GITUUU MAK--"
Renjun menarik tanganku dan melingkari itu di pinggangnya membuat kalimatku terpotong.
"Pegangan"
Aku diam.
Disepanjang jalan kami di selimuti keheningan.
Namun Renjun berhasil menembus keheningan itu dengan sebuah pertanyaan yang dia lontarkan.
"Sya..kamu tau gak?"
"Apa?"
"Warna pelangi"
"Kamu gak tau warna pelangi njun?"
"Haha,,sini ya aku kasih tau warna pelangi itu merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila,ungu"
Aku menjawab pertanyaan Renjun yang ngelantur itu dengan di iringi tawa mengejek.
"Trus singkatannya apa?"
"Kok kamu malah nanya persoalan anak TK deh"
"Udah jawab aja"
Nih anak kenapa sih?
Aku ikutin aja apa yang dia minta.
"Hmm,me-ji-ku-hi-bi-ni-u"
"Salah!!!" Renjun berteriak
"Yang benar itu me-ji-ku-cin-ta-ka-mu"
Renjun melanjutkan ucapannya dengan memberi sedikit jeda pada kalimatnya.Aku langsung diam seribu bahasa.
Aku gak tau perasaanku seperti apa sekarang.
Ahh,sudahlah bukan hanya kali ini Renjun selalu bisa ngebuat hati aku melted kayak keju.
"Hehe,kok diam?"
Aku gak menjawab pertanyaan Renjun.
"Sya??"
Renjun berteriak yabg berhasil buat aku terkejut."Eumm,,yah kenapa? Kamu nanya apa tadi"
Aku menjawab dengan gelagapan.Jujur saja setelah Renjun bicara seperti tadi eh ralat maksudnya selalu setelah Renjun berbicara seperti itu,aku seketika diam entah kenapa
"Kamu kenapa? mikirin apa sih?"
Renjun menatapku melalui sepion motor dengan ekspresi khawatir"Gak mikirin apa-apa kok sumpah"
Jawabku dengan penuh keseriusan"Hm,iya udh"
Renjun tersenyum.Aku takut.
Aku sangat takut. Iya takut kehilangan dia dan takut jika suatu saat nanti aku tidak bisa melihat dia tersenyum kembali seperti saat ini.***
Sampai di depan rumah aku turun dari motor dan mendorongkan helm padanya.
"Njun"
"Iya sya?"
"Kamu jangan ninggalin aku ya,aku mau kamu tetap ada buat aku. Bisa kan?"
Spontan pernyataanku tadi keluar seperti tidak ada beban yang menghalang.
"Dengerin aku sya.." Renjun memotong perkataannya dengan meraih tanganku untuk dia genggam.
Please jangan lagi,jangan lakuin ini lagi njun aku gak kuat..kamu terlalu manis
Seandainya kamu tau hanya kamu orang yang paling bisa buat hati aku gak karuan kayak gini Huang Renjun.
"Tanpa kamu bilang juga aku pasti bakal tetap jagain kamu,tetap ada di samping kamu dan yang paling penting aku gak akan pernah berniat buat ninggalin kamu. Jadi jangan pernah nyiksa diri kamu dengan terus berpikir sesuatu yang dapat buat kamu sakit. Ngerti?"
Renjun menyambung kalimatnya sambil mengusap air mata yang entah kapan mengalir di pipi aku dengan sendirinya tanpaku sadari.
"Makasih njun" aku menjawab dengan memasang muka tenang sembari membubuhkan senyum bahagia di wajahku.
***
♡
Thank you~ udah vampir eh maksudnya mampir.hehe,, apaan sih gue receh ya:')
Udah bye~
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Realitionship
Fanfiction"Maafin gue udah salah menilai lo Sekarang gue sadar,dan lo mau kan selalu ada buat gue?"