part 3

8K 332 3
                                    

Di rumah sakit Reno dan Maryam mamah Reno tengah duduk di kamar rawat inap ayahnya,  sambil menunggu sang ayah sadar,

"Mah sebenarnya papa kenapa,  kenapa papa bisa kaya gini? "

"Tunggu papa sadar biar papa yg jelasin semuanya ya"

Hening,  hati Reno berkecamuk badan Reno di sini bersama orang tua nya tapi pikirannya entah kemana,  pikiran nya mengingat kejadian semalam tentang apa dan siapa,

"Ma" Suara lirih yang berasal dari  johan abraham ayah Reno,

"Gimana pah,  papa haus? " Ujar Maryam yang langsung menghampiri sangat suami

"Engak mah,  papa mau bicara sama Reno mah"

Reno yang namanya di panggil langsung menghampiri sanga ayah,
"Nak,  ada yang ingin papa omongin ke kamu"

"Ya pah, kenapa papa bisa serangan jantung si pa,  pasti papa banyak pikiran ni"

"Ya kamu benar ren,  perusahaan papa terancam bangkrut ren, perusahaan papa kena tipu dan yang bisa membantu perusahaan papa hanya om Wisnu, kamu tau kan om Wisnu? "

"Ya pa, Reno inget om Wisnu yg pernah maen kerumah itu kan?  Terus gimana ada yang bisa Reno lakuin pa,  untuk bantu papa? "

"Om Wisnu bersedia membantu papa asalkan, asalkan.. " Johan ragu untuk mengatakan ini,  ia tidak ingin melibatkan Reno dan mengorbankan Reno

"Asalkan apa pa?  Yang jelas dong,  Reno kan bingung ini"

"Asalkan kamu mau menikah dengan putrinya. " Reno yang mendengarkan itu tak percaya dengan persyaratan tersebut

"Papa ngak bercanda kan? " Reno memastikan apakah yang ia dengar itu benar atau hanya candaan sangat ayah saja

"Iya ren itu benar,  mama dan papa tidak akan memaksa agar kamu mau menikah dengan putrinya om Wisnu,  itu keputusan kamu, kamu yang bisa menentukan,  jika kamu menolak pun tidak apa apa,  kami rela jika perusahaan kita harus di tutup, kami hanya ingin kamu bahagia" 

Bak petir di siang hari,  itu adalah pilihan yang berat,  Reno tak ingin perusahaan papa nya yang telah beliau bangun dari nol di tutup, tapi ia juga tak bisa menikahi orang yang ia tak kenal bahkan setelah kejadian semalam 

'Kalau gue ngak nurutin kemauan om Wisnu, perusahaan akan bangkrut kasihan papa, apa gue nikah sama anak om Wisnu aja ya,  biar papa juga ngak kepikiran terus, urusan cewek tadi malem kalau dia mau minta tanggung jawab pasti dia akan dateng kan?  Ok lah gue turutin kemauan om Wisnu biar bisa nyelamatin perusahaan papa juga, gue janji kalau itu cewek minta tangung jawab pasti gue tangung jawab' Dalam hati reno

Di tempat lain ninda yang sudah menjelaskan apa yang telah terjadi padanya kepada bimo. Dan keputusan yang ia ambil untuk pindah ke Jerman
"Bim,  untuk cafe gue, tolong lo urus ya,  gue percaya sama lo,  gue mau ngelanjutin kuliah di sana dan tolong tutup mulut tentang keberadaan gue"

"Tapi nin,  kalau lu hamil gimana, jangan bilang lo mau gugurin"

"Hahaha,  gila apa? Gue ngak akan bunuh anak gue, kalau beneran gue hamil,  dan kalau gue hamil berarti doa gue terkabul "pernyataan ninda membuat Bimo makin bingung

" Maksud nya doa gimana?  "

"Iya gue doa, gue ngak pengen nikah,  gue pengen punya anak dan ngerawat anak gue sendiri,  karna gue trauma tentang pernikahan yang ayah gue alamin,  so kalau gue hamil ya udah itu takdir"

"Lo tu aneh, cewek aneh aneh aneh banget tau ngak,  ok gue turutin apa mau lo,  tapi lo harus berangkat 1 bulan lagi,  kan lagian lo harus les bahasa juga"

"Deal sebulan lagi" Ninda langsung menjabat tangan Bimo untuk persetujuan gila ini
'sebulan lagi nda,  semoga aja lo ngak hamil nda' dalam hati bimo

Aku Seorang BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang