1. First

1.6K 129 12
                                    

Jung Jaehyun, pemuda tampan dengan dua lesung pipi manis yang berusia akhir dua puluh lima tahunan itu melihat jalan yang mulai basah terguyur hujan. Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya dengan dalam. 

Sial sekali memang hari ini baginya. 

Mobilnya yang tiba-tiba mogok saat berangkat kerja. Investor yang datang tiba-tiba. Dan juga sekarang, hujan. 

Tidak salah si hujan datang. Hujan pun tak bisa menahan air-nya untuk tak jatuh, kan? 

Hanya saja, saat ini Jaehyun sedang dalam mood terburuknya dan ingin segera tidur di ranjang hangatnya. Dia terlalu lelah. Jarum jam di jam tangannya bahkan sudah menunjukkan pukul 11 malam. 

Jaehyun lalu merunduk mengamati sepatunya yang sepertinya mulai terkena percikan hujan. Salahkan saja Jaehyun yang memang sedang berdiri di perbatasan tiang yang memiliki sedikit celah untuk bernaung menuju halte. Menembus hujan saat ini pun tak mungkin, hujan semakin deras semenjak dia melangkahkan kakinya ke tempat ini. 

"Ah, Ruby!" 

Terdengar pekikan dari seorang gadis yang membuat Jaehyun mengangkat wajah tampannya yang sebelumnya merunduk ke bawah. Manik mata sabit itu mengerjap pelan menikmati pemandangan indah yang ada di depan. Seorang gadis yang sangat indah terlihat kebasahan sambil memeluk anjing kecil di lengannya yang berbulu putih lucu. 

Gadis itu kemudian ikut berdiri di samping Jaehyun, bernaung saling berdempetan agar tak terkena hujan yang semakin deras berlomba turun dan membuat mereka kini saling bersisian. 

"Maafkan mama ya?" gumam gadis itu sambil memeluk sang anjing di dalam pelukan, "Ruby kedinginan? Sangat kedinginan?" tanyanya lalu mengusak tubuh sang anjing dengan hidung mancungnya pada puncak kepala sang anjing, "Sebentar lagi ya sayang." 

Gadis ini sangat menggemaskan! 

Tapi dibandingkan menyapa, Jaehyun memilih mengalihkan arah pandangannya. Jaehyun baru sadar jika baju gadis itu sudah sangat basah  dan melekat erat pada tubuh mungil itu sekarang. Maka bra hitam yang tercetak jelas di punggung gadis itu membuat Jaehyun hanya dapat menarik nafasnya tertahan. 

Sementara itu di sisi Jaehyun berada sekarang, gadis bernama Taeyong sesekali mencuri arah pandangnya melihat pemuda rupawan di sampingnya. Dengan postur tinggi berisi yang sangat pas di hiasi wajah tampan itu, sungguh membuat pria ini terlihat bagaikan dewa dalam mitologi kuno yunani yang pernah Taeyong baca. 

"Permisi, boleh tau sekarang jam berapa?" 

Suara lembut itu menyapa telinga Jaehyun yang terlihat memerah, si tampan dengan canggung mendehemkan tenggorokannya yang terasa kering dan melihat jam di pergelangan tangannya. "Sudah jam sebelas, nona." 

Taeyong mengerjapkan manik mata bulatnya, terpesona dengan suara husky dan menggoda dari pria di sampingnya. ia terdiam beberapa saat tanpa mengerjapkan manik matanya, sampai akhirnya Ruby menginterupsi lamunannya karena kedinginan dan meminta sentuhan Taeyong pada tubuhnya yang berbulu kebasahan. 

"Guk!" 

Taeyong lalu tersenyum malu, menatap Jaehyun yang juga masih menatapnya dengan satu alisnya yang naik, seolah bertanya; "Apa ada yang salah, nona?" 

"Terimakasih.." Taeyong menggumam lalu merundukkan kembali wajahnya mengecupi puncak kepala Ruby dan menyembunyikan rona memerah di wajah cantiknya yang membuat Jaehyun tak bisa mengalihkan arah pandangannya. 

"Ruby, kita terobos saja ya? Sepertinya ini akan lama redanya." Taeyong lalu kembali memeluk tubuh Ruby dengan erat dan agar membuat anjing putih kesayangannya itu merasa nyaman. 

Si cantik lalu menatap pria tampan di sampingnya dan menunduk sopan. "Saya duluan ya," ucapnya sebelum berlari kecil menerobos hujan. 

Meninggalkan Jaehyun sendirian. 

Dengan debaran di jantungnya yang sedari tadi tak mau diam. 

Jaehyun lalu menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil. Menarik nafasnya dengan dalam kemudian menghembuskannya kembali dengan perlahan. Gadis itu terlihat masih muda. Mungkin masih kuliah. Suatu kebetulan Jaehyun menjumpainya disini, kan? 

"Sepertinya kami tak akan berjumpa kembali." 

Jaehyun lalu menatap kembali hujan yang perlahan mulai terlihat reda. Tirai air kasat mata itu perlahan sedikit berkurang dari sebelumnya.  Untuk sekarang, Jaehyun berharap setidaknya masih ada kenderaan yang dapat mengantarkannya kembali pulang kerumah. 



*Tbc*  



RAIN - JAEYONG [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang