♧4♧

533 71 4
                                    

Mimpi apa Taehyung semalam? Seingatnya tadi dia sedang sibuk menyoraki Moo Myung yang bermain bola dilapangan dan sekarang dia ada dihalaman belakang sekolah. Dengan 3 pemuda lain yang menatapnya datar dan satu yang mengurungnya pada tembok.

Sialnya adalah, Taehyung mengenal pemuda dihadpaannya. Siapa lagi kalau bukan Min Yoongi? Sang preman sekolah yang sialnya lagi akan menghabiskan masa masa pulang sekolahnya bersama dengannya untuk 3 hari kedepan.

"Nama" Taehyung tersentak, mungkin karena dia telah mendengar cerita Moo Myung tentang pemuda dihadapannya, Taehyung jadi ngeri sendiri.

"E-Eh? K--Rang, Hansung Rang" Sial, Taehyung hampir saja keceplosan. Yoongi menatap Taehyung dari ujung kaki sampai wajahnya. Begitu terus selama beberapa saat sebelum pemuda pucat tersebut melepaskan Taehyung.

"Hansung Rang. Nama yang aneh, jangan coba coba untuk kabur nanti. Aku tidak ingin mencover partmu. Jadi bekerjalah dengan baik"

Taehyung mengerjab, Yoongi dan kawan kawannya telah beranjak pergi. Meninggalkan dirinya yang terpaku dipinggir halaman belakang sekolah.

"Apa apaan itu?"

Taehyung sebenarnya ingin masa bodoh dengan apa yang dikatakan Yoongi. Tapi entah mengapa, bukannya menghindari pemuda pucat itu, kedua kaki Taehyung sekarang malah melangkah menuju Yoongi yang memanggilnya tadi. Kedua pemuda tersebut telah dalam masa 'penebusan dosa' mereka.

"Ada apa?"

"Bisa kau bantu aku? Tolong oleskan ini pada punggungku" Yoongi menyerahkan sebuah salep pada Taehyung dan segera membuka seragamnya.

Kedua mata Taehyung membelalak saat melihat keadaan pungung Yoongi yang tampak, mengerikan? Ada banyak sekali luka lebam dan beberapa luka sayatan disana. Bahkan ada beberapa luka lebam juga pada tubuh bagian depannya. Sekali lagi, Yoongi berhasil membuat Taehyung berdecak ngeri.

"Ini cukup parah. Apa sudah kedokter?" Pertanyaan itu meluncur dengan lancar dari bibir tipis Taehyung. Membuat sang pemuda merutuki dirinya yang terlalu perhatian pada orang lain. Dasar kriminal abal abal.

"Belum"

"Kenapa belum? Luka ini cukup serius. Bagaimana jika terinfeksi?!" Yaampun Kim Taehyung, sepertinya kau sudah gila.

"E-Eh, maksudku bukan begitu--"

"Aku akan kedokter setelah ini. Jangan khawatir" Yoongi kembali mengenakan seragamnya setelah Taehyung selesai mengoleskan saleb pada sekitar lukanya. Pemuda pucat tersebut berbalik, menepuk pucuk kepala Taehyung pelan sebelum akhirnya tersenyum tipis. Mengundang tatapan bingung dari sang pemuda tan. Hah? Apa yang barusan terjadi? Yoongi tidak marah padanya.

"Ayo lanjut. Aku tidak ingin terkurung disini sampai larut malam" Yoongi kembali menyodorkan alat pembersih lantai pada Taehyung sementara dia menersihkan kaca dan juga wastafel toilet.

Jujur, menurut Taehyung Yoongi tidaklah seburuk itu. Setidaknya pemuda pucat itu masih mau bekerja. Bukan tipikal orang yang hanya akan membebankan seluruh pekerjaan pada orang lain. Taehyung sedikit bersyukur karena itu.

Kegiatan ini terus berlanjut selama satu minggu. Ya, satu minggu karena Yoongi bersih keras untuk membantu Taehyung menyelesaikan hukumannya. Taehyung jadi tidak enak. Pernah suatu hari Taehyung berusaha untuk mengusir Yoongi pulang, sayangnya pemuda itu mutlak, tidak bisa dibantah. Jadilah Yoongi terus menemaninya selama satu minggu penuh. Dia bahkan juga membantu dengan membersihkan wasatafel dan kaca.

Taehyung mendudukkan dirinya tepat disebelah Moo Myung. Lelaki itu tampak sibuk dengan ponselnya sampai sampai tidak menyadari kedatangan Taehyung.

"Sedang lihat apa?"

"Ini, Yoongi mempost sesuatu di sosial media. Orang itu jarang jarang melakukan hal ini"

"Benarkah? coba aku lihat"

Apa yang harus aku lakukan? Pikiranku dipenuhi dengan seseorang.

Taehyung tidak mempercayai apa yang baru saja dia baca.

"Apa apaan ini? Tidak seperti dirinya saja"

Sedangkan disisi lain dunia,

Jungkook, Kingston dan Em terus disibukkan dalam misi pelacakan singa nakal kesayangan Jungkook itu.

"Bagaimana bisa seseorang sangat lihai dalam bersembunyi?"

Em merenggangkan otot otot tangannya yang mulai terasa kebas. Sudah dua hari dia bekerja tanpa henti didepan komputer dan satu satunya hal yang dia dapatkan adalah lokasi terakhir Taehyung di gedung penjara, yaitu di toilet umum penjara. Pemuda itu tampak menghilamg entah kemana setelahnya.

"Dia bahkan tidak membawa apapun masuk kedalam sana. Ini benar benar membingungkan. Apa dia teleportasi kesuatu tempat? Yaampun aku bisa gila"

"Aku tidak menyangka seseorang dapat menghilang begitu saja"

Kingston mengusap pelipisnya. Bahkan dirinya kebingungan menghadapi masalah ini.

Jungkook terkekeh. Bukan karena merasa lucu atau apa, hanya saja, situasi yang dia hadapi saat ini benar benar miris. Baru beberapa hari yang lalu, dia merasakan secercah harapan dan sekarang, bahkan dua orang legendaris dalam bidangnya ini tampak frustasi.

"Tunggu"

Kingston dan Jungkook menoleh bersamaa. Em tampak mengutak atik rekaman cctv pada hari yang sama dan berhenti saat seorang tahanan memasuki toilet umum.

"Ini. Orang ini membawa tas tetapi saat keluar dia tidak membawa tas sama sekali"

Jungkook membelalak, benar. Kenapa mereka baru menyadarinya sekarang?

"Tapi untuk apa dia meninggalkan tasnya didalam?"

"Kemungkinan Taehyung bekerja sama dengannya. Kau benar, dia tidak mungkin keluar dari sinu sendirian. Aku akan bicara langsung dengan tahanan. Apa kalian akan ikut?"

"Aku ikut. Em, apa kau bisa fokus untuk mencari jejak lainnya? Perluas zona pencarian menjadi 100 km dari penjara"

Em memgangguk, mulai kembali sibuk dengan pekerjaannya.

Jungkook berjalan mendahului Kingston. Pemuda itu sangat yakin siapa tahanan yang kemungkinan besar memiliki informasi atas kaburnya Taehyung.

Dia Namjoon, Seorang pembunuh bayaran yang haus akan uang.

Yuhuu....
Ada yang kangen cerita ini? Atau kangen author ini? Don't forget to vomment :*

♧ Prisonate | KOOKV ♧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang