02

6.8K 1.3K 187
                                    

Sama seperti sebelumnya, Yunseong balik dari kampus dengan kondisi langit udah gelap. Ga tau kayak kebiasaan aja gitu, ngumpul sama temen sambil diskusi atau ngomongin hal dari yang penting sampe ga penting. Biarpun tampangnya flat tapi dia punya banyak temen.

Pas hampir nyampe di lantai 3 dia kaget karena ada cowok yang duduk di anak tangga. Yunseong ga bisa lihat mukanya karena diumpetin di lutut sambil bungkuk. Tapi dari pakaian yang dipake, Yunseong langsung bisa ngenalin. Siapa lagi siswa SMA Cheon yang tinggal disini?

"Minhee?"

Denger ada yang nyebut namanya, Minhee langsung ngangkat kepala dan kaget liat Yunseong di hadapannya.

"Kakak..."

Yunseong menaiki anak tangga lagi, sekarang posisinya lebih tinggi dari Minhee.

"Lo ngapain duduk di sini?"

"Gapapa kak."

"Muka lo pucet." Tanpa aba-aba Yunseong malah nyentuh kening Minhee, "Lo sakit?"

Minhee salting, otomatis dia mundur sedikit. "Aku gapapa kak. Beneran."

"Udah makan?"

Minhee baru nyadar kalo dia belum makan dari pulang sekolah, "Belum."

Yunseong lalu ngambil HP dari saku celana dan pesen ayam goreng supaya dianter kesana. Minhee cuma ngeliatin sampe Yunseong selesai nelpon dan tiba-tiba megang lengannya buat bangun.

"Ikut gue," kata Yunseong sambil jalan.

Dalam sekejap Minhee udah ada di dalam apartemen Yunseong. Disini bener-bener rapi dan bersih, beda sama apartemennya yang bahkan ga berbentuk. Minhee belum sempet ngaturnya, semalem bisa tidur aja udah syukur.

"Duduk dulu tunggu ayamnya dateng," kata Yunseong sambil buka sepatunya.

"Kak–"

"Nama gue Hwang Yunseong."

"U-udah tau."

"Tau dari mana?" tanya Yunseong yang masuk ke kamar buat naruh tas.

"Dari pemilik gedung. Semalem aku nelpon beliau lagi untuk bilang makasi. Terus kakak dititipin salam. Katanya salam buat Hwang Yunseong."

Yunseong ga bilang apa-apa. Dia sekarang jalan ke arah dapur, buka kulkas dan ngambil 2 kaleng soda.

"Nih."

Minhee yang udah duduk di sofa nerima soda itu, "Makasi kak."

Yunseong ikutan duduk di samping Minhee. Gila ya minum soda aja bisa seganteng itu. Minhee sampe ga kedip liatnya.

"Tunggu bentar lagi ayamnya dateng," kata Yunseong waktu sadar kalo Minhee lagi liatin dia sambil nelen ludah.

Minhee lagi-lagi salting. Dia langsung liat ke arah lain dan berusaha nyari topik pembicaraan.

"Apartemen kakak rapi ya."

"Biasa aja."

"Kakak suka kopi ya?"

"Iya."

"Dari kamar kakak juga kecium wangi kopi kayak di mobil tadi."

"Lo ga suka?"

"Eh b-bukan gitu."

Minhee nunduk dan Yunseong merhatiin Minhee. Daritadi dia ga minum sodanya.

"Lo lagi ada masalah ya?"

Minhee menggeleng.

"Kalo ada apa-apa lo bisa cerita ke gue. Pasti berat tinggal sendirian apalagi masih SMA."

"Iya makasi kak."

Beberapa saat kemudian bel apartemen bunyi dan ternyata itu pesenan ayam Yunseong udah dateng. Yunseong langsung nerima dan balik lagi bawa sekotak ayam.

"Ayo makan."

Padahal tadi Minhee lagi sedih tapi Yunseong berhasil naikin moodnya. Sekarang dia makan dengan lahap bahkan udah habis 3 paha ayam.

Di tengah acara makan itu, HP Yunseong yang ada di atas meja berdering. Minhee ga sengaja liat siapa yang nelpon. Jelas banget keliatan namanya Choi Lia.

Yunseong geser layar HP pake jari telunjuk dan nyalain speaker karena tangannya berminyak. Minhee cuma ngeliatin sambil ngunyah ayam.

"Ada apa Lia?"

"..." Ga ada yang jawab. Cuma kedengeran suara berisik sama dentuman musik.

"Lia?"

"Yunseong!! Bantuin gue!!" suara cewek tiba-tiba kedengeran.

"Ini siapa?" tanya Yunseong.

"Gue Siyeon temennya Lia! Lia kebanyakan minum sampe ga bisa bangun. Lo bisa kesini ga??"

Yunseong hembusin napasnya yang terdengar berat. Jahat ga sih kalo Minhee berharap Yunseong ga pergi ke tempat itu?

"Sorry tapi gue lagi ada urusan."

"Eh?? Tapi tapi Lia–"

"Telpon supirnya aja."

Sambungan terputus karena Yunseong matiin duluan. Minhee bengong. Dia ga salah denger kan? Urusan itu maksudnya makan ayam?

"Itu Lia temen gue di kampus. Tiap mabuk pasti ngerepotin gue."

Padahal Minhee ga nanya.

"Kirain pacar kakak," celetuk Minhee.

"Gue ga punya pacar."

"Bohong ya?"

"Yaudah kalo ga percaya."

Minhee ngutuk dirinya sendiri karena ngerasa salah ngomong. Sekarang situasinya jadi canggung.

"Udah ketemu Pak Dongwook belum?"

Minhee langsung noleh ke arah Yunseong. Dia kira Yunseong marah ternyata sekarang ngajak ngobrol lagi. Huhu seneng banget.

"Udah kak. Pak Dongwook ngasi tugas di hari pertama."

"Udah lo kerjain?"

"B-belum. Katanya dikumpul minggu depan."

Yunseong tiba-tiba ketawa tapi yang pelan gitu. Bisa ketawa juga si lempeng ini.

"Jadwal matematika kapan lagi selain minggu depan?"

"Eum..." Minhee ngecek jadwal di hapenya. "Kamis kak."

"Nah, pas hari Kamis dia bakal nyuruh ngumpul PR itu."

"Eh?? Kok gitu??"

"Pak Dongwook mau nguji kalian. Ga dihukum sih cuma nilainya bakal dikurang kalo ngumpul minggu depan."

"Tapi aku ga suka matematika," gumam Minhee.

"Sini gue bantu ngerjain."

Minhee natap Yunseong lekat-lekat cukup lama. Yunseong jadi bingung tapi dia tetep aja lanjut makan ayam.

"Kalo ga mau yau–"

"AKU MAUUU!!" teriak Minhee kemudian meluk Yunseong tiba-tiba. Yang dipeluk kaget dong sampe ayam yang dipegang jatuh ke lantai.

Minhee seneng banget malem ini. Terserah Yunseong mau nganggep dia aneh atau apa. Pokoknya Minhee cuma mau ngungkapin rasa senengnya dengan meluk Yunseong.

Meluk si kakak ganteng.... 😳




Bersambung 🐣

Segno | Hwangmini ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang