03

6.6K 1.2K 369
                                    

Hari ini ada salah satu temen Yunseong yang ulang tahun. Namanya Choi Bomin, si ganteng idola para kating cewek jurusan kedokteran. Bayangin aja kalian lagi sakit terus diperiksa dokter secakep dan sebening Choi Bomin. Eits tapi yang namanya Hwang Yunseong juga ga kalah ganteng. Tuh dia lagi mojok sambil megangin segelas besar bir.

Acara ulang tahunnya di bar yang udah disewa khusus untuk malam ini aja. Banyak temen Bomin yang beda jurusan juga dateng. Misalnya Ha Yoonbin dari jurusan teknik, atau Kim Junkyu dari jurusan hukum.

"Heh lo ngapain disini sendirian? Kasian Bomin jadi ngerasa acaranya ga asik," kata Junkyu sambil ngerangkul pundak Yunseong.

Yoonbin yang dateng bareng Junkyu ikutan gabung di meja tempat Yunseong menyendiri.

"Gue barusan udah bareng Bomin cuma di meja sana lagi heboh manjain si birthday boy," sahut Yunseong sambil nunjuk ke arah meja Bomin yang dikelilingi cewek-cewek.

"Lo ga mau kalah saing makanya menyendiri gitu?" ledek Yoonbin.

Yunseong cuma mendesis, "Gue ga peduli lo mau bilang apa."

"Bin, lo lupa kalo Yunseong ga suka rame-rame?" Junkyu nyoba belain Yunseong.

"Iya juga sih. Dasar introvert."

Yunseong dengan muka lempengnya mulai neguk bir sampe habis. Junkyu perlahan nurunin tangannya dari pundak Yunseong.

"Lo gapapa? Biasanya kalo lo minum berarti ada yang lo pikirin," kata Junkyu yang ga ditanggepin sama Yunseong. Dia malah minum segelas lagi.

"Woi udah stop!" paksa Yoonbin dengan nahan lengan Yunseong.

Junkyu lalu ngitungin berapa botol yang udah Yunseong minum. Mukanya langsung kaget. Setahu dia, Yunseong ga kuat minum banyak.

Tiba-tiba Yunseong ambruk. Punggungnya nempel ke sadaran sofa. Matanya yang ga fokus mengarah ke langit-langit. Yoonbin sama Junkyu cuma bisa ngeliatin.

"Kalo ada yang meluk lo secara tiba-tiba, padahal ga kenal akrab... Itu artinya apa?" gumam Yunseong.

"Hah? Emang ada yang meluk lo?" tanya Junkyu. Pertama kali dalam sejarah nih, pikirnya.

Ya gimana Junkyu ga kaget? Yunseong itu ga pernah punya pacar. Dari SMA dia cuma belajar dan belajar sampe di kamarnya penuh sama piala atau piagam penghargaan.

"Dia lucu, manis. Lehernya wangi bedak bayi..." lanjut Yunseong masih dalam kondisi setengah sadar.

"Bedak bayi? Dia dipeluk keponakannya kali," sahut Yoonbin yang bikin Junkyu ketawa ngakak.

Ga lama kemudian Yunseong beneran ambruk. Dia tiduran di sofa dalam posisi miring. Junkyu sama Yoonbin mutusin buat nganter dia pulang. Lagian acara ultah Bomin udah mau selesai.

Sesampainya di depan gedung apartemen, Yunseong bersikeras kalo dia bisa jalan sendiri. Junkyu mau nganter sampe atas tapi malah kena omel. Mereka berdua diusir dan Yunseong mulai jalan ke arah tangga.

"Lo yakin dia bisa nyampe lantai 3?" tanya Yoonbin.

"Tadi dia bisa dorong kita berarti buat nyampe ke atas harusnya bisa juga," jawab Junkyu tapi masih dengan raut wajah khawatir.

Sementara itu Yunseong yang jalan sempoyongan bisa naikin tangga pelan-pelan. Layaknya gimana orang mabuk ya gitu deh pokoknya perlahan dan tidak pasti. Naik terus, pelan sambil grepein tembok dan sesekali goyangin kepala supaya pandangannya bisa fokus.

Akhirnya dia sampe di lantai 3. Yunseong jalan di koridor dan berhenti di depan pintu apartemen. Sekarang tugasnya cuma nekan password supaya bisa masuk. Anehnya itu password salah terus napa ya.

"Ck sial," umpatnya dan kembali ngulang nekan password.

Namanya juga orang mabok, gimana mau bener itu password kalo yang ditekan pintu apartemen sebelah. Iya, itu apartemen Minhee. Hadeh.

Karena saking lamanya ga berhasil, Yunseong malah gedor-gedor pintu itu sambil merem. Minhee yang udah tidur sampe kebangun karena denger suara berisik. Dia keluar terus ngeliat dari layar interkom siapa yang udah gedor pintunya.

"Kak Yunseong?"

Tanpa pikir panjang Minhee langsung bukain pintu. Diliatnya Yunseong beda dari biasanya.

"Kebuka juga," gumam Yunseong sambil nunjuk Minhee yang udah bukain pintu.

Dari pandangan yang samar, Yunseong bisa ngenalin siapa yang ada di hadapannya. Dia langsung senyum tapi masih dengan mata setengah merem.

"Si bedak bayi," gumam Yunseong sampe tiba-tiba dia oleng dan Minhee langsung nahan supaya ga jatoh.

"Kakak kenapa?" tanya Minhee panik dan langsung narik Yunseong ke dalem apartemennya.

Minhee bantuin Yunseong jalan ke sofa. Pelan-pelan dia berhasil rebahin badan Yunseong dan terciumlah bau alkohol yang ga enak bagi Minhee dari mulut Yunseong.

"Apa dia mabuk ya?" tanya Minhee pada dirinya sendiri.

Muka Yunseong waktu tidur gini bener-bener lucu. Tanpa sadar Minhee senyum sambil duduk di lantai ngeliatin Yunseong tidur. Tiba-tiba Yunseong menghadap samping yang bikin Minhee bisa lebih jelas ngeliatnya.

Ga tau dapet perintah darimana, Minhee berinisiatif megang telapak tangan Yunseong. Padahal cuma megang biasa tapi Yunseong yang lagi tidur malah makin mempererat genggaman tangan itu. Jadi Minhee ga bisa ngelepasnya.

"Aku harus tidur di sini juga ya kak?"

Dan berakhirlah Minhee merem dengan posisi duduk dan kepala bersandar ke pinggir sofa. Bodoamat mau badannya pegel-pegel, bisa denger deru napas Yunseong aja udah lebih dari cukup.




×××




Esok paginya, Minhee bangun dan udah mendapati dirinya tidur di ranjang empuk. Buru-buru dia keluar dari kamar, ternyata Yunseong ga ada di sana.

"Jadi semalem itu cuma mimpi?"

Minhee coba nginget lagi kejadian semalem. Ngga, itu bukan mimpi. Jelas-jelas dia tidur nemenin Yunseong di sofa.

Dengan berat hati Minhee balik lagi ke kamar untuk siap-siap ke sekolah. Semalem sih udah bayangin pagi yang indah bersama Yunseong. Tau-taunya malah ditinggal sendiri.

Di sekolah Minhee melamun mikirin Yunseong. Banyak pertanyaan yang terlintas di pikirannya kayak kenapa Yunseong mabuk, kenapa dia bisa ada di kamar dan yang paling penting gimana sama PR matematika yang katanya mau diajarin Yunseong.

"Minhee lo mikirin apa?" tiba-tiba Dongpyo dateng nepuk pundaknya bikin Minhee kaget.

"Ngga, cuma– ga penting sih."

"Jangan bengong terus ga baik."

Dongpyo ikutan duduk di kursi taman niatnya mau nemenin Minhee. Ga lama ada cewek yang dateng nyamperin mereka. Setau Dongpyo namanya Ahn Yujin.

"Minhee," panggil Yujin dengan seimut mungkin.

"Ada apa ya?" tanya Minhee agak bingung.

"Gue mau bicara sebentar sama lo. Bisa ga?"

Minhee ngelirik Dongypo bentar abis itu dia ngangguk aja. Dongpyo merhatiin Minhee sama Yujin yang jalan agak jauh supaya ga ada yang nguping.

Yujin diem cukup lama dan Minhee sama sekali ga maksa dia buat bicara. Akhirnya Yujin berani ngeluarin suara dan itu sukses bikin Minhee syok.

"Minhee... gue suka sama lo."






Bersambung🐣

Segno | Hwangmini ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang