08

5.4K 1.1K 108
                                    

Yunseong duduk gelisah ditempatnya. Rencananya hari ini adalah kembali mengajak minhee untuk berkomitmen. Sudah hampir setengah jam yunseong menunggu, dan akhirnya minhee datang.

Minhee datang dengan kemeja salur hitam dan celana kain hitam yang membungkus tubuh proposionalnya. Dan menurut yunseong, minhee berkali  kali lipat lebih manis dari biasanya.

"Kak?"

"Eh, udah dateng?" Tanya yunseong, gugup.

Minhee tersenyum dan duduk didepan yunseong, "udah lama nunggu kak? Maaf ya tadi aku ngurus adekku dulu."

Yunseong mengangguk pelan, diam, untuk meredakan gugupnya. Berkali kali yunseong menghela napas membuat minhee khawatir.

"Kenapa kak? Ada masalah?"

Bukannya menjawab, yunseong malah mengamit tangan minhee untuk digenggam. Minhee yang diperlakukan seperti itu hanya diam dan menatap yunseong.

"Minhee, hari itu kamu bilang kalo kamu gak bisa sama orang yang gak serius sama kamu kan?"

Minhee mengangguk ragu, lalu kembali diam untuk mendengar kelanjutan dari yunseong.

"Selama 2 bulan ini, ntah kamu merasa apa tidak, aku benar benar mencoba untuk serius. Apa aku kurang serius dimata kamu, dek?"

Minhee bingung, dia tau yunseong serius tapi mengingat latar belakang pemuda hwang itu membuatnya ragu untuk memulai sebuah hubungan.

"Dek?"

Minhee masih diam.

"Aku kurang serius ya?"

Tautan hangat itu terlepas membuat minhee sadar dari lamunannya, "kak, mau dengarin aku gak?" Tanya minhee.

Yunseong mengangguk.

"Aku tau kakak serius, tapi mengingat latar belakang keluarga kakak bikin aku ragu. Aku ragu, aku bakal gak diterima dikeluarga kakak,"
























"Dan yang paling penting aku takut memulai hubungan karna aku takut ditinggalin lagi."

Yunseong terhenyak, tak percaya bahwa minhee memikirkan banyak hal. Sedangkan dipikirannya hanyalah cara untuk memiliki minhee.

(( EA ))

"Aku.... gak nyangka pikiran kamu sejauh itu," gumam yunseong. Minhee hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Aku bukannya mau nolak kakak. Tapi aku takut kakak kayak gini karna cuman penasaran sama aku dan akhirnya ninggalin aku setelah kakak udah gak penasaran lagi."

"Aku gak bisa janji gak ninggalin kamu,"

Minhee menghela napas, mulutnya terbuka ingin berbicara, namun terpotong,

"Karna aku tau akan ada ajal yang misahin kita suatu saat nanti."

Yunseong tersenyum lebar lalu menumpukan lututnya dihadapan minhee yang mulai berkaca kaca.

"Kamu mungkin khawatir sama keluarga aku, tapi kalo kamu mau, aku akan kenalin kamu ke keluarga aku. Dan kamu harus tau, keluarga aku udah pengen banget ketemu sama kamu,"

Yunseong meraba kantongnya dan mengambil kotak beludru hitam. Minhee sekarang menutup mulutnya sangking terkejutnya.

"Kak...."

"Kang minhee, untuk kedua kalinya, aku ngajak kamu untuk berkomitmen. Umurku udah bukan umur untuk main main masalah pasangan. Jadi, kamu mau memulai komitmen dengan aku?" Tanya yunseong sambil membuka kotak beludru itu. Disana ada sepasang cincin dengan hiasan berlian ditengah.

"aku mau..."

Senyum yunseong makin lebar lalu dia berdiri memeluk minhee yang menangis, "i love you more than 3000"



















Sebelum semuanya terjadi..

Sebelum semuanya terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Saya tau ini kecepatan, tapi aku gak bisa misahin mereka :(((

Terlalu gemes saya sama mereka. Jadi tidak apa apa ya.

Btw, book ini akan segera habis. Tunggu kelanjutannya ya

crazy rich indonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang