RED MOON (REPOST)

124K 1.5K 21
                                    

Abad ke 16 SM

Irene sedang menggosok perabotan makan yang terbuat dari emas murni di dalam sebuah istanah musim dingin yang sangat besar dan mewah ketika Lady Anna, adik dari Duke Dracul memanggilnya.

"Ya Lady Anna, apa yang harus saya kerjakan?" tanyanya ketakutan

"Mulai saat ini kau hanya bertugas membersihkan kamar utama yang berada di sayap timur, aku tidak mau melihat debu secuilpun dan ganti spreinya setiap hari. Letakkan sebuket bungan mawar yang masih segar setiap sorenya. Apa kau mengerti?!"

"Mengerti Lady Anna."

"Pergilah dan jangan mengecewakanku karena kau adalah salah satu kesukaanku, dan satu lagi Irene... kau hanya boleh membersihkan kamar itu sampai menjelang senja setelah itu kau kembali kekamarmu!"

"Baik Lady Anna, saya mengerti."

"Bagus, pergilah lakukan tugasmu."

Irene beranjak keluar dari ruang makan menuju sayap timur dimana kamar utama berada, ia sudah hampir dua tahun bekerja sebagai pelayan di Istanah kediaman Duke Dracul namun tak pernah sekalipun ia bertatap muka dengan sang pemilik kediaman.

Kata Mrs. Barbara tukang masak di istanah ini, ia juga sudah sangat lama tidak bertemu dengan Duke Dracul semenjak Duchess Isabella Dracul meninggal dunia beberapa puluh tahun yang lalu dan itu berarti Duke Dracul sudah berumur sangat tua namun Irene melihat Lady Anna yang statusnya di istanah ini adalah Nyonya rumah sekaligus adik dari Duke Hel Dracul terlihat masih awet muda dan sangat cantik walaupun kulitnya sangat pucat.

Irene membuka kamar dengan daun pintu yang sangat besar dan tinggi, kamar itu terasa sangat dingin walaupun sekarang memang musim dingin namun dinginnya kamar ini membuat bulu kudukku merinding merasakan dinginnya batin Irene.

Kamar yang sangat luas dan ditengah-tengah kamar terdapat ranjang yang berukuran sangat besar dengan banyak jendela yang besar-besar juga namun tertutup tirai dengn rapat seperti tak pernah ada cahaya yang masuk.

Irene membersihkan kamar dengan cekatan, semua perabotan telah ia gosok hingga mengkilat, seprei sudah ia ganti dengan yang baru dan vas sudah diisi bunga-bunga mawar segar yang baru saja dipetiknya.

Irene merasa sangat lelah hingga akhirnya ia beristirahat merebahkan badannya sebentar di sofa panjang yang berada di pojok ruangan namun ia ternyata tertidur hingga terbangun karena mendengar suara seseorang.

"Eh...Hel...owhh...oh...yahh...itu sangat nikmat...lebih keras...ohhh...ohhh...aku datang...ohhh!"

Irene terduduk dah sebuah selimut tebal jatuh di antara perutnya pantas saja ia tak merasa kedingina, ia melihat cahaya lilin di dekat ranjang besar itu bergoyang terlebih lagi ia melihat pemandangan yang membuatnya terkejut.

Sepasang tubuh yang sedang beradu diatas kasur itu, sang wanita sedang menungging dan memegang kepala ranjang sambil menengadahkan wajahnya keatas dan mendesah kenikmatan sementara sang pria sedang memaju mundurkan kejantanannya yang sangat panjang dan besar ke dalam lubang wanita itu dari arah belakang.

Sangat memalukan bagi Irene yang masih perawan dan belum pernah tersentu melihat langsung persetubuhan sepasang tubuh yang saling beradu namun ia juga dapat merasakan sesuatu yang basah diantara pangkal pahanya karena melihat adegan itu bahkan ia menelan ludahnya membayangkan bagaimana jika dia yang berada di posisi wanita yang sangat beruntung itu, bagaimana tidak sang pria sangat tampan dan berbadan bagus untung saja Irene duduk di tempat yang sangat gelap.

"Aahhh...Hellll ohhhh aku keluar... berikan aku ituuu!," kata wanita itu.

"Apa tadi ia memanggil pria itu Hel...apa mungkin dia Duke Hel Dracul...tapi dia masih sangat muda," kata Irene pelan

My Fantasy's One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang