"I will find you darling, soon or later."
"Akhirnya kau pulang setelah seratus tahun berlalu, kemarilah...mendekat padaku, aku sangat merindukanmu," guma seorang pria dengan penuh kerinduan.
"Aku bukan budakmu! Jangan perlakulan aku seperti itu!" suara mendesis wanita cantik yang berjalan mendekat sambil memperlihatkan kedua taring tajamnya.
"Kau tau dengan pasti kau bukan, darling! Kau tau dengan pasti Susan...siapa kau, siapa aku...dan tentang siapa aku bagimu...dan kau bagiku," kata pria itu menatap intens membuat Susan tidak bisa lagi berlari dari takdirnya.
"Tapi aku tak ingin seperti itu, David!"
"Kemari darling, sudah terlalu lama kau pergi...aku membutuhkanmu," seru David dengan suara yang sangat menggoda.
"Tidak bisa kah kau melepaskanku, please...aku tak ingin terikat," kata Susan dengan tubuh bergetar.
"Kau merasakannya bukan, bahwa kita memang ditakdirkan bersama...setiap kali kau mencoba menjauh apa kau tidak merasakan tubuhmu terbakar karena hasrat itu," bujuk David berdiri perlahan dan membuka kedua tangannya lebar.
"Kemari darling, jangan melawannya lagi," guma David perlahan dengan kedua bola mata coklatnya yang berubah menjadi keemasan dan kedua taring tajamnya yang juga semakin panjang.
"David..."
"Yes darling..."
"Oh...David," suara wanita itu melemah.
Seminggu sebelumnya.
Susan berjalan menelusuri lorong gelap dibawah langit kota Manhattan, wanita dengan kemampuan istimewa yang bisa melihat masa depan akhirnya memilih menemui takdirnya. Dia tau pertemuan dengan pasangan takdirnya sudah sangat dekat tiap harinya, Susan sudah tak sanggup lagi melawan hasratnya yang sudah puluhan tahun ia tahan. Sejak melarikan diri dari lab buatan Prof. Rider seratus tahun yang lalu, Susan memutuskan pergi menyendiri lalu bersembunyi dari mata dunia dan tentu saja dari pria istimewa itu yang saat itu masih tertidur panjang.
Pada tahun 1912 dilakukan penelitian oleh Prof. Rider pada dua jenis perempuan manusia yang memiliki kelainan genetika yang berbeda, keduanya adalah perempuan manusia yang awalnya sama-sama memiliki indra keenam dan penyakit genetika aneh yang jarang sekali dimiliki oleh para manusia di masanya, namun sayangnya percobaan pada perempuan pertama gagal dan serum dari hasil penelitian pertama yang disuntikan mengakibatkan kelumpuhan genetika dan akhirnya berujung pada kematian. Hal yang sama terjadi pada perempuan kedua yang juga sudah divonis meninggal dunia tak lama setelahnya, namun setelah beberapa saat tubuh perempuan itu justru menampakan tanda-tanda terbentuknya jaringan dan sel yang membaik, bahkan warna kulit yang semula mengeriput menjadi semakin bersinar, kencang dan sangat halus.
Susan masih ingat saat terbangun hal pertama yang ia rasakan adalah rasa haus yang teramat sangat, rasa haus yang bukan berasal dari air yang diminum manusia normal lainnya melainkan cairan merah kental yang berbau menyengat seperti tembaga. Susan bahkan sudah memakan korban, waktu itu ia menerjang asisten Prof. Rider dan meminum darahnya dari bagian nadi dileher pria itu hingga pria malang itu tewas dan mengering.
Prof. Rider merupakan ilmuwan yang terkena
Gila dan sangat berani, ambisinya meningkat setelah menemukan mahluk asing yang terjatuh dari langit di tanah property miliknya. Mahluk asing yang menyerupai manusia berjenis kelamin laki-laki, mahluk asing yang langsung dikarantina di lab baja yang terdapat di bawah tanah gedung kepunyaan Prof. Rider tanpa sepengetahuan pemerintah dan masyarakat umum. Mahluk asing yang sangat kuat, memiliki taring dan hanya meminum darah untuk mempertahankan eksistensinya.