"Alana, aku sudah menghabiskan makananku," kata seorang anak laki-laki kecil berumur enam tahun.
Alana Smith, seorang gadis berumur 19 tahun yang sudah bekerja selama empat tahun sebagai pengasuh anak pasangan suami istri keluarga Doun untuk membiayai sekolah dan kuliahnya, tak ada yang tau gadis itu bekerja di kediaman Doun dengan satu tujuan khusus yaitu mendekati tetangga keluarga Doun. Alana ingin selalu melihat James Halls, pria berwajah pucat namun sangat tampan yang sudah sejak kecil disukainya bahkan rasa suka itu bersemi menjadi rasa cinta yang amat dalam di hati Alana.
Paman Alana memang bekerja sebagai tukang kebun di kediaman Halls dan sejak umur sepuluh tahun pamannya itu sering mengajak Alana ke kebun kediaman keluarga Halls, meskipun hanya sebatas ditaman dan tidak pernah masuk ke dalam rumah James tapi Alana cukup senang ketika melihat pria itu berangkat kerja ataupun jika sore harinya pria itu pulang kerja lebih cepat. Alana berfikir tidak mungkin dia akan terus-terusan diajak pamannya ketika dia semakin beranjak dewasa, oleh karena itu jika dia bekerja selain untuk meringankan beban pamannya, gadis itu juga bisa sering-sering mampir melihat pamannya karena tempat kerjanya bersebelahan.
"Alana, aku haus," kata bocah kecil itu kembali merengek.
"Ohh, kau sudah selesei makan Sam. Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman keluarga Halls lagi," kata Alana membereskan sisa piring kotor dan memberikan Sam minum.
"Apa aku bisa melihat kuda lagi," kata Sam antusias.
"Tentu, ayo kita melihat kuda," Alana mengetik pesan dan mengirimkannya kepada Mrs. Doun mengabarkan bahwa ia akan membawa Sam mengunjungi pamannya.
Alana menggayuh sepedanya dan menyuruh Sam berpegangan lebih erat di pinggangnya, kediaman Halls memang bersebelahan dengan rumah keluarga Doun namun kediaman Halls merupakan tanah lapang beberapa hektar yang dipagari pagar tinggi yang sudah tertutup tanaman dan ditengah-tengahnya terdapat bangunan mansion besar, Alana harus memutar dan masuk lewat pintu khusus para pekerja yang penjaganya sudah mengenal dirinya.
Alana melewati jalan beraspal panjang yang teduh dirimbunin pepohonan rindang yang terdapat disebelah kiri dan kanan jalan pribadi menuju mansion Halls, hari masih pagi dan tadi Sam bangun agak kesiangan dari pagi biasanya jadi kedua orangtuanya pergi duluan untuk bekerja ketika Alana sampai ke rumah keluarga Doun.
Alana tersenyum cerah sambil menghirup udara segar kedalam paru-parunya, kedua tangan kecil Sam berada di pinggangnya dan kedua kaki kecilnya tadi sudah Alana ikat kedepan agar tidak kena jeruji roda. Alana bernyanyi lagu anak-anak diikuti suara kecil Sam yang menggemaskan, jantung Alana berdebar keras tak kala melihat mobil mewah hitam dengan atap terbuka dari kejauhan.
"Ayo nyanyi lagi," kata Sam ketika Alana berhenti bernyanyi dan gadia itu menyibak rambut coklat panjangnya yang terurai ketika terhembus angin menutupi pandangannya.
Jantung Alana semakin memompa laju ketika mobil mewah itu berjalan perlahan dan akhirnya berhenti, gayuhan kedua kaki Alanapun memelan dan gadis itu dapat melihat dari jarak beberapa meter didepannya bahwa James Halls lah yang duduk dibelakang kemudinya. Dari kaca transparant mobil James, Alana dapat melihat pria itu memakai kaca mata hitam, kulitnya pucat bahkan wajahnya tak nampak guratan senyum namun tak mengurangi ketampanannya.
"Kenapa kau tidak bernyanyi lagi," prote Sam membuat Alana kembali bernyanyi dengan suara pelan sambil berharap jantungnya akan segera berdetak normal kembali.
Alana salah, jantungnya bahkan semakin memompa laju seakan ingin meledak lepas dari sangkarnya ketika dirinya hampir sampai mendekati mobil James, dan ketika perlahan melewati pria itu Alana bahkan tidak dapat berfikir. Mungkin saja jatungnya sudah berhenti dan dirinya berada di surga dijemput oleh malaikat yang sangat rupawan, selalu saja seperti itu terlebih baru kali ini James juga melihat Alana, pikir gadis itu merona bahagia.
