"Jadi...namamu Miss. Hill," kata suara maskulin dari balik meja kerja seorang CEO perusahaan perhiasan ternama didunia.
"Ya, saya Serena Hill Mr. Sky," kata Serena masih berdiri gugup tak jauh dari pintu ruangan pria itu.
Serena merasa keberaniannya menciut tak kala bertemu langsung dengan pemilik perusahaan tempatnya bekerja selama enam bulan ini, wanita itu memang masih pegawai sementara namun ia tak senang bila menerima pelecehan dari atasannya di bagian pemasaran yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Pria yang berada didepannya ini adalah Tony Sky, dan siapa yang tak mengenal nama Sky atau lebih dikenal sebagai Mr. Alpha, sang pemimpin dunia srigala yang bahkan tak pernah terpikirkan benar adanya oleh Serena sendiri. Kalau pria mempesona itu benar Alpha, berarti aku matenya, pikir Serena sambil tersenyum konyol.
"Kau menertawakanku," tegur suara maskulin yang langsung membuat nyali Serena kembali menciut.
"Saya..." ujar Serena.
"Apakah ada yang lucu dariku," kata Tony memandang intens.
"Tidak, maafkan saya Mr. Sky," kata Serena. Apa kau bercanda, kau lebih tepat disebut sexy dari pada lucu, pikir Serena.
"Maaf Alpha, ada sesuatu yang penting!...oh siapa ini...Luna?" kata Mr. Sean yang Serena tau adalah wakil CEO atau biasanya para pekerja memanggil pria itu Beta, pria tampan lainnya...ada apa dengan penghuni kantor ini mengapa semua pria sangat tampan dan berotot, pikir Serena.
"Miss. Hill!" tegur Tony keras membuat pandangan Serena kembali melihat pria itu terkejut.
"Ya, Alpha...eh Mr. Sky," kata Serena membeo.
"Duduk disitu!" perintah Tony tanpa ampun membuat jantung Serena melaju kencang, ada apa dengan pria itu...apa ia berbuat kesalahan, pikir Serena menunduk namun bergegas duduk di tempat yang ditunjuk Tony.
"Itu bukan masalah penting saat ini Sean!" Serena dapat mendengar nada marah di suara Tony.
"Maaf Alpha, aku tau Luna penting bagimu namun ternyata Thomson memberontak dan menghianati Klan kita karena ia tertarik dan ingin memiliki Luna," kata Sean pelan namun Serena anehnya tetap bisa mendengarkan.
"Kau tau aturannya, tak ada yang berani mencoba melawan Klan unggul kita yang sudah beratus-ratus tahun berkuasa. Jadi laksanakan sesuai prosedur standarnya," kata Tony memberi perintah.
"Baik Alpha, dan selamat sekali lagi...anda sudah menemukan Luna setelah puluhan tahun menanti wanita ini," kata Sean.
"Dia belum tau," kata Tony melirik Serena dan dapat mendengarkan pikiran berkecamuk dikepala wanita itu, membuat Tony tersenyum.
"Baik kalo begitu aku tidak akan mengganggu," kata Sean berjalan mendekati pintu.
"Luna," sapa Sean pada Serena yang hanya bingung memeriksa telingannya. Sean memanggilnya Luna sudah dua kali...apa pria itu gila atau gegar otak, pikir Serena.
"Maaf Mr. Sky, saya hanya minta keadilan atas tindakan pelecehan yang dilakukan Mr. Thomson...anda bisa bertanya pada beberapa pegawai wanita di bagian pemasaran yang juga menerima perlakuan tidak menyenangkan," kata Serena merasakan hawa panas yang menyelimuti tubuhnya.
"Thomson sudah tidak bekerja disini lagi Miss. Hill dan Sean sudah mengurus masalahnya," kata Tony berjalan mendekati Serena dan berdiri menjulang didepan wanita itu.
"Ohh, baiklah saya harus kembali bekerja Mr. Sky...trimakasih atas kepercayaan anda," kata Serena berdiri dengan tubuh yang semakin panas dan aroma tubuh Tony sangat memabukkan, membuat Serena ingin menerjang pria itu, pikir Serena heran.
"Baiklah, senang bertemu langsung denganmu Serena," kata Tony mengulurkan tangannya.
"Ohh, saya..." kata-kata Serena terhenti tak kala tangannya menyambut jabatan tangan Tony, tangan wanita itu langsung panas terbakar...seperti kobaran api yang membuat sekujur darah Serena mendidih, tubuhnya bergetar dan organ intinya basah. Sangat memalulan, pikir Serena.