The Things You Do (To Me) - 21

6.4K 636 70
                                    

~*~

'And the sweet little angel couldn't keep her eyes off the Devil'

'And the sweet little angel couldn't keep her eyes off the Devil'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Zafaya POV

Like always. Aku melakukan morning routineku.

Penampilanku berantakan hari ini saat aku melihat replika diriku di cermin kamar mandi.

Kedua mata yang bengkak. Wajah lesuku. Aku terlihat seperti zombie.

Selesainya merapikan diriku sendiri. Aku turun kebawah dan langsung menuju ke dapur. Duduk disamping Matteo yang melahap roti lapis panggang.

Mommy, Daddy dan Matteo bersamaan menyapa selamat pagi kepadaku.

"Wow, lil sist. You look ugly." Kekeh Matteo, mengejek diriku.

Aku memutar bola mataku, "Geez, thank you brother."

"Tidakkah lebih baik kamu beristirahat saja hari ini, Fay? Kamu terlihat kurang sehat." Kata Mommy, meletakkan roti panggang ke piringku.

"No need worry mother. Your daughter is a soldier." Jawabku sambil mengolesi roti pangganku dengan selai stroberi.

"But, Fay. Yang di katakan Mommy benar. Lebih baik tinggal di rumah." Timpal Daddy.

Woah! Sangat jarang melihat Daddy yang setuju aku diam dirumah. Daddy orangnya disiplin. Ia tidak ingin anaknya tidak masuk sekolah meski hanya sakit ringan. Daddy ingin anak-anaknya menjadi kuat.

Ini adalah kesempatanku untuk tidak masuk sekolah hari ini tapi terasa sulit untuk diabaikan. Mungkin terdengar lebay, aku akan menjadi gelisah jika melewati pembelajaran, tugas dan quize. Aku rasa aku sudah terbiasa dengan semua itu.

"No, Daddy. Faya tetap masuk sekolah. Faya baik-baik aja kok." Yakinku.

Tentu saja aku baik-baik saja. Semalam aku sadar, aku banyak menangis karna merindukan Issac. Ini selalu terjadi setiap aku menangis dengan sangat intens.

Dari luar rumah, aku mendengar suara klakson mobil. Aku segera menyadari suara mobil milik siapa itu. Aku memasukan apple ke dalam tasku dan berpamitan kepada mereka.

Aku masuk ke dalam mobil Thalia dan memasang sitbealt.

"Lo terlihat berantakan. What's happen?" Tanya Thalia.

"Nothing serious happen. Hanya merindukan Issac."

Thalia memberikanku wajah prihatinnya sebelum menyalakan mobilnya dan mulai meninggalkan pekarangan rumahku.

Thalia tidak menanyaiku selanjutnya. Ia cukup tau, Issac sangat berarti bagiku dan tidak heran aku menangis dengan sangat hebat.

Sesampainya di sekolah, aku dan Thalia berpisah memasuki kelas masing-masing. Duduk ditempat seperti biasanya. Aku menoleh kebelakang. Tempat duduk Zander yang kosong.

The Things You Do ( To Me )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang