"The seed of love is embedded in the heart of a Devil and behind the shadow of an Angel, the Devil is hiding, ready to attack someone who hurt his Angel. He will be the worst nightmare you will ever seen."
~*~
Zander Galan Riders terkenal bad boy...
'Simple, babe. I'll let you in my dream. If i can be in yours'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~*~
Zafaya POV
Hari ini adalah hari dimana Mr dan Mrs. Cooper pindah. Tidak lagi menjadi tetanggaku dan tinggal bersama dengan anak mereka yang akan merawat mereka berdua di usia tua mereka saat ini.
Aku benar-benar akan merindukan mereka berdua seperti aku akan rindu buatan kue dan lemontea buatan Mrs. Cooper, karna dialah aku menyukai lemontea. Aku akan rindu membantu Mr. Cooper menyiram tanaman depan rumahnya atau memperbaiki mobil tua miliknya.
Mrs. Cooper memelukku dengan erat lalu melepas pelukannya. Meraih tangan kananku dan menatap gelang yang tempo hari Mrs. Cooper berikan untukku. Gelang yang berarti untuknya.
"Sangat cantik dan cocok dipakai olehmu, Lana."
Aku tersenyum menanggapinya, "thank you."
"Gelang ini adalah hadiah dari ibuku, itu kenapa aku mengatakan kepadamu gelang ini sangat berarti bagiku."
Oh, wow. Aku tidak menyangkanya.
"Tapi Mrs. Cooper. Jika kau memberitauku dari awal. Aku tentu tidak bisa menerimanya. Bagaimana bisa kau memberikan hal yang menjadi bagian memori hidupmu kepada orang lain?"
"Karna aku percaya padamu. Kau akan menjaganya untukku. Kamu adalah orang yang tepat, yang bisa aku percaya. Begitupun kamu harus mencari orang yang tepat kamu percayai nanti."
"Aku sudah menemukannya, Mrs. Cooper."
"Apakah dia laki-laki yang pernah kamu bicarakan kepadaku?"
Aku mengangguk, "namanya Zander."
"Aku mendoakan yang terbaik untukmu dengan Zander." Senyum Mrs. Cooper seolah mengatakan 'semuanya akan baik-baik saja'.
"Honey, jemputan kita sudah datang." Ucap Mr. Cooper di ambang pintu ruang tamu.
Aku dan Mrs. Cooper berjalan kearah Mr. Cooper dengan tanganku di genggam olehnya. Saat di beranda rumah, Mr. Cooper membawaku kedalam pelukannya.
"Kami akan sangat merindukanmu, Lana." Mr. Cooper melepaskan pelukannya lalu tangannya mengelus kepalaku, "jaga dirimu baik-baik. Sampaikan salam kami kepada orang tuamu dan Matteo."
Aku tersenyum dan mengangguk. Kedua orangtuaku dan Matteo tidak bisa mengantar kepergian mereka karna kesibukan yang mereka miliki hanya aku.
Mr dan Mrs. Cooper memberikanku seulas senyum mereka sebelum masuk ke dalam mobil. Aku terdiam dengan air mata yang mulai mengalir di pipiku mengikuti mobil yang mereka tumpangi perlahan berjalan menjauh hingga tidak terlihat lagi oleh pengheliatanku.
