4. Di balik nakula yang ceria (2)

42 5 0
                                    

Typo berkeliaran
------------------------------

Happy reading





Sedangkan firda---- mama nakula hanya berlalu begitu saja tanpa melihat reaksi nakula.

Biasanya setelah ia pulang pasti rumah selalu tidak ada orang.

Jonathan bangkit dari duduknya di susul dengan aldo untuk menghampiri nakula.

" Sabar kul " jonathan menepuk bahu nakula, menenangkan.

" Em... gimana kalo kita pindah tempat aja? " usul zahra tidak enak melihat nakula dan mamanya.

Seketika kesadaran nakula kembali, setelahnya ia menghela nafas pelan.

" Ck, ga usah, udah lo pada gak usah mikirin ini. Gw udah biasa " ujar nakula meyakinkan teman temannya bahwa dia baik baik aja.

Di balik itu semua cilla tau, bahwa nakula sangat merindukan kasih sayang orang tuanya.

" Yudah, terserah lo aja dah " seru aldo " yudah kuy lanjut lagi! " lanjutnya. Dasar temen!.

Setelahnya keadaan kembali menjadi hangat dengan candaan sahabat-sahabatnya nakula.

" Eh cil, gw masih penasaran kenapa galang deketin lo? " ucap venus kepo.

" Hooh cil, coba jelasin kronologinya " timpal aldo serius, ia hanya tidak mau kalau sahabatnya kena jebakan oleh si bangsat, siapa lagi kalau bukan galang?.

Cilla menghela nafas panjang " Harus gimana lagi gw ngejelasinnya sama lo semuaaa! " jawab cilla geram, ia tahu kalau sahabat-sahabatnya khwatir dengannya tetapi ia bisa mengatasinya sendiri.

" Eits!, selow dong bosqu! " jonathan berseru sambil menyengir " Cil!, kita itu khwatir sama lo! " lanjutnya dengan serius, dia tidak mau terjadi apa apa sama cilla!.

Dalam hati cilla bersyukur mendapatkan sahabat seperti mereka, ia tidak akan sia siakan hubungan persahabatan mereka rusak oleh siapa pun!.

Cilla tersenyum " Aish, gini ya... Gw sama galang gak ada hubungan apa apa, dan... gw gak tau dan gak mau tau kenapa galang ngedekatin gw " ujarnya berusaha bersabar.

Flora mengehela nafas " Ck, seharusnya lo curiga cil!, kenapa dia mau ngedekatin  elo tiba tiba! " flora sangat khawatir kepada cilla, ia sangat sayang padanya.

Cilla terkekeh kecil, ia sangat mensyukuri mendapatkan teman seperti mereka " Aishh, sans aja kali flo, nanti kalo dia macem macem biar gw aje yang ngabisin! " ujarnya.

" Ck!, lo mah orang lagi serius juga! " ucap flora kesal sambil menoyor kepala cilla, membuat si empu mengiris.

" Selow dong mbaknya! " dengus cilla sambil mengusap pelang puncuk kepalanya yang di toyor oleh flora " Udah ah!, ngapa jadi bahas si galang sih!, mending yang lain aja, kayak si toni gitu " lanjutnya berusaha mengalihkan pembicaraan dan itu berhasil.

" Toni mana njir! " nakula akhirnya menyahut yang sedari tadi hanya menyimak percakapan antara cilla dan flora.

" Sok  gak tau lo sat! "  cibir aldo.

" Emang gw gak tau nyet " ucap nakula sambil menggeplak tangan aldo.

" SAKIT ANJIR! " aldo berteriak membuat aura menutup telinganya yang berdengung akibat suara aldo.

" Berisik asu! " seru aura menabok pipi kiri aldo.

" Astaghfirullah, ngapa jadi mukul gua sih! " kesal aldo.

GALANG&PRICILLIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang