02

90 19 5
                                    

Senin 21:00 WIB

Aulya, si gadis cantik berambut sebahu itu tampak bingung di depan kamar sang kakak. Ia terus mondar mandir tidak jelas, menggaruk kepalanya pursatasi. Sebenarnya apa yang dia lakukan disana?

Cklek

Mendengar klop pintu itu di buka, Aulya langsung saja berlari ke kamarnya.

"Apa tuh yang lari?" sang kakak merinding melihat sekelebat Aulya yang lari begitu saja tadi.

"Anjay, baru tau gue ini rumah angker 😱" lantas Dewa menutup kembali pintunya dan langsung menguncinya juga.

Di sisi lain..

"Kenapa gue kabur ya 🤔, pan tadi gue niat mau minta duit."

Kamprett! Gue kira kenapa tuh bocah. Tingkahnya udah kaya punya dosa gede gitu sama abangnya.

"Bang, buka bang!" iya Aulya balik lagi ke kamar Dewa. Kali ini ia langsung mengetuk pintu dan teriak memanggil sang kakak.

Tidak lama Dewa membuka pintunya. Dewa menutup badannya dengan selimut saat membuka pintu kamarnya.

"Kenapa lo, bang? Sakit?" lalu Aulya menempelkan punggung tangannya ke dahi sang kakak, mencoba cari tahu beneran sakit apa gimana.

"Lo tadi dimana dah? Tadi gue liat ada sekelbat bayang masuk kamar lo tadi." Dewa yang setengah ketakutannya menceritakan semua yang dia lihat tadi.

"Gue di kamar. Masa sih? Gue gak liat apa apa tuh."

"Tadi, lima menit yang lalu pas gue mau keluar."

Oh..Aulya paham. Ternyata yang di liat Dewa itu ya dirinya yang kabur tidak jelas. Lantas Aulya terkikik geli melihat tingkah ketakutan Dewa.

"Yeh malah ngetawain gue! Kesurupan ya lo?" Dewa melihat adiknya cekikikan gitu malah ketakutannya menambah.

"Iya gue kesurupan, kesurupan belum dapet jatah duit dari lo, bangke!"

"Kampret lo! Seriusan ini, bege!"

"Serius gue juga, bang. Elo belum ngasih jatah buat gue, katanya bunda udah transfer ke elo kemarin 😒."

"Iya gue lupa" Dewa masuk kembali ke kamarnya mengambil beberapa uang yang di atas lemari kecilnya.

"Nih. Eh seriusan lo gak liat sesuatu?"

"Masalah kelebatan tadi itu gue. Penakutan amat lo!" setelah mengambil uang dari tangan Dewa, Aulya ketawa lalu lari sekenceng mungkin masuk kamarnya. Dewa yang gak percaya, cuma melongo kaya orang bego.

"Setan emang tuh bocah!!" Dewa.

Esoknya

Kelas terlihat masih sepi, tidak ada satu orang pun. Aulya yang baru masuk kelas pun langsung duduk, lalu mengeluarkan buku dan peralatan tulis lainnya dan menyimpan di atas meja.

Ini udah rutinitasnya, ia masuk kelas sebelum temen yang lainnya pada masuk. Gitu gitu Aulya juara satu di kelasnya, meski terkadang di rumah jarang sekali belajar. Entah lah kepintarannya dapat darimana, positif tingking saja.

Sepuluh menit kemudian murid lainnya berdatangan, termasuk temannya Dara dan Siska.

"Udah gue tebak" Siska yang baru sampai pun langsung duduk di bangkunya setelah menyapa Aulya. Ia hanya tersenyum melihat kedua temannya itu lalu melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi.

"Pagi Aul 😙" ini Dara. Ia penyapa Aulya dan tidak lupa sama kebiasaanya yang selalu mencium pipi Aulya.

"Dar, tau gak?"

Aulya[FIRST LOVE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang