"Napa nangis?" tanya Alfa yang dibuat bingung Aulya yang tiba-tiba nangis saat ketemu sama dia.
"Maaf" ucapnya sambil terisak. Alfa yang gak tinggal diam pun langsung menarik dagu Aulya. Aulya sontak mendongak tapi masih belum berani menatapnya.
"Kalo ngomong tatap orangnya!" Aulya diem, matanya pun masih merem.
Disela-sela ketegangan itu, sosok yang sedari tadi menguping pun keluar.
Iya, jadi bukan cuma ada Aulya sama Alfa disana. Di balik tembok gak jauh dari tempat Aulya sama Alfa bicara, udah ada sosok cowok lagi tiduran dan kebangun saat mendengar mereka ngobrol.
"Jangan ganggu cewek gue!" Alfa dan Aulya kaget dan menatap ke sumber suara. Sosok itu melangkahkan kakinya mendekati Aulya dan langsung merangkulnya seakan dia dekat dengan Aulya.
"Dia punya gue. Cari yang lain aja!" ujarnya lagi. Mendengar itu Aulya otomotis mendelik bingung. Alfa yang tidak percaya pun menatap Aulya, minta penjelasan.
Situasi macam apa ini? Kenapa gue jadi berasa kaya ketaun selingkuh? Argh..ini juga cowok siapa lagi? Dateng-dateng sok ngaku pacar gue, kamprt!! Pikir Aulya heran.
Sebenarnya sih Aulya tau itu cowok siapa. Secara, siapa yang gak tau cowok bandel model gini?! Liat aja tampilannya, udah kaya preman pasar! Rambut berantakan, baju seragam juga dikeliarin, belum juga celananya yang di liat Aulya kek kekecilan gitu.
Pokonya mah tau lah cowok itu siapa, cuma yang gak deket aja.
Aulya coba untuk melepas rangkulannya, tapi sayang cowok itu malah menariknya lebih dekat.
Ingin rasanya Aulya melawan dan berkata kasar, tapi entah kenapa tubuhnya tidak mau berkompromi.
"Lya?" Alfa menatap manik Aulya lekat. Kenapa Aulya diem aja diperlakukan kaya gitu? Apa bener dia cowoknya? Pikir Alfa.
Merasa gak ada respon sama sekali dari Aulya. Alfa pergi, meninggalkan dua makhluk yang lagi kasmaran itu. Menurut Alfa.
Alfa sendiri bukan tipe cowok yang suka cari masalah. Setidaknya untuk saat ini, gak tau kalau nanti.Setelah kepergian Alfa..
BRUG
"Aw..."
"Rasain!" Aulya pun meninggalkan cowok sialan itu yang masih mengaduh kesakitan karena ditendangnya. Rasain, emang enak! Suruh siapa ikut campur urusan orang."
Si cowok terus megangin kakinya yang di tendang tadi.
"WOY KAMPRET! CEWEK SIALAN! BUKANNYA TERIMA KASIH, MALAH KABUR GITU AJA. KAKI GUE SAKIT, ANJR!!"