Musim dingin adalah saat yang pas untuk… tidak pergi ke basecamp Riou.
Tentu saja, bayangkan di suhu udara yang dingin dapat membunuh ini kau harus berjalan ke dalam hutan yang penuh dengan jebakan untuk hewan liar demi menemui pacarmu sendiri. Riou mungkin tahan karena dia sudah terlatih dalam militer, tetapi kau? Sungguh disayangkan tapi tidak.
Jadi kau mencapai kesimpulan.
Dibanding kau yang ke tempat Riou, lebih baik Riou yang ke tempatmu, dan taraaa, disinilah Riou."Aaah Riou memang sangat berguna di musim dingin"kau memeluk Riou seperti kau memeluk guling untuk mencari sedikit kehangatan, meskipun kau berada di dalam rumah tetap saja kedinginan ini menusuk tulangmu.
"[Name], kau menyuruhku kesini untuk ini?"ekspresi Riou tidak berubah dari biasanya tetapi kau dapat merasakan kalau dia kecewa berjalan jauh-jauh dari hutan demi ke apartemenmu di lantai 20 dengan naik tangga karena dia tidak sadar ada lift lalu hanya untuk dijadikan penghangat.
Riou berharap lebih saudara-saudara."Hemmm, kau ingin jalan-jalan? Ga capek habis naik 20 lantai?"tanyamu.
"Iya"balasnya pendek.
"Tapi dingin"protesmu sembari memeluknya lebih erat lalu menutup matamu, nampaknya bisa-bisa kau ketiduran duluan.
"Oh"kau tiba-tiba terpikir sesuatu dan Riou langsung melirik kearahmu."Riou, bisa ice skating ga? Ada tempat baru buka di dekat sini"kau mengajaknya dengan mata berbinar-binar.
"Olahraga dimana kau berjalan diatas es dengan pisau itu? Terdengar berbahaya"ucapnya sambil mengingat-ingat, kau melepas pelukanmu.
"Ternyata selama ini kau tidak mengetahui apa itu ice skating?"kau membalasnya, nada tidak percaya di kata-katamu.
"Maaf mengecewakanmu"katanya, dan kau menggelengkan kepalamu."Justru lebih baik, aku dapat mengajarimu sesuatu setidaknya! Sudah diputuskan berarti, ayo Riou"kau menarik lengannya untuk berdiri dari kursi.
"Kau yakin mau pergi tanpa pakai sweater dan syal?"kata Riou, kau pun melihat ke pakaianmu sekarang, kau tidak yakin dapat bertahan 5 menit dengan pakaian tipis yang kau pakai sekarang."Hehe, tunggu bentar kalau gitu"kau pun undur diri untuk ke kamarmu dan mengganti pakaianmu dengan yang lebih tebal, tidak lupa mengambil sweater dan memakainya.
"Syalmu?"Riou langsung menyadari kekuranganmu saat keluar dari kamar, dan menahan malu, kau masuk lagi untuk mencari syal mu."Sip, ayo berangkat!"kau keluar dari kamarmu dengan syal merah bermotif salju, dan cukup mengagetkanmu bahwa Riou juga mengenakan syal yang sama tetapi berwarna biru.
"Eh syal kita mirip!"kau menyebutnya, dan Riou menghela nafas pendek.
"Kita membelinya barengan. Yakin gaperlu minum dulu?"Riou melihat kearahmu dengan agak khawatir dengan ketidak fokusanmu.
Kau tertawa canggung, lalu menemukan cara untuk merubah suasana."Eh iya Riou, nunduk dikit"kau mengeluarkan sesuatu dari tasmu saat dia menunduk dan memakaikannya topi.
"Biar kau lebih hangat"kau tersenyum kepadanya, dan ekspresinya berubah sesaat, kemudian dia tersenyum kepadamu kembali kemudian mencium dahimu."Eh?"cukup jarang Riou seperti ini sehingga wajahmu menjadi sedikit memerah, biasa kalau kau kasih makanan segala juga responnya cuman terima kasih dengan nada datar.
"Terima kasih"katanya, kembali dengan wajah datarnya."Udah ah udah ini kita kapan berangkatnya"protesmu lalu mengambil kunci dan keluar bersama Riou.
"Eh"kalian berdua telah sampai ke tempat ice skating yang kau bicarakan tersebut, tetapi bukannya menikmati mengajari Riou cara ice skating, kalian disambut dengan papan bertuliskan tutup di pintu masuk.
"EHHHH?!"kau menjerit tidak percaya.
"Kemarin aku masih melihat orang-orang datang kesini!!"keluhmu, melihat ke Riou yang mencoba menenangkanmu sebelum kalian dilihat security."Sudahlah, musim dingin bukan hanya 1 hari"ucap Riou, tetapi kau tetap saja kecewa, tetapi mau bagaimana, kau berjalan dengan lunglai lesu di sebelah Riou.
"[Name]"Riou memulai pembicaraan diantara kalian, tanpa menunggu balasanmu dia melanjutkan kata-katanya.
"Duduklah di ayunan taman itu"kau melihat ke ayunan yang ditunjuk Riou."Dingin woi"protesmu, Riou ingin membunuh pantatmu atau apa?
"Tenang saja tadi aku lihat ada anak-anak yang duduk disana sebelum kita sampai, seharusnya tidak sedingin itu setelah didudukin"balas Riou.
"Tapi itu besi loh!"lama-lama kau bikin kesal juga, syukur Riou sabar.
"Aku janji aku tidak akan lama, hanya ke alfa*art di seberang kok, seberang kota"kata Riou dengan wajah datar."Ri-"
"Canda, aku cuman bakal ke seberang jalan sana"dia menunjuk ke indom*ret di seberang jalan, wajahnya tidak berubah dari biasanya.
"Kalau bercanda ubah ekspresi muka kek!"kau tersenyum kecil, kemudian memutuskan untuk pergi menunggu di taman.Dan memang benar, ayunan itu tidak sedingin yang kau kira, dan Riou tidak lama perginya.
"Kau beli apa?"tanyamu melihat belanjaan Riou.
"Nih"dia memberimu minuman hangat, tetapi sebelum kau mengambilnya dia menarik minuman itu kembali."Lah kok?"kau tidak bohong tapi kau cukup kedinginan karena hawa di taman itu, belum lagi tempatnya sepi karena anak-anak sudah pulang.
"Ulurkan tanganmu"kau menurut, dan dia menarik lenganmu sampai kau berdiri dan mengikutinya.
"Rioooou! Mau kemana sih?"tanyamu, dan dia menarikmu ke lantai licin danau kecil yang membeku, cukup lebar untuk kalian berjalan-jalan diatasnya."Aku lihat kau sangat ingin bermain ice skating hari ini, dan aku teringat aku pernah melewati danau ini saat berjalan bersama Samatoki dan Jyuto. Tetapi maaf kalau ini tidak sebesar yang disana"Riou mulai berbicara, dan wajahmu kembali berbinar.
"Tidak, ayo sini Riou"kau meluncur ke danaunya, dan bersyukur es nya cukup tebal untuk kalian meluncur.
"Aku tidak apa-apa berdiri disini saja"kata Riou, dan kau kembali cemberut.
"Baiklah, baiklah"dia langsung meluncur turun juga, berusaha menjaga keseimbangan dan kau tertawa saat dia berjalan seperti anak rusa."Kau sungguh puas akan ini ya"dia meluncur kearahmu, meskipun perlu kau tahan agar dia tidak lari ke tempat yang lain, kau pun heran bagaimana kau sanggup menahannya.
Akhirnya kalian berujung bermain-main disana berdua, saat kau sudah puas tertawa kau sadar bahwa matahari sudah tenggelam lama, dan bintang mulai menghiasi langit."[Name]"Riou memanggilmu dan menyerahkanmu sekaleng minuman hangat yang dia beli tadi, syukur belum hilang kehangatannya. Kalian berdua duduk di kursi di dekat danau taman itu, melihat kearah bintang-bintang, kau mengambil minuman itu lalu bersandar pada bahu Riou.
"Terima kasih untuk hari yang menyenangkan ini, Riou"kau mungkin tidak melihatnya tetapi senyuman terbentuk di wajah Riou saat itu.
-the end-
Ff gua makin lama makin panjang y XD
btw nulis Riou malah kepikir Noiz nya dramatical murder mulu XDJadi dengan ini pt 1 MTC done, next:Fling posse!
-Rizelcchi-
KAMU SEDANG MEMBACA
Drop Pop Hypmic! [Hypnosis Mic One-shots]
Fanfiction-Hiatus karena authornya jadi budak happy elements.- koleksi dari one shot cerita-cerita random hypmic yang kutulis~ Mostly fluff, sometimes angst Kalau slow update maafkan ya. Support is always appreciated and have fun reading! [Update ga nentu kal...