_____🌻_____"Berhentilah berjalan kesana-kemari Dad ... Kemari duduklah bersama kami disini"
Kim Haru gadis yang baru saja menginjak umur 17 Tahun itu, Menatap kesal kearah Daddynya yang sedari tadi sibuk berjalan didepan kamar bercat Biru dengan mengacak-acak rambutnya. Tanpa pikir panjang Dia menarik Daddynya agar duduk dibangku yang telah disediakan oleh Maid Ran untuk mereka menunggu proses persalinan Sang Mommy, Yang kini tengah berjuang kesakitan didalam sana
"Jika Dad Khawatir pada Mommy kenapa tidak masuk kedalam saja." Protes Haru dengan kesal melihat tingkah Daddy-nya Kim Taeyeon
Taeyeon menatap wajah Sang putri yang merupakan duplikatnya itu dengan tatapan menyedihkan. Dia ingin sekali mengikuti perkataannya. Tapi nyatanya dia terlalu takut untuk melihat prosesnya secara langsung dan ini adalah pengalaman pertamanya. Dia hanya takut tidak bisa mengendalikan dirinya melihat Tiffany, Wanita yang dicintainya sedang kesakitan seperti sekarang didalam sana
"Agashi Nyonya Kim membutuhkan anda. Dia ingin anda berada bersamanya"
Taeyeon mendongak dari pandangannya mendengar ucapan dari Maid Ran. Perlahan dia berdiri dengan kaki gemetar, Secepat kilat Haru menggenggam tangan Sang Daddy memberikannya senyuman semangat
"Aku tau Dad bisa, Mommy membutuhkan Daddy. Aku akan tetap disini jika Dad membutuhkanku sewaktu-waktu"
Taeyeon membalas senyum Putrinya dengan lembut dan berlalu masuk kedalam ruangan itu meskipun harus mengontrol ketakutannya
_____🌻_____
Ini sudah hampir 12 jam aku menunggu diluar kamar, Tapi belum ada pertanda Dongsaeng kecilku itu akan segera lahir. Aku Harap tidak ada yang terjadi kepada mereka berdua.
Kutatap layar ponselku, Ini adalah pesan entah yang keberapa kuterima malam ini. Mulai dari Haraboeji dan Halmoeni Kim yang langsung menelfonku ketika aku memberitahukan kabar ini, Kemudian mereka bergegas memesan Tiket penerbangan begitu pula dengan para Imo. Jangan tanyakan tentang Grandpa Hwang, 2 jam lalu dia baru tiba disini padahal aku baru saja memberikan kabar untuknya beberapa jam yang lalu. Sedangkan Uncle Leo akan menyusul besok, Dikarenakan Charlotte yang sedang sakit dan Aunty Michelle yang tidak bisa datang karna sedang mengandung.
Bukankah Ini terlihat seperti Reuni keluarga besar?
Ckkck ... Jika aku ingat, Dulu Yuri Imo paling menolak ketika mendengar usulan Mommy yang akan melakukan inseminasi kembali agar dia dapat mengandung dan berdalih itu Sangat membahayakan. Bahkan dia mengancam akan memutilasi Daddy jika terjadi sesuatu yang buruk dengan Mom
' Apakah kalian tidak puas hanya mempunyai Haru ' Katanya pada saat itu dengan tampang Marahnya.
Tapi sekarang ketika aku memberitahukan kabar ini padanya, Dia malah berteriak padaku karna aku tidak memberitahunya dengan cepat, Lalu sedetik kemudian dia memekik kegirangan. Bahkan Jessica Aunty memarahinya setelah dia selesai berteriak padaku. Bukankah aku sangat beruntung memiliki Aunty seperti dirinya?
"Haru-ya ... Pergilah beristirahat, Biar Aunty yang menunggu Daddy dan Mommy mu." Katanya lembut
"Terimakasih Aunty Jess tapi aku sudah berjanji pada Dad agar tetap disini" Kataku padanya mencoba menolak dengan halus
"Baiklah, Aunty akan menemani keponakan keras kepala ini. Aigoo ... bagaimana bisa kau hanya mengambil wajah Daddymu sedangkan sifatmu mirip dengan Mommy mu itu" Keluh Jessica Aunty padaku sedikit dibuat-buat yang kubalas cengiran kecil. Biar bagaimanapun aku masih remaja labil yang baru saja berumur 17