Prolog

4.8K 315 19
                                    

"When I love the wrong person, when I took the property of another and in the end everything will turn back to me"

"Sekarang kau jawab pertanyaanku tadi" pinta Harry sambil menatap mataku dalam-dalam.

"Aku tidak mau menjawabnya, putar saja lagi botolnya" pintaku kesal.

"Kau sudah memilih truth dan kau harus menjawabnya Christ" seru Zayn, bagaimana bisa mereka semua melontarkan pertanyaan konyol disini? Oke mungkin bukan konyol, tapi aku sangat keberatan jika aku harus menjawabnya.

Aku terdiam, menunduk dan menatap kakiku yang masih sempurna terbalut oleh sepatu pantofel hitam simpel yang aku kenakan. Kenapa harus pertanyaan bodoh itu sih yang dia tanyakan?

"Christ kita menunggumu" kini Liam yang berbicara.

Aku mendongak dan menatap mereka satu persatu.

"Baiklah aku ulangi pertanyaannya, siapa orang yang kau sukai di antara kita? Aku tahu orang itu pasti ada di antara kita, karena kau begitu gugup saat mendengar pertanyaan ini" Louis menegaskan suaranya.

Sialan! Seharusnya tadi aku langsung pulang dan tidak usah mengikuti permainan konyol ini. Jelas aku tidak bisa menjawabnya karena jawabanku adalah salah satu dari mereka.

"Kau tahu? Aku bisa mati kelaparan karena menunggu jawabanmu Christ" omel Niall.

Mataku mendelik ke arahnya dan menatapnya tajam "Kalau begitu putar saja botolnya dan tidak perlu menunggu jawabanku" sentakku.

"Whoa, tidak sebelum kau menjawab pertanyaan yang harus kau jawab Christ" ujar Harry menatapku dengan tatapan kesal.

Aku memutar bola mataku sebal "Baiklah aku akan menjawabnya, tapi Harry juga harus menjawabnya" pintaku sambil mengedarkan pandanganku kepada mereka semua.

"Hei tidak bisa begitu! Botol itu menunjukmu, berarti kau yang harus menjawabnya! Bukan aku" bantah Harry, menolak mentah-mentah usulku.

"Kenapa harus Harry?" tanya Louis penuh selidik.

"Ya kenapa harus aku?" tanya Harry.

"Karena kau belum mendapatkan bagian Styles" jawabku kesal.

"Nanti aku akan mendapatkan bagianku, sekarang giliranmu dan jawab saja pertanyaan yang sudah aku berikan" pinta Harry dengan raut wajah kesal.

"Ya Tuhan Chirst kau hanya perlu menjawabnya saja, kau tidak perlu berenang menyebrangi samudra Atlantik" Zayn mengacak rambutnya kesal.

"Kau berlebihan bung" Liam menjitak pelan kepala Zayn.

Hey kenapa mereka berlaku berlebihan sekali? Aku hanya tidak ingin menjawab pertanyaan bodoh itu, karena mereka pasti akan mengejekku habis-habisan.

"Kau harus bersikap sportif, tadi aku sudah mengatakan kalau aku menyukai Aurora" tukas Zayn.

"Aurora tidak ada disini Zayn! Jadi kau tidak perlu malu atau lainnya" aku menggertakan gigiku kesal.

Kenapa mereka tidak ada habisnya mengerjaiku? Dan kenapa aku menjadi sangat gugup sekarang? Kalian bodoh! Cintaku ini berlabuh pada orang yang salah, dan aku tidak ingin membicarakannya karena ini cukup menyakitkan.

Apa kau pernah merasakan seperti apa yang aku rasakan? Mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih, dan sialnya orang itu memberi perhatian lebih padaku dan bodohnya aku terbuai oleh perhatiannya dan gombalan-gombalan berlebihannya.

"Christ?" panggil Liam membuatku melirik padanya.

Liam menaikkan kedua alisnya, aku mendengus sebal. Apapun yang terjadi bersikap seolah tidak peduli.

"Fine, aku menyukai Harry" jawabku tegas dengan satu tarikan nafas.

"Well, me too"



BreakevenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang