Jam analog di kamar Rose sudah menunjukkan pukul 11 : 30 PM. Namun pemilik kamar tersebut belum ingin menyentuh ranjang tidurnya sama sekali.
Lalu dimanakah sang empu kamar tersebut?
Disinilah ia duduk. Di balkon kamarnya Rose duduk seorang diri ditemani dengan hembusan angin malam yang mencoba menembus langsung kulit putihnya namun terhalang oleh piamanya, beruntung malam ini rose memilih piama panjang, jadi sedikit mencegahnya dari efek masuk angin yang mungkin akan timbul beberapa jam kedepan.
Tidak hanya angin, sejuta fikirannya juga ikut menemaninya, menghantui ruang kepalanya.
"Tidak ada salahnya kan berkenalan? Jika kalian sudah kenal lama pasti rasa sayang kalian akan semakin dalam juga"
Ucapan ayahnya tersebut masih jelas terngiang di telinganya.
drrttt..drrttt...
Line
Ma Boy❤
Tidur dek, udah mau jam 12, angin malam gak bagus loh.Rose tidak kaget melihat pesan kekasihnya itu. Kamar rose terletak di lantai 2 rumahnya, menghadap ke jalan. Dan kekasihnya memang sering lewat di depan rumahnya. Hanya lewat dan memastikan bahwa rose terjaga.
Rose mengirimkan balasan untuk pesan tersebut.
Ma Boy❤
Tidur dek, udah mau jam 12, angin malam gak bagus loh.
Iya kak, bentar lagi aku masuk kamar.
Rose kaget melihat pesannya langsung di read, tidak biasanya kekasihnya itu langsung meread pesannya.
Ma Boy❤
Bentar lagi kapan? Sudah satu jam setengah kamu nongkrong disitu, aku gamau ya kamu sakit.
Untuk kedua kalinya rose dibuat kaget. Rosepun meletakkan hpnya dan berdiri mendekat ke pagar balkon. Dari atas sana rose memandang seluru penjuru komoleks perumahannya. Dan tepat di bawah sana di depan gerbang rumahnya seorang pria tengah melambaikan tangannya. Dengan bantuan lampu jalan dan lampu di sekitar pagar rumah rose, rose dapat melihat pria itu tersenyum padanya.
Setelah sang pria memastikan rose menangkap sosoknya, ia kemudian menautkan kedua tangannya tepat diatas kepalanya membentuk simbol 'LOVE'.
Rose tersenyum melihat tingkah konyol pria tersebut.
Tidak berhenti disitu. Sang pria mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan telapak tangannya kearah rose. Rose menyipitkan matanya tidak mengerti. Kemudian pria tersebut menggambar love di telapak tangan kirinya menggunakan jari telunjuk kanannya. Detik selanjutnya pria tersebut mengatupkan tangan kosongnya dan melempar udara kosong ke atas.
Rose yang mengerti maksud pria tersebut kemudian menangkap udara kosong di hadapannya. Dan meletakkan tangannya yang berisi udara kosong tersebut di depan dadanya.
Pria tersebut menari kesenangan di bawah sana. Namun tariannya terhenti saat rose membuat gerakan seolah mengusir pria tersebut. Sang pria yang menangkap sorot wajah panik rose pun menuruti perintah gadisnya itu dan berlari sepelan mungkin agar tapakan kakinya tidak menimbulkan suara pada aspal komplek rumah rose.
"Cabut won" Seru mino setelah menaiki motor yang sebelumnya sudah di tunggangi jaewon.
Tanpa ba bi bu jaewon melajukan motor tersebut.
Visualisasi oleh:
Song Mino as Mino, Rose boyfriend.
Roseanne park as Rose, Mino girlfriend.
Other cast will publish at the next chapter.
---
Tbc.FF ini dibuat demi memenuhi challange dari Rifa_Kwon .
Karna ini challange saya akan usahakan agar FF ini selesai dan tidak unpub ditengah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM : He Is Mine (Minosè)
Fanfiction"Jika mencintaimu adalah kesalahan, maka aku adalah orang paling bersalah dan pendosa terbesar di bumi ini" -Rose. "Aku berada dititik terendahku, tak seorangpun dapat ku percaya, termasuk diriku. Diriku mulai tidak yakin dengan hubungan kita. Namun...