Setelah berjalan jalan di pantai dan makan di kedai bakso kesukaan Mino, Mino mengantar Rose pulang ke rumahnya.
"Kayanya kamu ada tamu ya?" Tanya Mino sambil melirik mobil yg terparkir di halaman rumah Rose.
"Eumm, tamu ayah mungkin" Jawab Rose sambil melepaskan helmnya dan memberikan pada Mino.
"Gak main main ayahmu, tamunya aja mobilnya ferarry" Balas Mino.
Sesaat rose terdiam dan memperhatikan bagian belakang mobil tersebut. Tercetak satu nama di sana "J A E".
"Tidak ada salahnya kan berkenalan? Jika kalian sudah kenal lama pasti rasa sayang kalian akan semakin dalam juga" Ucapan ayahnya tersebut kembali terngiang di telinganya.
"Haloo" Mino menjentikan jarinya di depan wajah gadisnya yang sedang melamun.
"Ehhh, iya, makasih ya kak, aku masuk dulu, kakak hati hati di jalan, love you" Rose menyelipkan senyum manisnya di akhir pesannya untuk Mino tersebut. Mino melambaikan tangannya sebelum berlalu meninggalkan Rose.
***
Drrt drrtPonsel yang ia letakkan di samping buku jurus jitu UTBK yang tebalnya mencapai 1558 halaman begetar pertanda ada panggilan masuk.
"Halo"
"Halo" Balas rose
"Besok ada tryout dek?" Tanpa basa basi Mino langsung melemparkan pertanyaan utamanya.
"Ndaada kak, kan besok sabtu, aku libur sekolah" Balas rose.
"Bisa gak kakak culik malam ini? Kalau malam minggu rame"
"Mmmm" Rose nampak berfikir sembari melirik ke arah analog clock yg ada di sebelah ranjaangnya.
"Bi...sa" Jawab rose agak ragu
"Oke aku sudah di bawah" Kalimat itau mengakhiri percakapan mereka.
"Astaga kebiasaan kak mino, suka bikin jantungan" Kata rose sambil mengintip sedikit ke halaman rumahnya dari balik gorden kamarnya.
Rosepun bersiap. Karna hari sudah cukup malam ia memilih untuk menggunakan hoodie pink yang tidak cukup tebal, tapi juga tidak tipis, di padu dengan skiny jeans hitamnya. Tak lupa ia memadukan dengan sepatu adidas putih hadiah ulang tahunnya dari Mino. Setiap jalan bersama Mino, Rose selalu menyempatkan untuk memakai satu jenis barang pemberian mino.
"Mah, pah, chaeng jalan dulu" Pamit rose singkat. Ia sengaja tidak memperpanjang kalimatnya karna ia yakin, akan ada pertanyaan lemparan dari orangtuanya yang berujung ia tidak boleh jalan.
Rose langsung menaiki motor Mino.
"Ibu negara mau di culik kemana?" Tanya Mino lembut.
"Terserah yang nyulik aja" Jawab Rose.
Baru sekitar 400 meter dari rumah rose, Mino berhenti di MiniMart.
"Jajan di sini aja ya, duitnya di tabung, kalo ke MCD terus kita gak nikah nikah ntar" Mino membukakan helm rose.
Hati Rose menghangat mendengar kalimat Mino. Dan kemudian mengikuti Mino masuk ke MiniMart tersebut.
Rose mengambil 2 jenis Icecream, cup dan stic, sedangkan mino memilih membeli sebotol kopi. Usai membayar mino membawa ke 3 barang tersebut dengan tangan kanannya kemudian tangan kirinya menggandeng tangan Rose.
Mino melanjutkan perjalanannya 'menculik Rose ' tersebut. 500 meter setelah indomaret, Mino berhenti. Masih di kompleks perumahan Rose.
Rose nampak bingung.
"Bosan ya? Kamu tiap minggu pagi kesini kan?" Mino membukakan helm rose.
"Tapi ini pertama kali aku kesini malam hari, ternyata keren juga lampu tamannya" Rose turun dari motor Mino.
Mino dan Rose duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut. Rose mulai memakan eskrimnya, sedangkan Mino hanya memandang Rose.
Hening.. Hanya itu yang rose rasakan. Usai sudah ia menghabiskan eskrim pertamanya.
"Kak kok ngeliatin aku terus sih, gak jarang sih, cuman, yg kali ini lama banget" Akhirnya Rose membuka pembicaraan.
"Setiap detik yang aku habiskan sama kamu sangat berharga, aku pingin banget bisa seharian sama kamu, gausah ngapa ngapain, biarpun duduk doang, pokonya sama kamu "
"Aku gatau gimana kisahnya sampai aku bisa se-bucin ini sama kamu, aku juga sampai setakut itu, bahkan nyaris parno kalau kamu bakalan pergi ninggalin aku. Aku ada feeling nda bagus aja"
"Kalo ada apa apa cerita ya sayang, apalagi yang berkaitan sama hubungan kita" Mino menyelipkan anak rambut rose ke sela telinga rose.
Entah perasaan apa yg sekarang sedang bersemu di hati rose, senang tapi juga sakit. Rose balik menatap mata Mino yang mulai berair.
"Aku juga gatau kenapa aku se egois ini gak pingin kamu pergi, padahal kamu bisa dan berhak buat dapat yang lebih baik dari aku" Air mata pertama Mino sukses mengalir dipipinya.
Tangan lembut rose mengusap air mata Mino. Dan tanpa sadar air mata rose ikut menetes.
"Kak aku di jodohin" Satu kalimat yang sukses mengoyak hati Mino.
"Ternyata ini sebab perasaan gak enakku"
"Kapan?"
"Tadi siang pas kakak antar aku pulang, orangnya datang ke rumah" Jawab rose.
Mino mencoba mengontrol air matanya agar tidak jatuh terlalu banyak. Mino kehabisan kata kata.
"Tapi aku nolak"
Kalimat tersebut tidak cukup membuat Mino tenang. Mino menatap mata rose semakin dalam. Cukup lama.
"Apa kita berhenti sampai sini?" Kata Mino.
---
tbc,With love,
Ras
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM : He Is Mine (Minosè)
Fanfiction"Jika mencintaimu adalah kesalahan, maka aku adalah orang paling bersalah dan pendosa terbesar di bumi ini" -Rose. "Aku berada dititik terendahku, tak seorangpun dapat ku percaya, termasuk diriku. Diriku mulai tidak yakin dengan hubungan kita. Namun...