Misi Pertama

13 0 1
                                    

Ku akui, Jammy sukar untuk di-handle. Sebagai remaja menanjak pemuda, dia memang gesit dan lincah, namun sering pula dia melakukan banyak kecerobohan yang membuat aku, Bucks, Chang, dan Edmond gusar melihatnya. "Jammy, dengarkan aku! Ini bukanlah sebuah game aksi yang biasa kau mainkan dalam virtual game komputermu. Ini lebih dari sekedar pertahanan dan pertarungan yang dapat merenggut jiwa. Aku mohon berhentilah menganggap remeh semua ini dan kembalilah berlatih serius denganku!" geram Edmond pada Jammy, dalam sesi latihan menembak. Jammy baru saja bermain-main dengan pistol, dan hampir saja Edmond kehilangan nyawanya kalau saja Chang tidak menarik sigap tubuh berat Edmond.

Malam harinya, kami semua dipanggil Edmond untuk berkumpul di pinggir danau, tempat dimana biasanya kami merencanakan sebuah aksi misi. Tidak biasanya wajah Edmond sangat serius ketika kami sudah bekumpul. "Sepertinya kita segera melanjutkan misi ke Las Veggas!" Aku dan Bucks secara bersamaan saling pandang. "Apa yang akan kita garap disana boss?" tanya Chang kemudian. "Kita akan merampok seorang gadis kaya raya!" jawab Edmond sambil menghembuskan asap rokoknya kuat-kuat. "Seberapa kayakah gadis itu, Ed?" sergah Bucks, "Apa seimbang dengan biaya yang akan kita keluarkan bila kita kesana?". Edmond mengangkat alis matanya,"Sejak kapan kau meragukan kepemimpinanku, Bucks?". Bucks kelihatan serba salah, "Bukan aku meragukanmu, Ed...". Edmond lalu mengangkat tangan kanannya sambil menjawab dengan nada datar, "Aku sudah memperoleh informasi yang sangat dapat dipercaya kalau wanita muda itu memiliki uang dan lukisan bernilai tinggi dengan total US$ 55,000,000." Kami semuanya terperangah. Edmond berdiri, "Masih ada yang meragukan rencanaku ini?" Kami berempat saling pandang dan akhirnya tersenyum.

Malam itu juga kami merencanakan apa saja yang harus kami lakukan termasuk membunuh wanita itu bila keadaan berubah menjadi tidak terkendali dan akulah yang ditugaskan untuk menjadi sang eksekutor. Namun kembali aku, Chang, Bucks, dan Edmond mulai meragu untuk membawa Jammy. Ini adalah misi pertamanya terjun langsung ke lapangan menjadi seorang penjahat. Apakah ia nantinya akan trauma? Atau apakah nantinya dia akan celaka di tengah misi? Kami berempat sebagai penanggung jawab Jammy, merasa was-was dan berkecarmuk dalam pikiran kami.

"Guys, ini malam perdanaku menjadi bagian dari tim. Biarkan aku kali ini bertindak menjadi pahlawan kalian. Ingat itu ya!" ujar Jammy bersemangat saat kami semua bersiap-siap pergi dan memasukkan semua perlengkapan kami ke mobil BMW sport hitam peninggalan almarhum Ben. Seperti biasa, aku dan para tetua lainnya hanya bisa menggelengkan kepala dan tak menghiraukan perkataan bocah tengil tersebut.

Langit malam di San Fransisco semakin pekat. Cahaya dari jembatan Golden Gate di Marin Headlands adalah satu-satunya yang saat ini terlihat paling mencolok mata dibanding pemandangan lain. Inilah salah satu alasan kami semakin mencintai kota ini. Semua kami awali di San Fransisco, pertemuan awal kami, tempat berlindung kami yang teduh, semua dimulai di San Fransisco. Bermula di pesisir pantai Ocean Beach takdir dan nasib menyatukan kami semua.

Perjalanan menuju tempat dimana helikopter rahasia kami disembunyikan, kami tempuh kurang lebih 2 jam lamanya. Aku semakin merasakan denyut nadiku semakin mengeras dan berdetak lebih kasar, ini adalah misi besar pertama kami dan perasannku bercampur aduk tak karuan. Di lapangan heli, sudah ada Eddy dan 3 orang temannya, yang dari dulu kami percaya untuk menjaga helikopter dan terkadang menjaga hasil rampokan kami untuk sementara kalau-kalau terjadi kegentingan mendadak yang mengancam.

Heli sudah siap untuk diberangkatkan. Jammy begitu semangat saat menaikkan kakinya ke pintu mulut heli. Bahkan dari sejak masih di rumah tadi, dia benar-benar mempersiapkan mental dan heboh mendandani penampilannya, sehingga kini dia tampak meyakinkan layaknya seorang mafia di film layar lebar. Perjalanan menuju Las Veggas segera dimulai, kami berdelapan dalam heli saatnya bilang "Las Veggas, we're comiiiiiiiiiiiiing!!!".

*****

A Scary NightWhere stories live. Discover now