3. Someone who always

993 128 66
                                    

Sudah 3 hari Sena di rawat di rumah sakit dan akhirnya pagi ini dia boleh kembali ke rumah.

Dengan catatan harus bed rest setidaknya dua hari ke depan.

Bak tuan putri seperti dulu, dia benar-benar dilayani oleh Chanyeol.

Semua kebutuhannya dan permintaannya diberikan Chanyeol dengan senang - sedikit setengah - hati.

Chanyeol sudah mulai bekerja dan ketika pulang masih harus mengurus Sena yang rewel.

Pun ketika pagi, dia harus memastikan semuanya terpenuhi dan aman untuk dia tinggalkan.

Bukan hanya Sena tapi juga Sehun.

Dua hari di rumah berdua dengan Sena sejak pagi, sedikit membuat Sehun senang. Dia jadi ada teman.

Bisa seperti ini terus tidak?

Sena tidak usah pergi sekolah saja!

"Ahh iya Oppa tekan lebih keras lagi! Bagus tarik yang itu?"

"Ini?"

"Iya.. Iya itu pergelangan kakiku!"

Sehun sedang memijit kaki Sena.

Hey! Bukan Sena ya yang menyuruh!

Tapi Sehun sendiri yang tahu-tahu langsung melakukannya. Sena sih senang-senang saja hehe.

"Sena"

"Hum?"

Sena mendongak melihat Sehun di depannya.

"Masih tidak mau bilang siapa pelakunya?"
Sehun terus memijit kaki adiknya itu.

Sena menggigit pipi bagian dalamnya. Iya, dia selalu menghindar jika ditanyai soal itu.

Membuat Chanyeol maupun Sehun frustasi.

Bahkan dokter tampan itu juga ikut turun tangan tapi juga tak berhasil membuatnya mengatakan yang sejujurnya.

"Nih ya, lebih baik kau katakan saja! Chanyeol Hyung bisa mengatasinya untukmu!"

"Tidak perlu. Bukan sesuatu yang serius." Sena menjawab seadanya.

Sehun menghentikan pijatannya. Lalu bersidekap dengan wajah serius.

Sena terkikik. Sehun salah arah. Dia malah menghadap ke sisinya yang kosong.

"Bukan masalah serius kau bilang?" hardiknya kesal.

"Yaah okee sedikit serius sih."

Sehun berdecak, "Kau hampir kehilangan nyawa dan itu kau anggap remeh? Hei! Lalu yang kau anggap sangat serius itu yang seperti apa?!"

Sehun meluap. Sena bukannya takut tapi malah menghela napasnya malas.

"Itu jika Maknae EXO berkencan. Ya itu masalah besar untukku. Aku kan tidak bisa hidup tanpanya! Aku belum siap patah hati" pout Sena.

Eung, ngomong-ngomong dia serius.

"Bodoh!" cibir Sehun.

"Tidak! Aku pintar tahu! aku kan peringakat satu." eyel gadis manis itu.

"Iya-iya terserah! Tapi lebih baik kau katakan yang sesungguhnya jika kau kasihan kepada kami. Kami itu khawatir. Bahkan Chanyeol Hyung tidak bisa tidur setiap malamnya karena ini. Kau tidak kasihan padanya? Hah? Hey, jawab kenapa diam saja! Kau ini mendengarkan aku bicara tidak sih?"

Sena menutup kedua telinganya karena kesal. Sehun ini cerewetnya melebih Chanyeol rupanya.

"Oppa kau berbakat jadi rapper."

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang