5. It's so bad emotional

1.1K 138 23
                                    

Jangan lupa bawa Sehun ke barber shop!

Isi pesan Chanyeol kepada Sena itu berhasil membuat Sena bergegas menuju ke kamar untuk mandi dan bersiap. Sehun dan Jaemin masih sibuk mengobrol dengan cara mereka di ruang tamu.

Tak lama, Sena sudah siap dan memakai tasnya.

"Oppa, Ayo! Kau harus potong rambut."

Sehun mengangguk. Dia tak lupa jadwal ini dan sudah menunggu sejak tadi pagi.

"Jaemin kau ikut, kan?"

"Tidak. Jaemin ini sudah malam, kau harus pulang."

Jaemin menengok Sehun dan Sena bergantian. Sehun terlihat tak suka usul Sena barusan.

"Aku akan pulang, tapi izinkan aku memberikan tumpangan ke kalian. Kalian mau ke arah mana?"

"Wah? Oke."

"Kenapa?"

"Kita dapat tumpangan gratis."

-
-
-
-
-
-
-

"Terimakasih Jaemin. Sampai jumpa besok di sekolah."

"Dah Jaemin!"

Jaemin melambai sampai akhirnya mobilnya yang dikendarai supir berjalan menjauh dari Sena dan Sehun yang masih menunggu Jaemin berlalu.

"Ayo, Oppa!"

Sena menuntun Sehun. Mereka berjalan beriringan memasuki sebuah barber shop.

"Selamat datang pelanggan. Ada yang bisa saya bantu?"

"Ahh iya, seperti biasa. Tolong, rapikan rambut kakakku." Sena menunjuk Sehun yang berdiri di sebelahnya.

Sehun menurut ketika karyawan itu mulai mengarahkan dirinya agar mengikutinya. Sena memilih duduk di kursi tunggu. Sambil menunggu dia membaca majalah yang disediakan.

Sena memandang intens foto seorang model di majalah itu.

Dia punya ide bagus!

-
-
-
-
-
-
-

Sehun memegang rambut barunya, merasakan tekstur baru yang menghiasi kepalanya. Rambutnya memang dipotong lebih pendek, tapi tadi tiba-tiba Sena menghampiri karyawan di salon dan sukses membuat Sehun kaget.

"Tolong, buat model rambut kakakku jadi seperti ini!"

Dan sekarang beginilah rambut barunya, curly.

Dan sekarang beginilah rambut barunya, curly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aigooo, neomu gwiyeo!"

Sehun cemberut. Sena sejak tadi memujinya seperti itu. Sehun tidak benar-benar yakin dengan rambutnya. Apakah benar-benar bagus? Apa dia masih tampan?

"Sena, apa rambut baruku bagus?"Sehun berhenti berjalan menunggu Sena menjawab pertanyaan yang sama untuk ke sekian kalinya.

Sena menghela napasnya.

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang