Daniel Part
"Eungh..." lenguhku dibalik selimut tebal coklat yang menutupi tubuhku.
Mataku mulai mengerjap kecil menghalau sinar mentari yang masuk ke celah kamarku. Tubuhku berusaha mengumpulkan nyawaku satu persatu.
Tanganku mulai mencari-cari benda kecil kesayanganku. Handphone. Segera kubuka layar aplikasi berwarna hijau yg tertera di layar handphoneku. Mataku membulat penuh saat menatap layar handphone yang penuh dengam 30 panggilan tak terjawab. Stuck, nomor itu kembali menelfonku.
"Mianhae, hyung, aku lupa jika hari ini aku berjanji bertemu denganmu" ucapku berusaha seramah mungkin untuk menutupi kesalahanku.
Suara di seberang telephone seakan tidak bersahabat denganku.
"Ya, Kang daniel, apa kau mau berhenti dari perkejaanmu secepatnya???, ya, aku hanya memiliki waktu setengah jam lagi untuk menunggumu!!, lewat dari itu, maaf, Daniel-ssi, aku punya hal yang lebih penting daripada urusanmu" ujar suara di telephone dengan sarkas.
"Arraseo hyung, aku akan segera kesana" jawabku segera.
Aku mulai mengganti pakaianku segera dan mengurungkan niatku untuk menuju kamar mandi.
####
Aku menjejalkan kakiku di cafe dengan suasana cozy tersebut. Mataku tertuju ke arah pria berusia 40 tahun yang tampak menatap arlojinya berkali-kali.Baiklah, aku sudah memantapkan hatiku untuk menghadapi pria tua ini. Bagiku ocehan sarkasnya sudah menjadi sarapan pagiku. Tubuhku segera menghampirinya.
"Annyeong, Min khyun hyung!"sapaku dengan nada seramah dan sesantai mungkin.
"Kau tau, hal yang paling kubenci dalam hidupku adalah bertemu dengan orang yang menghabiskan menit berhargaku hanya untuk menunggu seseorang yang tidak tepat waktu" ucapnya menatap sinis padaku.Aku hanya terdiam menatapnya.
Managerku Min khyun ini memang orang yang on time. Bisa dikatakan dia adalah orang perfeksionis yang pernah kutemui. Dia tidak akan segan-segan memarahi semua orang yang bekerja padanya jika suatu pekerjaan tidak sesuai dengan keinginannya. Dan bersiaplah dengan tatapan sinis serta ucapan sarkasnya yang datang dari mulut kecilnya yang sadis.
"Mianhae,..." aku hanya bisa mengucapkan maaf terus padanya.
Min Khyun mendeguskan nafas dengan kasar. "Duduklah!" Serunya padaku.
Aku segera memundurkan sedikit bangku didepannya dan segera menghempas pelan tubuhku ke bangku cafe. Mataku hanya bisa menatapnya canggung.
"Baiklah, aku tidak ingin berbasa-basi. Daniel-ssi, aku tau, kau adalah orang yang handal dalam menciptakan lagu. Kau juga menjadi idola para wanita-wanita seluruh penjuru korea bahkan dunia dulunya.." ujar Min Khyun padaku.
'Kenapa dia berusaha untuk basa-basi padaku sekarang, apa dia lupa dengan ucapannya tadi?, aahhh, jiral hane..' batinku kepada Min Khyun.
"Aku tau, ini mungkin akan terdengar menyebalkan. Ya.., Kang Daniel-ssi, apa kau masih enggan untuk menjual lagu ciptaan mu kepada artis baru agensi kita?" Tanya Min Khyun padaku,entah kenapa nada suaranya berubah lembut padaku.
Aku dapat menangkap dengan cepat kemana arah pembicaraan ini.
"Yaa, Min Khyun Hyung, aku tau kau sudah bekerja dengan giat di agensi ini. Tapi apa kau tidak ada rasa sedikitpun untuk berpihak padaku sekarang?!?!, " tanyaku dengan meninggikan nada suaraku.
" aku datang kesini untuk meminta dukunganmu atas kasus yang menimpaku sekarang?!, tetapi kenapa kau malah menyudutkanku kini?, seakan-akan akulah biang pembuat masalahnya disini !" Bentakku padanya.
Untung saja hari ini masih pagi. Sehingga penghuni cafe pagi ini masih sepi, dan hanya beberapa orang yang menatap ke arah jendela menikmati suasana pagi kota Seoul. Sehingga tidak ada yang mendengar obrolan tak bersahabat antara aku dan Min Khyun.
"Daniel-ssi, aku tau ini berat untukmu menerimanya, tetapi kau harus tau ini demi keberlangsungan agensi kita. Kenapa kau tidak memberikan ruang bagi adik-adik di agensi ini untuk menjadi bintang di panggung sana?" Tanya Min Khyun dengan membujukku lembut.
"Seorang bintang tidak akan pernah bersinar jika diberi kebohongan terus menerus!" Jawabku ketus
"Hyung, kau harus tau satu hal, bagiku menciptakan suatu karya lagu itu tidak mudah!, aku harus membolak balikkan perasaanku di dalam setiap bait lirik yang aku ciptakan!, dan kau serta agensi ini memaksaku untuk memberikan lagu ciptaanku agar dimiliki artis barumu itu atas nama ciptaanya sendiri?!?!" Bentakku.
"Hei Kang Daniel, baiklah, jika kau memintaku untuk berkata buruk padamu, sepertinya aku harus terang-terangan jika bersamamu ..." jawab Min Khyun.
"Kau tau?, jadwalmu dari waktu ke waktu semakin sedikit, bahkan kau tidak mempunyai schedule yang padat lagi. Oh tidak, aku harus jujur padamu sekarang!, bulan ini saja kau tidak memiliki jadwal manggung sama sekali!!" Lanjut Min Khyun dengan ucapan sarkasnya.
Tanganku sudah mengepal dengan kuat dibalik meja. Berusaha untuk menahan kepalan tanganku yang ingin mengarah kemukanya.
"Sudahlah Daniel-ssi, kau ikuti saja permainan kecil ini, kau harus ingat, kini, kau bukan lagi oppa-oppa yang dulu diteriaki para gadis remaja. Kau itu sudah dianggap Ahjussi bagi remaja sekarang. Lihatlah kerutan kecil di sudut matamu, aku yakin tidak ada satupun brand kosmetik yang menginginkanmu untuk menjadi model iklan mereka" sahut Min Khyun diiringi kekehan kecil mengejek dibelakangnya.
Bibirku berusaha menutup rapat-rapat agar tidak mengeluarkan umpatan-umpatan kasar ke arah mulut berbisa Min Khyun.
"Baiklah, sepertinya ini semua sudah jelas. Aku sudah menyampaikan semuanya padamu. Aku harap kau tidak menyesal atas keputusan terakhir yang kau pilih. Oya, aku lupa, direktur mengatakan kepadaku untuk memberimu waktu satu bulan untuk memutuskan jawaban dari masalah ini. Jadi, selamat bersenang-senang. Aku pergi dulu" ucapnya dengan tersenyum sinis. Min Khyun pun beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan diriku di sudut cafe ini.Sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPPA TA'ARUF KUY!
Fanfiction"Aku tidak pernah tau seperti apa aturan cinta yang di ajarkan oleh agamamu.tetapi yang ku tau,aku mencintaimu beserta agamamu" -kang Daniel- "Agamaku tidak pernah memperumit yang namanya cinta, cinta hadir bersama tumbuhnya keimanan dan ketaqwaan...