Part 6

40 2 0
                                    

Setelah 2 jam mata kuliah pagi Zuhzuh selesai, ia menuju kantin. Kondisi kantin memang belum ramai karena ini juga masih pagi, banyak jam mata kuliah yang masih berlangsung. Saat memesan mie ayam di kantin, nama Zuhzuh terpanggil.

"Hey Zuh?" Ucapnya sambil melambaikan tangan.

Zuhzuh kemudian membalikan badan dan menghampirinya.

"Eh elo gas, kenapa panggil gue?" Jawab Zuhzuh.

"Gakpapa sih biar bisa ngobrol disini ckck" sahut Bagas  "btw Lo pesen apa?"

"Gue pesen mie ayam sama sup buah sih tadi" ucap Zuhzuh.

"Oke gue juga mau"  "Buk mie ayam satu sup buah satu ya buk" teriak Bagas.

"Oke siap cah bagus" tutur Bu kantin.

"Heh lo tu ya main teriak teriak aja" tegur Zuhzuh.

"Ya maap kebiasaan" jawab Bagas.

"Lo tu ya, jangan kebiasaan teriak teriak entar pas ijab kabul suara Lo gak ada, kan jadi gak sah" tutur Zuhzuh seraya tertawa.

Mendengar ucapan Zuhzuh membuat Bagas berpikir,

Ni anak seru juga boleh lah gue deketin.  Batin Bagas.

Zuhzuh dan Bagas tertawa bersama.

"Seru juga Lo Zuh" ucap Bagas.

"Jelas dong gue, Zuhzuh" balasnya sambil mengangkat bajunya sedikit.

"Niki cah ayu cah bagus" ibu kantin datang dengan membawa pesanannya.

"Makasih ya buk" ucap Zuhzuh dan Bagas bersama yang membuat mereka saling bertatap.

Ya Tuhan tatapannya membuat jantung berdetak lebih cepat. Batin Zuhzuh.

"Silahkan menikmati" ucap Bu kantin tersebut yang mampu menghentikan tatapan mereka berdua.

Mereka menikmati mie ayam dengan penuh canda tawa. Sampai akhirnya muncul pertanyaan dari Bagas.

"Lo berangkat naik motor?" Tanya Bagas.

"Emm tadi aku naik ojol sih. Kenapa? Mau nganterin gue pulang? Boleh sih kalo gue" tutur Zuhzuh yang seakan-akan tau apa yang akan ditanyakan Bagas kembali.

Ya maklumlah dia terlalu sering digituin sama anak anak lain. Terutama Rezaldi.

"Beneran? Boleh? Kalo gitu gue  bayar dulu ya. Lo tunggu sini" pinta Bagas.

"Gue aja yang bayar" sanggah Zuhzuh.

"Udah gue aja, anggap ini ucapan maaf setelah gue nabrak Lo tadi" jelas Bagas.

"Ya udah deh terserah ckck" jawab Zuhzuh.

Tak butuh waktu lama Bagas mengajak Zuhzuh ke parkiran.

"Kuyy naik" pinta Bagas.

"Siap tapi ambil helm dulu di pos satpam ya gas" tutur Zuhzuh.

"Siappp mbakkkkk cantikkkk" ceplos Bagas.

Zuhzuh yang merasa agak malu malu, menepuk bahu Bagas. Kode untuk cepat menjalankan motornya.

Diperjalanan Zuhzuh cerewet sekali. Mulai dari mengomentari Bagas menyetirnya terlalu pelan, sampai lampu lalu lintas pun ia komentari.

Berbeda dengan Bagas yang hanya meng-iya kan apa yang diucapkan Zuhzuh.

"Emm Zuh?" Buka Bagas.

"Gimana kapten?" Tanya Zuhzuh.

"Keliling kota bentar yuk, mumpung belum panas nih cuacanya" ajak Bagas.

"Terserah sih, kan nyetir Lo" jawab Zuhzuh.

"Oke cantikk" balas Bagas.

Pelan pelan aku akan mendapatkan hatimu Zuh. Batin Bagas.

Disisi lain, entah kenapa Zuhzuh merasa nyaman didekat Bagas.
Ia membandingkan saat dia merespon Hansamu, yang ada hanya kesensian semata. Namun, Zuhzuh bersikap acuh tak acuh, toh dia juga baru kenal sama mereka.

Setelah sekitar 1,5 jam mereka keliling kota, Bagas mengantar pulang Zuhzuh.

Ehh btw mereka keliling kemana aja ya? Ngapain aja ya? Author juga Ndak tau:v wkwkwk

Sesampai rumah Zuhzuh, ia turun dari motor Bagas sambil melepas helm nya.

"Makasih ya gas udah nganter gue sampe Rumah" ucap Zuhzuh.

"Iya sama sama Zuh, ini juga kewajiban aku" balas Bagas sambil terkekeh:v

"Kewajiban apaan anjirrr" sahut Zuhzuh sambil menjitak kepala Bagas.

"Enggak sakit wlee kan pake inii" ucap Bagas tak mau kalah sambil menunjuk helm yang masih ia pakai.

"Yaudah ihh pulang, entar kena seri pelatih loh" suruh Zuhzuh.

"Iya aku pamit yaa calon makmum ku" canda Bagas lagi.

Zuhzuh merasa ini hal yang konyol, padahal selama dia digombali dengan temen laki laki nya tak merasa sekonyol ini. Entah kenapa ini begini.

"Udah pulang sana. 1...2..." Ucap Zuhzuh.

Tanpa aba aba Bagas langsung menstater motornya dan perlahan meninggalkan Zuhzuh.

"Pulang dulu calon makmum" teriak Bagas.

"Dasar kebiasaan teriak teriak" gumam Zuhzuh.

Tiba tiba ada yang membuat  Zuhzuh kaget.
Yaa, itu Rezaldi.

"Sejak kapan lo disini zal?" Tanya Zuhzuh kebingungan.

"Baru aja kok" ucap Rezaldi singkat padat dan jelas.

Hal itu membuat Zuhzuh menatap Rezaldi kebingungan. Lalu ia memilih memasuki rumahnya.

.
.
.

Ada apakah dengan rezaldi???
Simak terus yaa:)))

.
.
.
.
.
.


Gimana nih gaes??
Aku up lagi nih.
Maaf udah lama gak up. Terlalu sibuk.
Engga juga sih wkwk.
Cuma mau lanjutin tapi lupa alurnya.
Nih mumpung aku inget.

Nihh MASIH ANGET ANGET.

SOK ATUH DIBACA:)

JANGAN LUPA VOTE KOMEN YAA!!!!

TERIMAKASIH:")

Kapten Siapa Ya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang