Aku sudah seminggu bekerja di kafe ini,dengan jam kerja dari pukul 10 pagi sampai 7 malam, aku memang ditempatkan di shift pagi karena rata-rata pekerja sift malam laki-laki,walaupun ada 2 atau 3 pekerja wanita. Disini aku memiliki seorang sahabat,umurnya 4 tahun diatasku dan dia sudah menikah,namanya mbak Septi. Dia kagum dengan kemampuanku berbahasa Perancis dan sering memintaku mengajarkannya sedikit-sedikit saat waktu luang. Semenjak ada aku,teman-teman Mon.Dupont yang berasal dari Perancis semakin banyak yang datang. Tidak semuanya tua, rata-rata mereka para pengusaha muda yang sedang ada keperluan bisnis di Semarang.
Suatu hari, ada seorang bule yang mampir ke kafe tempat aku bekerja,dan seperti biasa aku menyapanya dengan bahasa Inggris. Karena aku belum tau dari mana pria ini berasal.
"Good Morning,Sir. Can i help you?"sapaku ramah sambil mengambil buku catatanku.
"uhmm.. one coffee latte,and a slice of tiramisu please?" pria itu mengucapkan dengan logat perancis,sama seperti Mon.Dupont saat berbicara menggunakan bahasa Inggris. Aku tersenyum dan berkata,
"vous êtes français?" (3*)
"oui,pouvez-vous parler français? Aaa..je suis très content" (4*)jawabnya bersemangat,terlihat mata birunya berbinar-binar.
"oui Monsieur,attendez une minute,je vais apporter votre commande (5*)"
Setelah itu aku pergi mengambilkan pesanannya. Sepertinya dia belum terlalu tua,pikirku.
"Bon Appetit (6*)" kataku setelah memberikan secangkir coffee Latte dan tiramisunya.
"tunggu,bisa kamu menemani saya disini??"
"saya??" aku malah kembali bertanya padanya,karena jujur aku tidak percaya.
"ya,kamu,temani saya mengobrol. Saya tidak ada teman karena mereka tidak bisa berbahasa Perancis,dan bahasa Inggrisku pun tidak lancar. Sedang,aku juga tidak begitu bisa bahasa Indonesia"
"baiklah,tapi tunggu sebentar. Aku akan izin dengan temanku dulu disana" akhirnya aku meninggalkannya untuk bilang kepada mbak Septi,agar dia bisa menggantikan pekerjaanku sebentar. Untung saja kafe sedang tidak begitu ramai,jadi aku bisa menemaninya.
"jadi,apa yang anda kerjakan di Indonesia Monsieur??"
"oh,tolong jangan panggil aku seperti itu,aku belum tua tau. Sepertinya kita seumuran,namaku Alejandro Maxime,panggil saja Ale. Dan kamu??"
"aku Karlina Sekar,panggil saja Lina. Hey,kamu belum menjawab pertanyaanku yang lain. Apa yang kau lakukan di Indonesia??" aku yang memang orang supel dengan mudah akrab dengan Ale. Sepertinya Ale senang mengobrol denganku. Obrolan kami berlanjut hingga aku dipanggil oleh mbak Septi untuk bersiap-siap,karena sebentar lagi jam makan siang dan aku pasti sangat sibuk. Ale meminta nomorku dan berharap bisa bertemu kembali. Ale tadi bercerita kalau dia baru 3 hari di Semarang,dia disuruh oleh Ayahnya untuk hadir di Pesta penggalangan dana sebagai perwakilan dari perusahaan Maxime group yang telah menjadi donatur terbersar dalam acara tersebut. Dia meminta nomor ponselku agar dia bisa menghubungiku kembali. Aku rasa Ale orang yang baik.
--------------------------------------------------
3* : Apakah anda berasal dari Perancis?
4* : Ya, anda bisa berbahasa perancis?.aaa saya sangat senang
5* : Ya,tunggu sebentar,saya akan membawakan pesanan anda
6* : Selamat menikmati
KAMU SEDANG MEMBACA
KARLINA
General FictionKarlina harus tetap melanjutkan hidupnya,walau tidak ada satupun keluarganya yang peduli dengan keberadaannya..harus bertahan di dunia yang keras bahkan saat dia baru menginjak bangku kuliah. Akankah dia sanggup dan bertemu dengan keluarganya lagi...