H-1
Hari ini Jungkook hanya ingin menikmati liburannya. Memulai sarapan dengan menu yang sama seperti kemarin. Meskipun tempat yang didatanginya berbeda. Ia tak ingin menemui Taehyung lagi. Bukan karena benci sih. Tapi karena ia tak suka dengannya. Taehyung begitu berbeda dari dirinya. Ia tipe orang yang akan sangat acuh terhadap keadaan dan orang-orang di sekitarnya. Sementara Tahyung orang yang dapat dengan mudah berbaur dengan orang lain.
Dari awal pertemuannya dengan Kim Taehyung, dengan senyumnya yang lebar saat ia menyapa Jungkook, ia merasa tak nyaman. Tapi rencananya hanya tinggal rencana. Nyatanya saat ia keluar dari restoran tempatnya sarapan Kim Taehyung sudah tersenyum cerah padanya.
“Kenapa lo di sini?” tanya Jungkook sedikit kesal.
Tapi Taehyung sama sekali tak terganggu. Ia malah tersenyum makin lebar. “Lo hari ini sibuk?”
“Iya, gw pengen jalan-jalan.”
“Kemana?”
“Kemana aja asal ga sama lo.” Jungkook mempercepat langkahnya. Tapi Taehyung tetap berjalan sejajar dengannya. Sial, seandainya aja kaki gw lebih panjang daripada nih jerapah , maki Jungkook dalam hati.
“Gw juga mau jalan-jalan Jeon. Kenapa ga bareng aja. Kayaknya lebih seru,” rayu Taehyung, masih berjalan di samping Jungkook.
Jungkok tak menjawabnya. Ia makin mempercepat jalannya. Hingga tak sadar saat berbelok ia hampir tertabrak mobil yang berlalu cepat. Untung saja Taehyung dengan cepat menarik tangan Jungkook. Dengan napas yang masih terengah-engah, Jungkook menarik tangannya dari Taehyung. Ia merasa kaget dengan kejadian barusan.
“Tuh kan,” Taehyung tersenyum geli.
“Gw bilang juga apa. Ga nurut sih. Mendingan pergi sama gw aja kan. Dijamin lo bakalan selamet sehat wal afiat.”
Jungkook kehabisan kata-kata. Ia membiarkan Taehyung berjalan bersamanya. Tak ada pilihan. Dan tak sopan rasanya setelah Taehyung menyelamatkannya beberapa menit yang lalu. Mau tak mau ia harus menambah stok kesabarannya selama pergi dengan Taehyung. Jungkook berharap keputusannya ini tak membuatnya menyesal.
Sepanjang hari itu Jungkook dan Taehyung berjalan-jalan di sekeliling Paris. Mereka mengunjungi Arch de Triomphe yang berdiri megah di Place de I’Etoile. Mereka menaiki lift untuk mencapai bagian atasnya yang di dalamnya terdapat museum yang berisi tentang penjelasan mengenai gapura tersebut. Salah satu hal yang menarik adalah di bawah lengkungan gapura itu terdapat sebuah makam tentara tak dikenal dari Perang Dunia I. Di atas makam itu terdapat lentera yang apinya tak pernah padam. Api ini untuk mengenang para tentara yang mati selama Perang Dunia I & II dan mereka yang tak teridentifikasi.
Mereka makan siang di restoran tepi sungai Seine. Menikmati lagi pemandangan menara Eiffel yang berdiri tegak di depan mereka. Mereka bercakap-cakap mengenai menara Eiffel. Dan Jungkook menemui dirinya berbicara dengan antusias. Sungguh menyenangkan dan sangat tak terduga.
“Tau ga Jeon, berapa banyak pasangan yang tiap tahun melakukan lamaran di sana?” tanya Taehyung tiba-tiba. Jungkook menggeleng. “Ratusan ribu,” Jungkook dan Taehyung sama-sama tertawa. Tak membayangkan begitu banyak pasangan yang melakukan lamaran di sana.
Dan seketika sudut matanya menangkap sepasang muda-mudi di dekat mereka sedang melakukan lamaran. Hatinya seketika melembut.
Mereka melanjukan hari itu dengan melihat keindahan karya seni yang terpajang di dalam museum Lauvre. Taehyung ternyata banayak tahu tentang berbagai macam seni dan benda-benda bersejarah. Banyak lukisan yang dijelaskannya untuk Jungkook. Mengenai asal lukisan itu, siapa pelukisnya, tujuan dibuatnya hingga kisah hidup pelukisnya. Seakan Jungkook membaca langsung biografi tiap pelukis yang ada di sana.
Sungguh menyenangkan dan banyak hal baru yang Jungkook temui hari ini. Ia bahkan tak yakin kalau yang sedang bersamanya adalah si Charming Thief. Rasanya mereka seperti kebanyakan turis-turis lainnya. Menikmati pemandangan dan keindahan kota itu. Begitu nyaman mereka bercakap-cakap hingga tak sadar hati sudah petang.
Jungkook kaget saat ia melihat matahari sudah mulai terbenam. Dan seakan ia kembali ke realita yang menyambutnya, sebuah pesan masuk ke smartphone nya. Ia menatap sekilas nama pengirimnya dan tersenyum penuh arti.
“Makasi udah nemenin gw jalan-jalan hari ini Kim,” kata Jungkook saat ia sudah berjalan menuju ke hotelnya. Taehyung masih berada di sana. Masih menungguinya.
“Besok kalo lo mau jalan lagi, gw bisa nemenin Jeon.”
“Sorry, Kim. Besok kayaknya gw sibuk.”
“Lo ga berusaha untuk ngambil berlian itu kan Jeon? Gw udah bilang itu bahaya banget.”
“Well, I don’t see it harm you.”
“But, I do care.”
“Night, Kim.” Jungkook melambaikan tangannya sebelum menghilang masuk ke dalam hotel. Meninggalkan Taehyung dengan tatapan sebalnya.
Jungkook melihat semua foto yang diambilnya hari ini. Sungguh menyenangkan. Sangat menyenangkan bisa rileks sebentar sebelum pikirannya mulai bekerja keras lagi. Mungkin ia akan merindukan Paris saat nanti kembali ke Seoul.
Tadi ia juga sempat membeli oleh-oleh untuk beberapa orang teman kerjanya dan keluarganya. Membelikan beberapa lilin wangi dan parfum berukuran mini untuk ibu dan Youra. Juga membelikan lukisan kecil bergambar menara Eiffel untuk Jimin dan Mr. Hoseok.
Membelikan sebuah kemeja lengkap dengan dasi kupu-kupu untuk ayah dan YG Hyung.Tampaknya semua oleh-oleh itu akan memenuhi koper Jungkook. Ia sengaja membeli sebuah gelang kecil dengan untaian berbentuk menara Eiffel untuk dirinya sendiri. Sebagai pengingat kalau ia pernah berjalan-jalan di sini. Senyum damai masih menghiasi wajahnya malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA | TaeKook | VKook
Fanfic#Taekook Jenius? Pasti Rival? Ga usah ditanya Love? Doesnt have any cell of it Taehyung dan Jungkook sama2 seorang seniman penipu. Mereka punya kehidupan yg berbeda. Passion yg sama membuat mereka terlibat dalam petualangan mendebarkan . 🌠 Cast : B...