💛 Wasted

32 1 0
                                    

Mereka pindah menuju sudut tempat Jin Hyung sedang merapikan beberapa botol alkohol. Ternyata di cafe ini juga ada sebuah sudut mini bar yang dibuat khusus untuk menjamu tamu yang ingin minum-minum.

Jin Hyung selalu waspada jika ada tamunya yang “hampir” mabuk berat. Ia akan menghentikan mereka sebelum terlambat. Selama ini belum ada tamu yang aneh-aneh. Karenanya Masquerade Cafe lumayan terkenal. Disamping itu, kegantengan sang pemilik juga jadi andalan menarik pelanggan.

“Jin Hyung, kita mau minum yang agak berat,” kata Taehyung penuh arti saat melihat Jin Hyung selesai merapikan botol-botol itu.

“Mau minum apa? Seperti biasa?” tanya Jin Hyung, meskipun tangannya sudah meraih botol champagne.

“Iya boleh. Lo mau minum apa Jeon?”

Tequila aja,” jawab Jungkook pelan. Rasanya sudah lama sekali terakhir ia minum-minum. Bukannya kenapa-kenapa, tapi Jungkook memang bukan orang tahan minum alkohol banyak-banyak. Karenanya ia akan berhenti di gelas kedua.

Taehyung dan Jungkook menyesap minuman beralkohol yang tersaji di depan mereka bebarengan. Taehyung langsung menghabiskan segelas champagne dengan sekali tegukan.

Sementara Jungkook masih menyesap minumannya perlahan. Rasa tequila yang keras seakan menampar kewarasannya perlahan. Dan Jungkook berusaha mempertahankan akal sehatnya yang mulai luntur setiap kali ia kembali menyesap minuman itu.

Taehyung memesan minuman yang sama dengan Jungkook saat botol champagne di hadapannya mengering tanpa isi. Ia menguras minuman itu hanya dalam waktu setengah jam. Tepat saat Jungkook memesan gelas keduanya. Sebenarnya Taehyung juga bukan orang yang tahan minum. Tapi pertahanannya terhadap alkohol masih lebih baik dibanding Jungkook yang sekarang mulai terdiam memijit kepalanya.

“Lo ga apa-apa, Jeon?” tanya Taehyung sambil menatap Jungkook yang sedikit kepayahan. Ia sendiri pun juga mulai kepayahan.

I’m okay,” jawab Jungkook menyesap minumannya lagi.

Taehyung kembali meminum tequila nya. Kesadaraanya hampir habis di gelas kedua. Ia melirik Jungkook yang duduk di sebelahnya sambil memijit kepalanya. Kemudian Jungkook menelengkupkan kedua tangannya di atas meja bar. Kepalanya sudah tak kuat lagi. Gumaman-gumaman kecil meluncur bebas dari mulutnya.

“Jeon, lo mabok ya?” Taehyung tiba-tiba mengelus rambut hitam Jungkook. Ia sedikit kaget dengan betapa halusnya rambut itu. Tanpa sadar ia memilinnya pelan. Jungkook hanya mengerang kecil. Ia berusaha menjawab pertayaan Taehyung tapi yang keluar dari mulutnya hanya erangan.

Shit! Baru gelas ketiga dan lo udah tumbang?” Taehyung terkekeh geli. Tapi Jungkook sama sekali tak meresponnya.

Taehyung kemudian ikut menelungkupkan tangannya disebelah Jungkook. Kerasnya minuman itu mulai mengalir di nadinya. Ia mulai kehilangan kesadarannya. “Gue seneng lo bisa kembali lagi Jeon. Ga kebayang rasanya pas lo pergi ke kastil sialan itu.”

“Kenapa?” tanya Jungkook tiba-tiba, masih mabok.

“Hm? Kenapa ya?” tampak Taehyung tersenyum tipis. “Rasanya ga enak kalo ga ada lo.”

“Tapi gw ga suka kalo ada lo,” engah Jungkook sebelum kesadarannya benar-benar buyar.

“Iya gue tau,” Taehyung kembali tersenyum tipis sambil mengalungkan sebelah tangannya di pundak Jungkook. Jungkook tak menepisnya. Bersamaan dengan itu kesadaran Taehyung pun ikut lenyap.

Mereka diam begitu untuk waktu yang agak lama. Jin Hyung agak lama baru memperhatikan keduanya. Malam ini cafe sedikit lebih ramai dari biasanya. Tanpa sadar Jin Hyung melupakan dua orang yang mabok ini. Ia jadi sedikit merasa bersalah dan bingung melihat Taehyung dan Jungkook sudah terkapar damai di meja barnya. Kemudian dengan cepat ia menelepon Namjoon. Ia butuh bantuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERSONA | TaeKook | VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang