💛 Not A Bad Guy

35 1 0
                                    


Sudah jam 9 malam. Kaki panjangnya berjalan menuju ke sebuah cafe di sudut bangunan di daerah pinggiran Seoul. Sebenarnya tak terlalu jauh dengan rumahnya. Setelah ia cari di google maps ternyata cafe itu hanya berjarak setengah jam.

Terlihat bangunan yang rapi di sekitar cafe itu. Beberapa adalah kios dan kantor kecil. Berdiri bersebelahan dengan nyaman. Jungkook melirik sekilas ke dalam cafe itu. Tampak sudah tak begitu ramai. Hanya ada beberapa orang yang masih ada di sana. Lalu matanya melihat pria berambut coklat tua dengan mata hazel sedang asyik berbicara dengan seorang pria lainnya. Dengan enggan Jungkook masuk ke sana.

"Hai, Jeon!" panggil Taehyung saat menyadari Jungkook mendatanginya. Jungkook meresponnya dengan anggukan kecil. Ia duduk di sebelah Taehyung. Pria yang tadi asyik berbicara dengan Taehyung tersenyum hangat padanya. "Kenalin nih, namanya Jin Hyung. Dia pemilik kafe ini."

"Jungkook," Jungkook menjabat tangan Jin Hyung yang telah lebih dulu mengulurkan tangannya.

"Jadi ini si Jeon yang terkenal itu?" goda Jin Hyung. Tampak raut wajah Jungkook tak mengerti. Taehyung sedikit merona sebelum tertawa lepas.

"Iya Hyung, ini orangnya," kata Taehyung. Masih tertawa.

"Hm, lebih tepatnya kenapa gw jadi terkenal ya?" tanya Jungkook tak mengerti.

"Gini. Taehyung sama sekali ga pernah ngeghibahin orang lain selain kamu. Bukan dalam arti yang negatif," jawab Jin Hyung. Jungkook langsung melirik Taehyung. Tatapan matanya seakan bertanya, hal apa saja yang mereka bicarakan tentang dirinya.

"Hm. Ok." Kata jungkook singkat karena ia tak tahu harus beraksi seperti apa.

"Ya sudah, Hyung tinggal dulu ya. Jungkook mau minum apa?"

"Moccachino."

"Ok, tunggu ya." Kemudian Jin Hyung berlalu meninggalkan mereka. Jungkook langsung mengubah posisi duduknya menjadi di depan Taehyung. Tempat Jin Hyung duduk sebelumnya.

Selama beberapa menit mereka hanya terdiam. Jungkook mengalihkan pandangannya ke sekeliling cafe itu. Mengabaikan tatapan Taehyung yang lurus ke arahnya.

"Jadi apa mau lo?" tanya Jungkook tiba-tiba. Ia tak ingin basa basi.

"Maksudnya?" Taehyung balas bertanya.

"Buat bales utang budi gw."

"Ah, itu. Gimana kalo lo kasih gw berliannya?"

"Sorry udah bukan di gw lagi."

"Wow, gercep banget."

"Iya. Takut lo ambil."

"Hahahaha," tawa Taehyung meledak seketika. Jungkook hanya menyesap minumannya yang baru datang. "Masa pencuri takut dicuri?" Goda Taehyung.

"Reputasi lo ga secakep tampang lo," balas Jungkook. Kali ini semburat rona merah melintas di wajah Taehyung lagi meskipun hanya sekejap.

"Ah, beneran? Bukannya reputasi gw sama kayak reputasi lo? Hahaha."

Jungkook memutar bola matanya. Seakan ucapan Taehyung hanya sebuah guyonan belaka.

"Jadi lo mau apa?" ulang Jungkook.

"Gw mau lo temenin. Karena gw lagi sedih."

Jungkook memandang tak percaya. "Sedih kenapa lo? Putus cinta?"

"Bukan. Gw jomblo. Huh."

"Trus kenapa minta temenin?"

"Ya karena gw sedih gara-gara lo."

"Kok gara-gara gw?"

"Lo masih nanya? Kan lo yang ambil berlian itu," jawab Taehyung sambil pura-pura melotot.

"Lah kan lo yang nyuruh gw supaya ngebatalin ambil berlian itu. Katanya takut gw ketangkep kan?" balas Jungkook sambil melotot juga. Skakmat.

"I-iya sih. Gw ga pengen lo ketangkep juga." Kata Taehyung sambil mengalihkan pandangannya. Menyembunyikan wajahnya.

"Tapi kan gw ga ketangkep," elak Jungkook. Ia masih menatap Taehyung, merasakan sedikit nada khawatur dari kata-kata pria itu.

"Cuma kebetulan," dengus Taehyung sebal.

"Gw yakin ga bakalan ketangkep kok," balas Jungkook lagi.

"Iya iya. Makanya sekarang Yang Mulia Jeon harus nemenin gw yang lagi sedih karena gara-gara dia, uang 500 juta won gw melayang." Balas Taehyung dengan nada sedikit pura-pura kesal pada Jungkook. Sedetik kemudian meledaklah tawa Jungkook. Ia tertawa hampir menangis. Taehyung masih pura-pura kesal meskipun senyum tipis tersungging di sudut bibirnya.

PERSONA | TaeKook | VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang