0.4

167 18 2
                                    

Yunseong berjalan melewati koridor sekolah nya. Aneh nya dia sendiri,melihat di seberang sana sangat gelap.

Seorang gadis menangis dengan terduduk dan membuat wajahnya hampir tertutup oleh rambut yang terurai .

Sebuah kejadian dia liat dengan mata kepalanya, beberapa gadis yang tampaknya lebih berkuasa menjambak rambut gadis berwarna coklat gelap dan bergelombang itu, menariknya kuat dan beberapa kata kasar terlontarkan .

Berbeda dengan salah satu gadis yang hanya melihat kejadian itu. Tampak senyum terukir dengan perlahan dia mendekati gadis yang sedang menangis itu

"Kau jangan berlagak seperti orang yang paling cantik !"

"Dasar bodoh" pekiknya gadis yang menagis itu.

"Hey disini tidak ada siapapun bagaimana jika kau mati disini hah !" Tanpa basa basi dia mencengkeram wajah itu dan melepaskan nya lagi dengan kasar.

"Minhee milik ku !" Segera dia pergi. Namun sebelumnya tiga orang itu melewati sang gadis dengan menendang,meludahi dan bahkan menampar nya.

Bayangan itu hilang kala Yunseong memerjapkan mata . Masih gadis yang sama dia melihat disana, tempat gelap itu tidak ada orang. Bahkan siapapun perlahan dia mendekati berjalan dengan hati-hati.

"Kau--"

Rambut terurai nya menyibak kebelakang menunjukan wajah Chaewon yang memerah juga dengan beberapa bekas tamparan bahkan seragam nya lusuh akibat sebuah tumpahan minuman,basah kuyup .

---
"Ya Tuhan" keluh Yunseong terbangun dari mimpinya.

"Minhee ?"
"Apakah kau dibalik ini semua"

Yunseong terduduk dan melamun,melihat segala sudut kamar nya. Hari ini dia harus kesekolah namun ntah mengapa dia tak peduli .

Wajah Chaewon masih terus membayangi di otak nya.

Beberapa luka itu terus ada di pikiran Yunseong,bagaimana dia bisa menanggung semua ?
Dan,apakah dia benar sudah mati ?

Mengapa hanya Yunseong yang dapat menyaksikan nya .

Mendengar suara ketukan pintu dari sang mamah membuat Yunseong sadar .

"Yun,cepat turun. Kamu harus sekolah,ini Minhee sama Junho udah didepan" teriak sang Mamah.

Beberapa menit kemudian mereka bertiga berangkat sekolah dengan bus tentunya.

"Yun,Lo kenapa sih dari tadi ngelamun mulu" ucap Junho.

Sebenernya Yunseong malas menjawab pertanyaan Junho namun mengingat bahwa Junho adalah teman yang baik akhirnya Yunseong membuka suara.

"Lagi mikir"

"Ya elah mikir apaan sih Lo !" Bentak Minhee dengan mengacak rambut Yunseong.

Entah mengapa Yunseong tak suka dengan itu. Tak seperti biasanya dia hanya membiarkan nya dan tersenyum tapi kali ini Yunseong menatap Minhee dengan tidak suka.

"Iya bro maaf,serem amat" ucap Minhee.

Junho hanya menggeleng melihat kedua temannya itu .

Sambil berjalan menuju sekolah Yunseong berjalan mendahului Minhee dan Junho.

"Kelompok yang kemaren udah gue kerjain hampir selesai,nanti dilanjut dirumah Lo ya Minhee"

Minhee berhenti "Ga bisa,gue ada urusan nanti" ucap nya dan meninggalkan Yunseong,Junho.

"Tuh orang kenapa dah, perasaan tadi masih ngereceh" bingung Junho.

"Biarin aja. Mungkin dia sibuk"

Saat istirahat,Yunseong berjalan di koridor sekolah nya. Untuk memastikan sesuatu tentunya.

Ternyata tempat itu sama,dan dipastikan kejadian itu benar-benar terjadi.

Karena koridor ini jarang dilewati siswa lain, Yunseong mulai agak merasa tak enak.
Langkah nya terburu-buru untuk segera meninggalkan tempat ini.

Namun dirasa ada yang aneh dari belakang seperti ada seseorang yang mengikuti.
"Wo !" Chaewon mengageti Yunseong.

Sedangkan Yunseong hampir mati dengan aksi nya itu sangat terkejut bahkan hingga membuat Yunseong terkulai lemas di lantai.

"Kau gila !" Bentak Yunseong.

Chaewon hanya tertawa mengejek.

Chaewon membantu untuk mengulurkan tangannya ke Yunseong, membantu nya untuk berdiri.

"Apa yang Lo lakuin disini ?" Tanya Chaewon.

"Gue semalem mimpi,dan disini cuma mau ngecek aja" jawab Yunseong.

"Hah ? Mimpi apaan "

"Lo"

Chaewon menelan ludah nya dan menunjuk dirinya sendiri

"G--gue ?"

Yunseong mengangguk.

"Lo lihat semua ? Kejadian yang ada disini ?"

"Gue tau itu berat buat Lo,dan semua nya masih teringat di pikiran gue. Apalagi elo yang jelas-jelas ngalamin itu semua"

Mata Chaewon berbinar, seperti hendak mengeluarkan sesuatu.
Dia menangis lagi,dan matanya tak sanggup melihat Yunseong.

"Ma--afin gue,buat ada di hidup Lo" ucap Chaewon.

Yunseong menggeleng cepat dengan segera dia memeluk Chaewon menepuk punggung nya dan bahkan membuat Chaewon berhenti dari tangisan nya.

"Sudah berakhir Won,ini semua tinggal ku bereskan"

Your Eyes - Hwang YunseongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang