Myoui duduk di kursi belakang mobil bersama Mamanya. Walaupun mata Myoui sudah berhenti mengeluarkan air,namun sejak tadi ia hanya terdiam sepanjang perjalanan. Wajahnya masih terlihat sedih.
Sedikit rasa tak tega muncul di hati Mama melihat Myoui yang begitu sedihnya. Ia takut Myoui akan mengurung diri di kamar seperti kebiasaannya ketika sedang bersedih. Namun disisi lain,ia memutuskan ini semua demi Myoui. Mama ingin anaknya lebih berbakat dan berprestasi lagi. Ia selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Jalanan di Jepang selalu lengang. Rasanya baru saja Myoui dan Mamanya menaiki mobil,kini mobil yang dikemudikan supir pribadi Myoui itu sudah hampir tiba di rumah mereka. Dengan suasana hati Myoo yang kurang bagus,tidak ada percakapan apapun selama didalam mobil itu. Mobil pun merapat ke gerbang besar rumah Myoui. Rumahnya nampak besar dan sangat mewah diantara rumah besar lainnya. Rumah Myoui memang berada di sebuah komplek elit di Kobe.
"Myoui,ayo turun. Kita harus menyiapkan segala sesuatu untukmu," kata Mama yang telah lebih dulu turun dari mobil.
Myoui pun turun dari mobil dengan wajah lesu dan tertekuk. Mama menggandeng tangan Myoo masuk ke rumah. Sementara itu mobil yang tadi mengantar mereka sudah melesat lagi pergi menjemput Papa. Myoui dan Mamanya berjalan menuju pintu rumah. Pintu dibuka oleh Mama,dan mereka melangkah masuk kedalamnya. Mama langsung pergi menaiki anak tangga menuju kamar Myoui untuk menyiapkan segala sesuatu yang harus dibawa oleh Myoui ke Nishinomiya.
***
Matahari sudah tenggelam di ufuk barat,menyisakan indahnya sisa-sisa cahaya senja di langit sana. Lalu datanglah sang rembulan yang mulai memancarkan cahayanya,yamg terlihat samar-samar karena salju mulai turun lebat malam itu.
Mobil jemputan Myoui tadi kembali lagi. Kini ia membawa pulang Papa yang baru saja pulang dari kantornya. Kemeja kerjanya sangat kusut,ia terlihat kelelahan setelah seharian bekerja. Sebenarnya Papa Myoui adalah seorang dokter,namun baru-baru ini ia diminta untuk bekerja disalah satu perusahaan farmasi dengan upah yang cukup besar. Namun,Papa selalu tampak sangat lelah ketika pulang bekerja. Ditambah lagi musim dingin seperti ini,membuatnya terasa lebih lelah karena kedinginan. Malam ini suhu juga sangatlah dingin,dan Papa pun menggigil kedinginan.
Melihat Papa pulang,mama keluar dari kamar Myoui dan menuruni anak tangga. Ia menemui Papa yang sudah berada di ruang tengah."Maaf,Ma. Sepertinya kita tidak bisa pergi ke Nishinomiya malam ini juga. Suhu diluar sangatlah dingin,dan banyak salju menghalangi jalanan," jelas Papa sambil menggigil kedinginan. "Papa ingin menghangatkan badan dulu di kamar. Penghangat nya sudah dinyalakan kan,Ma?"
"Iya,Pa. Mama juga mau bicara seperti itu. Mama melihat dari kamar Myoui,salju turun semakin banyak saja," jawab Mama. "Ya sudah,sekarang Papa lebih baik mandi dulu,supaya jadi lebih segar."
"Segar bagaimana? Papa justru kedinginan,Ma," Papa menjawabnya. Ia masih menggigil,namun karena Mama mengajaknya bicara,ia jadi lupa untuk langsung masuk ke dalam kamar menghangatkan badannya.
"Maksud Mama,Papa kan habis bekerja,pasti Papa merasa lelah. Wajah Papa juga terlihat lesu. Sehabis mandi,pasti Papa menjadi lebih segar." Mama memperjelas perkataannya.
Tanpa berbicara lagi,Papa segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara itu Mama pergi ke kamar menyalakan penghangat ruangan untuk Papa.
Namun tiba-tiba Mama teringat Myoo. "Eh,Myoo mana ya?" Ia bertanya kepada dirinya sendiri. Memang sejak sampai dirumah tadi,Mama langsung pergi begitu saja ke kamar Myoui dan tidak melihatnya lagi.Mama menaiki anak tangga menuju kamar Myoui lagi. Mama mengetuk pintu kamarnya. "Myoo,apa kamu ada di dalam sana?" Mama mencoba membuka pintu sendiri,namun pintu telah terkunci dari dalam.
Mama menghela nafasnya. Ia sudah mencoba mengetuk pintu kamar dan memanggil Myoo berkali-kali,namun tidak ada jawaban. Mungkin dugaan Mama benar,kalau Myoui sekarang sedang mengurung diri di kamarnya. Mama mencoba menempelkan telinganya ke pintu kamar Myoui,namun tidak terdengar suara apapun di dalam. Mama pun akhirnya pergi. Ia sudah terbiasa melihat anaknya mengurung diri seperti ini. Mama menuruni tangga dan menemui Papa yang baru saja selesai mandi dan berganti pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & LIFE STORY (MINA) ✔️
Fanfiction"Eh??! Bukankah lelaki tidak boleh dan tidak bisa memasuki area asrama putri?" Myoui bertanya-tanya kebingungan. Lelaki itu tersenyum jahat. "Kata siapa?" jawab lelaki itu. Lalu dengan tiba-tiba ia memaksa masuk ke kamar Myoui lantas mengunci pintun...