02

178 19 0
                                    

Happy reading🙆🙆
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sorry for typo✌

Kriiinggg~~~ Kriiingg~~~

Sudah ketiga kalinya alarm itu berbunyi. Tapi masih belum mampu membuat pemiliknya bangun. Matahari pun sudah setinggi tombak menandakan hari semakin siang. Sinarnya yang masuk melalui celah-celah jendela kamarnya pun tidak mampu membuat lelaki itu bangun. Lelaki itu masih berada di alam mimpi, entah mimpi apa yang membuat lelaki itu masih betah dalam tidurnya.

Bunyi alarm sudah tidak terdengar lagi, dan akan berbunyi lima menit lagi karena di setel seperti itu. Tidak lama kemudian, ponselnya yang ganti berbunyi. Sebuah panggilan masuk ke ponselnya itu. Entah karena signal nya atau apanya dari ponsel itu, tangan lelaki itu tiba-tiba bergerak meraba-raba ke arah nakas dimana ponselnya berada. Dengan mata masih tertutup lelaki itu mengangkat panggilan itu.

"Yaaa!!! Jeon Jungkook!!! Apa kau masih tidur?! Huh?!"

Seketika langsung terdengar teriakan dari sang penelpon.

"Yaaa!!! Apa kau lupa hari ini kita ada pertemuan? Kenapa kau belum bangun? Astaga, Jeon Jungkook apa kau mendengarkanku? Jungkook-a..." tiba-tiba ucapannya terpotong.

"Nee noona, aku mendengarkan mu, aku tidak tuli. Jadi tidak usah berteriak, bahkan suaramu itu lebih nyaring dari suara alarm ku. Kkkkk..." jawabnya sambil terkekeh.

"Yaa!! Apa kau bilang?.. aah sudahlah, cepat kau bersiap-siap. Aku akan menunggumu di tempat pertemuan, akan kukirimkan alamatnya. Kuberi waktu 30 menit dan kau sudah harus sampai di sana." Titahnya.

"Hmmm... baiklah."

"Jangan terlambat, awas saja kalau terlambat." Ancamnya lalu memutuskan panggilan itu.

"Dasar manajer cerewet.." gerutu Jungkook setelah panggilan itu terputus.

Ternyata sang penelpon tadi rupanya manajernya. Ya, dia memang lumayan galak. Apalagi kalau menyangkut jadwal artisnya. Karena rasa tanggung jawabnya yang tinggi.

Setelah itu, Jungkook pun langsung menuju ke kamar mandi dan bersiap-siap menuju ke tempat pertemuan yang sudah di kirimkan alamatnya melalui pesan teks.

🐢🐢🐢

"Hyerin-a... apa kau sudah menyiapkan semuanya?" Tanya seorang wanita di tengah-tengah kesibukannya mencari sesuatu.

"Nee. Sudah siap dari tadi Eonni, tinggal berangkat. Tapi kenapa Eonni masih di sini?" Tanya Hyerin yang membawa beberapa dokumen di tangannya sambil melihat wanita itu sedang mengobrak-abrik meja kantornya dan menyadari ruangan ini terlihat seperti kapal pecah.

"Aku kehilangan kunci mobilku, apa kau melihatnya?" Tanya wanita itu kepada Hyerin.

Hyerin menghembuskan nafasnya dan menggeleng-geleng kepalanya tak percaya. Jadi ini, yang membuat ruangannya terlihat seperti kapal pecah. Hanya karena benda hitam itu mereka belum juga berangkat. Padahal lima belas menit lagi pertemuannya akan di mulai. Hyerin pun meletakan dokumen yang dibawanya di meja lalu mendekat dan ikut mencari kunci mobil itu sampai sudut-sudut ruangan.

"Ahh!.. ketemu!" Teriaknya setelah beberapa menit mencari. Ternyata kunci mobilnya terjatuh di kolong sofa ruangannya. Hyerin pun lega melihatnya.

"Hyerin-aa! Ayo, kita sudah terlambat!" Ajaknya begitu menemukan kunci itu dan bergegas keluar.

"Yaa! Yieun Eonni, tunggu aku!" Teriak Hyerin kepada wanita yang sudah keluar dari ruangan itu.

I Want My Memory Back [Jungri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang