BAGIAN 7

4.7K 462 12
                                    

"Lagi."

Sakura meneguk airnya kembali.

"Minum lagi."

Sakura mulai kesal, tapi tetap meminum airnya.

"Minum lagi Sakura." Ucap Kakashi sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Cukup Sensei. Rasanya perutku akan meledak." Sakura menaruh botol minum berukuran satu liter tersebut di atas meja dengan kasar. Ia sudah meminumnya setengah botol, bisa dia pastikan sekarang kadar alkohol dalam dirinya sudah berkurang.

Sakura mengelus perutnya yang tampak membesar akibat kelebihan pasokan air. Gadis itu menatap Kakashi yang duduk di hadapannya dengan sedikit ketakutan. Astaga dia sudah delapan belas tahun dan masih takut ketika sensei-nya sendiri menatapnya dengan tatapan menusuk itu. Memangnya dia Madara atau Kaguya sampai harus ditatap seperti itu.

"Sensei biji matamu akan mengeluarkan darah jika kau terus menatapku seperti itu." Canda Sakura. Kemudian Kakashi menutup matanya dan berpaling dari Sakura.

Memang salah Sakura. Gadis nakal ini sudah membuat Kakashi khawatir dengan tingkahnya. Ia pulang dari rumah sakit sekitar jam sepuluh malam dan malah menerima tawaran Ino untuk pergi 'refreshing' dalam artian sedikit minum untuk menghilangkan penat setelah operasi panjang yang mereka lalui.

Gadis nakal ini mengatakan kepada Kakashi ia hanya sedikit minum. Iya sedikit. Sampai-sampai pulang ia menangis sesegukan di hadapan Kakashi.

Siapa yang tidak khawatir melihat seorang gadis baru pulang ketika tengah malam, dan dalam keadaan mabuk juga menangis. Ketika ditanyai alasannya ternyata ia menangis karena Ino menjatuhkan setusuk dango terakhir kesukaannya. Hanya setusuk dango, padahal ia menangis seperti seseorang yang sudah kehilangan negaranya.

Menguap sudah rasa khawatir pria perak itu. Akhirnya ia memaksa Sakura untuk meminum banyak air agar dia kembali sadar, dan mengakui kebodohannya dan juga sudah membuat Kakashi khawatir. Itu Hukuman.

'Ah, dia cemberut.'

Sakura tersenyum melihat tingkah Kakashi. Sampai akhirnya dia sadar dan melihat sesuatu di wajah Kakashi.

Sakura memukul meja dan berdiri mencondongkan tubuhnya ke arah Kakashi dan menarik wajahnya agar menghadap dirinya. "Sebaiknya kau menjelaskan sesuatu tentang ini Sensei."

Ini dia. Wajah Sakura yang seperti ini yang lebih Kakashi sukai, wajah menahan marahnya, dan tatapan tajam dari emarldnya, ini lebih baik.

"Apa?" Oh Kakashi menantang gadis itu.

Sakura kemudian melepaskan plaster luka di dahi Kakashi dengan sedikit kasar dan mengacungkannya di hadapan Kakashi meminta penjelasan.

"Itu, aku terjatuh saat latihan bersama Naruto." setengah berbohong. Ia tentunya tidak menyebutkan sudah terkena tendangan maut Guy.

"Sungguh? Kepalamu baik-baik saja?"

"Tadinya, aku ingin memberitahu seseorang tapi sepertinya dia terlalu sibuk di tempat minum sehingga dia terlambat pulang dan akhirnya kepalaku sudah tidak begitu sakit."

Sakura mendecih mendengar sindiran halus Kakashi. Kemudian dia menyentuh luka itu dan mengalirkan chakra hijaunya.

"Kau berlebihan, ini hanya sebuah goresan."

"Sebaiknya kau diam, atau aku besok akan dimarahi Shisou karena telah membuat calon rokudaime ini mempunyai luka di wajahnya."

Kakashi diam menatap Sakura, tangannya yang sedari tadi diam di bawah kini dia angkat. Tangan kanannya menuju ke arah wajah Sakura mengelus pipi gadis itu dengan punggung tangannya.

Different Kakashi!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang