BAGIAN 15

5K 431 61
                                    

Dua orang gadis dengan warna rambut yang sangat berbeda sedang duduk berhadapan di salah satu bar di Konoha, mereka dua sahabat yang selalu menghabiskan waktu selepas kerja bersama, kali ini bar yang sering dikunjungi nona Tsunade menjadi tempatnya, berhubung besok akhir pekan dan keduanya dapat jatah libur, jadi mereka memutuskan untuk melepas penat di tempat ini.

"Kau tahu, tadi aku melakukan dua kali operasi hingga sore jadi kau harus mentraktirku kali ini forehead." Ino datang membawa dua gelas bir berukuran sedang dan dua botol sake.

"Kau berniat minum berapa banyak hah?" Sakura sedikit mengeluh melihat Ino yang datang dengan nampan yang penuh dengan minuman beralkohol tersebut.

" Hei hei, lagi Pula tidak sering kita melakukan hal ini." Ino kemudian mengambil tempat duduknya dan memberikan Sakura segelas bir sedang.
Mereka kemudian bersulang hingga terdengar dentingan kaca yang beradu dengan buih bir yang sedikit tumpah.
Kemudian memakan cemilan ringan yang sudah disediakan pelayan tadi.

"Kenapa matamu masih memperhatikan pria lain, bagaimana dengan Sai." Kata Sakura yang melihat sahabatnya sedang memperhatikan orang-orang untuk mencari pria tampan. Katanya.

"Sakura kau harus membuka matamu dan melihat pemandangan seperti ini, bagaimana bisa kau hidup hanya dengan memandang seorang pria."

Sakura mendecih mendengar jawaban Ino yang terdengar seperti seorang wanita yang memiliki banyak pria di belakangnya. Gadis itu memilih meneguk bir nya dan bertopang dagu melihat-lihat sekeliling. Catatan, dia tidak mengincar seorang pria di tempat ini seperti Ino.

"Tidak ada yang menarik, sudah kuduga Sai yang terbaik." Ino mengalihkan pandangannya dan meneguk birnya hingga tandas kemudian beralih menuangkan sake di gelasnya dan juga milik Sakura.

Setelah itu keduanya mulai bercerita atau mungkin bergosip seperti yang sering Ino katakan. Mereka membahas bagaimana Naruto yang sudah lebih dari setahun belakangan ini berhenti terobsesi dengan Sakura dan beralih kepada teman merka yang seperti bunga lavender itu, Hinata. Ino mengatakan dia melihat Naruto dan Hinata sedang pergi bersama saat mereka sedang berjalan menuju kesini, juga Chouji yang tiba-tiba membawa Karui dari desa Kumo, mereka memikirkan bagaimana kedunya bisa menjadi dekat saat perang dunia ke empat berlangsung, berbeda dengan Shikamaru yang memang sudah dekat dengan Temari yang sudah mereka kenal sejak gennin.

"Semuanya sudah mempunyai pasangan yah." Sakura tertawa kecil dan meneguk sakenya memikirkan mereka semua sudah tumbuh dewasa bersama-sama.

"Apa Sasuke menghubungimu?"

"Kadang, jika Naruto mengirimkan surat, dia akan membalasnya dan terkadang menanyakan kabarku dan Kakashi-sensei."

Ino mengangguk, kemudian melirik sahabatnya itu yang meneguk sakenya entah untuk gelas yang keberapa.

"Sensei itu, sebenarnya kapan dia kembali. Sudah hampir dua tahun sejak terakhir kali aku melihatnya." Perkataan Ino membuat Sakura sadar.

"Dua tahun yah."

"Jangan memasang wajah seperti itu forehead! Aku akan mencarikanmu pria yang lebih baik tentu saja, kau hanya tinggal memilih mau dari desa yang mana hm? Aku punya banyak koneksi di seluruh desa jadi jangan khawatir." Ino berusaha menghibur sahabatnya yang memperlihatkan wajahnya yang murung.

"Berikan padaku satu yang tidak memiliki rambut berwarna hitam atau perak." Sakura menjawab dengan sedikit lelucon kemudian keduanya tertawa dan kembali melanjutkan malam mereka dengan cerita-cerita dan gosip yang beredar di desa.

__________

Suara pintu yang tertutup secara perlahan memecah keheningan di rumahnya, dia melangkah dengan tenang menuju kamarnya di dalam kegelepan. Membiarkan tas ranselnya jatuh di lantai bersama dengan rompi jouninya.

Different Kakashi!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang