PROLOG

685 63 6
                                    

Song Hyeongjun bernyanyi-nyanyi kecil sembari berjalan menuju ruang kelasnya yang baru. Bindernya yang berwarna hijau neon ikut terayun mengikuti irama langkahnya. Lelaki mungil berambut ikal tersebut terlihat sangat excited untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya yang baru.

Ya, lelaki bermarga Song tersebut baru saja pindah ke Seoul. Sebelumnya ia dan keluarga besarnya hidup di sebuah kota kecil di Washington State dimana orang tuanya bekerja sebagai Hunters.

Bukan, bukan hunters biasa. Tetapi Vampire Hunters. Pemburu para vampir.

" Song-ssi, silahkan perkenalkan dirimu", ujar seorang guru wanita bertubuh mungil kepadanya.

Hyeongjun tersenyum memperlihatkan senyum manisnya. Lelaki imut dengan gigi gingsul itu berdehem sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruang kelas.

" Annyeonghaseo. Namaku Song Hyeongjun. Aku murid pindahan dari Amerika. Mohon bantuannya!" ucap Hyeongjun sembari tetap tersenyum dan mencoba mengamati satu persatu wajah teman sekelas barunya itu.

Seluruh siswa terlihat sangat bersemangat saat melihatnya. Tentu saja. Song Hyeongjun sangatlah charming dan tahu bagaimana cara memikat orang.
Well, kecuali untuk satu siswa lelaki berambut pirang dan berkulit pucat yang duduk di bangku belakang yang tampaknya tidak tertarik sama sekali dengan keberadaan dirinya.

" Song-ssi, apakah Bahasa Koreamu lancar? Ataukah kau membutuhkan penerjemah untuk membantumu paham dengan pelajaran-pelajaran di kelas? Karena apabila kau merasa kesulitan, aku bisa menempatkanmu di sebelah Tony-ssi. Dia ketua kelas disini, dia juga mahir dalam 3 bahasa." Tanya Ibu Guru kepada Hyeongjun sembari menunjuk ke arah lelaki berambut coklat yang memakai kacamata bulat. Hyeongjun menggeleng pelan.

" Tidak perlu repot-repot seonsaeng-nim. Bahasa Koreaku sangat lancar kok. Aku lahir dan besar di Seoul, namun pindah ke Amerika pada saat aku berusia 9 tahun. Sehari-hari orang tua dan saudara-saudaraku berbicara dengan Bahasa Korea, jadi Ibu tidak perlu khawatir." Jawab Song Hyeongjun masih dengan senyum charmingnya.

" Ah, kalau begitu, kau bisa duduk di bangku kosong di sebelah sana", ucap Bu Guru sembari menunjuk bangku yang letaknya tepat di sebelah murid lelaki yang tampaknya sama sekali tidak tertarik dengannya. " Hangyul-ssi! Cepat pindahkan tasmu." Pintanya.

Remaja kelas 2 SMA tersebut tidak menjawab apa-apa dan hanya terlihat mengambil tasnya dengan kesal.

" Hai!" sapa Hyeongjun kepada lelaki bernama Hangyul tersebut, mencoba untuk bersikap ramah.

" Namaku Song Hyeongjun! Salam kenal, ya". Ujar si lelaki imut sembari mengambil tempat untuk duduk lalu mengulurkan tangannya.

Remaja pirang tersebut tidak menjawab. Alih-alih menyambut salam, ia malah mengamati Song Hyeongjun dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu mendengus sebelum akhirnya memalingkan wajahnya.

Hati Song Hyeongjun mencelos.

This is gonna be a long day.

***

" Hai! Namaku Song Hyeongjun! Salam kenal, ya!"

Hangyul mengamati lelaki bertubuh mungil di depannya dari atas sampai kebawah.
Siapa tadi namanya? Song Hyeongjun? Pindahan dari Amerika? Song family? THAT infamous Song hunters?

Hangyul mendengus.

Mana mungkin THE INFAMOUS Song Family yang juga merupakan nemesis dari keluarganya itu punya anggota keluarga seharmless Hyeongjun. Apalagi, menurut kabar yang ia dengar, seluruh anggota keluarga Song juga merupakan Hunters yang sangat hebat dan merciless.

Black Heart (Lee Hangyul/Song Hyeongjun, Song Yuvin/Kim Yohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang