The Laskar Triad

449 60 5
                                    

Pagi hari di Rumah Keluarga Lee.

Di ruang makan, seorang anak laki-laki berpipi bulat terlihat sedang berusaha menghabiskan minuman berwarna merah dalam mug yang tengah ia pegang. Hidungnya yang mungil terlihat sedikit berkerut ketika ia merasakan sensasi aneh dari minuman yang barusan ia teguk.

" Blegh. Rasanya aneh sekali, appa!" Keluh sang bocah kepada seorang lelaki yang duduk di seberangnya.

Lelaki berwajah pucat dengan paras luar biasa tampan bernama Lee Dongwook tersebut hanya tersenyum simpul sembari mengisyaratkan si anak lelaki untuk tetap menghabiskan sisa 'minuman' yang ada di dalam mug.

" Memang begitu rasanya, Dohyon. Darah hewani memang rasanya tidak selezat darah manusia. Tapi kau harus tetap menghabiskan sarapanmu ini. Kalau tidak, nanti tubuhmu akan lemas seharian di sekolah." Jelas sang appa dengan sabar. Bocah lelaki di seberangnya hanya dapat memasang wajah cemberut.

" Appa, kenapa Dohyon tidak boleh langsung minum darah manusia saja sih kalau memang darah manusia lebih lezat. Dohyon sudah bosan dengan darah ayam atau darah sapi", gerutu Dohyon sembari meneguk habis  darah ayam yang menjadi sarapannya pagi itu.

Sang Appa tersenyum paham, " Tunggu dua tahun lagi ya, kalau sekarang belum waktunya". Jawab kepala keluarga Lee tersebut sembari mengelus kepala Dohyon.

" Kalau Bocil sih gausah sok mau minum darah manusia! Darah anak sapi aja terus! Cocok!" Sahut seorang remaja tinggi sembari memasuki ruang makan. Dohyon yang tidak terima dengan ejekan tersebut langsung mengarahkan pandangannya ke arah suara dan menjulurkan lidahnya.

" Dih, Hyung sendiri semalam bukannya gagal juga mendapatkan mangsa? Kata Hangyul hyung, Yohan hyung bertemu dengan hunters ya tadi malam?" Balas Dohyon kepada kakaknya yang bernama Yohan tersebut.

Lee Dongwook tampak terkejut dengan ucapan Dohyon. Sorot mata yang tadinya ramah berubah menjadi tajam. Matanya yang berwarna emas menatap lurus ke arah Yohan.

"Benarkah? Selama ini tidak pernah ada satu hunters pun yang dapat menghentikanmu dalam mendapatkan mangsa. Apa yang terjadi semalam, Yohan?"

" N....nothing, Appa. Aku hanya sedang merasa malas saja untuk menghadapi hunters tadi malam."

" Malas?"

" Yea, Yohan hanya sedang tidak ingin bertempur. Wanita yang menjadi target Yohan kemarin juga sedang mabuk. Darahnya juga pasti tidak terlalu enak, Yohan hanya berpikir kalau its just not worth it." Jawab sang remaja mencoba memberikan alasan kepada sang Ayah yang sesungguhnya paling anti menghindari sebuah pertempuran.

Apalagi kalau pertempurannya hanya dengan seorang Hunters.

Dongwook tidak berkomentar lebih jauh, dan hal ini membuat Yohan akhirnya dapat mengambil nafas lega. Remaja itu memilih untuk tidak menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi tadi malam, terutama di bagian pertemuannya kembali dengan Head Hunters dari keluarga Song.

Yeah, their nemesis.

" Kalau begitu, ini sarapanmu." Kata sang Ayah sembari menuangkan segelas darah ayam dan memberikannya kepada Yohan. "Ayo diminum dalam sekali teguk!" Pintanya.

Yohan melirik ke arah Dohyon dengan kesal. Gara-gara bocah itu mengadu kepada sang Ayah, kini ia harus menerima hukumannya.

Namun lelaki itu tetap menuruti perintah sang Ayah.

" Oh my Devil, this thing taste like shit!" maki Yohan secara refleks, ketika mencoba meminum darah ayam yang disediakan di meja makan. Wajahnya mengkerut seakan ingin muntah.

Black Heart (Lee Hangyul/Song Hyeongjun, Song Yuvin/Kim Yohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang