3

29 2 0
                                    

"Seburuk itukah bang?"

"Lo liat sendiri aja dah" ucap Nick sembari melanjutkan makannya sedangkan Lesa dan Pha saling menatap.

Saat ini Lesa berjalan bersama Pha, Nick, Yuki, dan Jeongin, kenapa tiba-tiba ada Yuki dan Jeongin? Because Yuki dan Jeongin tidak sengaja melihat Lesa dan kedua abangnya berjalan hendak meninggalkan kantin kemudian Yuki dan Jeongin mengajak untuk berjalan bersama saja. 

Sesampainya di kelas, Yuki duduk di meja Lesa lalu mulai membuka pembicaraan.
"Seonick oppa buat gue yaa"

Lesa yang awalnya ingin mengambil sesuatu dari tasnya mendadak mengurungkan niatnya lalu menatap Yuki.
"Gue baru sadar kalo Nick oppa tampan hihihi" tambah Yuki.
Lesa hanya menatap Yuki jijik.
"Oppa?" ucap Lesa.
Yuki mengangguk sembari tersenyum manis. 

Lesa memegang pundak Yuki.
"Yaak Lim Yuki, gue kasih tau ya fakta dari kedua abang gue, mereka berdua gak tertarik sama sekali sama yeoja manapun, mereka gak pernah menyukai yeoja maupun pacaran, mereka bertolak belakang sama gue"
"Mungkin salah satu dari mereka bisa luluh karena gue kan?? Ehh bentar bertolak belakang sama lo? Tidak-tidak, lebih tepatnya setelah lo suka sama Hyunjin sikap lo bertambah-tambah dingin, lo gatau itu?"

Lesa memundurkan badannya sedikit lalu tersenyum heran.
"Sejak kapan lo belajar ngarang?" ucap Lesa.
"Gue-"
"Pak guru dateng wwoooooiii bubar bubaaaaarrr" ucap salah satu teman satu kelas mereka.

Selama pelajaran berlangsung, Lesa hanya memikirkan seburuk apakah Hyunjin hingga dijuluki si Pangerannya cabe-cabean nya sekolah.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Lesa, Lesa melihat ke sumber suara yang ternyata tamu tak diundang yang dipersilakan masuk oleh pak guru yaitu Shin Ryujin and the gang.

Lesa menghembuskan nafasnya kasar lalu menegakkan duduknya, Lesa mengangkat kepalanya sembari menatap tajam kearah mereka.
'Dasar!! Ke guru aja genit...JiBang gue Jijik Banget, kenapa gue kayak benci banget sama lo lo pada' batin Lesa. 

Ryujin and the gang saat ini sedang bercanda dengan pak guru, suara tertawa mereka membuat Lesa bertambah emosi, Lesa berdiri dari tempat duduknya dan membuat suara decitan kursi yang lumayan keras sehingga semua yang ada di dalam kelas menatap Lesa.
"Saya ijin ke kamar mandi pak" ucap Lesa.
"Iya silahkan" jawab pak guru.

Lesa berjalan ke kantin dan memutuskan untuk berdiam diri disana beberapa lama kemudian Lesa mendapat pesan dari Yuki dan Yuki mengatakan bahwa Ryujin and the gang sudah keluar dari kelas.

Lesa hendak meninggalkan kantin lalu Lesa merasa terpanggil.
"Heeii kamu" Lesa menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah Headmaster.
'Tai dah masuk BK' batin Lesa.
"Saya pak?" ucap Lesa merasa tidak berdosa.
"Ya kamu masa dia yang telah meninggalkan ku"
'Idih apa sih pak garing deh' batin Lesa.

Lesa menghampiri Headmaster dan kemudian dimulai lah sesi intimidasi.
"Kenapa kamu ke kantin saat jam pelajaran berlangsung"
"Emm saya anu pak"
"Anu apa anunya kenapa"
"Hah?"
"Awas saja ya kalau kamu tertangkap basah disaat yang seperti ini lagi saya tidak akan segan-segan membawa kamu ke kantin ehh maksud saya BK"
"Ne"

Lesa berjalan menuju kelas dengan ditemani oleh headmaster, dan juga omelan yang terus keluar dari mulut headmaster, tidak lupa dengan rasa malu yang dirasakan Lesa karena menjadi pusat perhatian.

Ketika bel pulang berdering, Lesa berjalan menuju ke parkiran dengan ditemani oleh Jeongin, Yuki dan teman-temannya yang lain.
"Ehh sa ada Hyunjin" bisik Jeongin.

Lesa mencari sosok yang baru saja dimaksud Jeongin, Lesa melihat Hyunjin sedang berdiri di depan loker dengan beberapa temannya.
"Yaakk Hwang Hyunjin" teriak Jeongin memanggil Hyunjin.
"Yang In lo ngapain sih Gila loh" bisik Lesa.

Lesa melihat Hyunjin tersenyum kearah Jeongin lalu berlari kearahnya.
"Ehh tai perut gue mendadak mules sumpah, gue cabut dulu ya gaes" ucap Lesa lalu Yuki dan Jeongin memegangi tangan Lesa.
"Bangsat lo lo pada" ucap Lesa Sembari tersenyum kaku ketika melihat jarak Hyunjin yang sudah dekat dengannya.

Lesa hanya menatap Hyunjin yang sedang berbicara dengan Jeongin tanpa mendengarkannya.
"Hyunjin kenalin nama gue Lim Yuki" ucap Yuki.
'Lah ni anak ngapa sih ikut-ikut' batin Lesa.
"Ahh iya gue Hyunjin" Hyunjin menjabat tangan Yuki, Lesa menghembuskan nafasnya kasar.

Lesa menatap dendam kearah Yuki.
"Hyunjin gimana kalo ada orang yang ngefans sama lo" ucap Yuki tiba-tiba.

Lesa membulatkan matanya karena terkejut akan ucapan Yuki.
"Wah gimana ya gue baru kenal sama lo tapi lo udah ngomongin hal yang menurut gue agak pribadi ya hahaha, tapi ya gpp lah biar aja kan normal" jawab Hyunjin.
"Gitu aja? Masa lo ga punya niatan minta nomernya gitu?" tambah Yuki.
"Lah kenapa gue? Emang siapa yang ngefans? masa kudu gue yang berjuang hehehe"

What------

Lesa tersenyum kaku ketika mendengar pernyataan Hyunjin.
'Bangsat juga lo ternyata jin, hahe hahe lo kira lucu apa' batin Lesa.

Jeongin dan Yuki menatap Lesa takut saat tau jawaban Hyunjin yang ternyata diluar ekspektasi nya.
"Yaudah kalo gitu yaa ayo cabut gaes, i'm done!!!" ucap Lesa yang mulai emosi.

Hyunjin menatap Lesa heran tapi Lesa tidak menyadari jika Hyunjin saat ini sedang menatapnya. Jeongin menarik Lesa lalu mulai kembali bertanya lagi kepada Hyunjin.
"Tapi gimana kalo ternyata orang yang ngefans sama lo ada disini jin"
Hyunjin sedikit terkejut ketika mendengar pertanyaan Jeongin.

Ketika Hyunjin hendak membuka suara terdengar suara teriakan temannya di seberang sana yang mengajak Hyunjin untuk pulang.
"Emm gue duluan yaa, Felix udah manggil gue" ucap Hyunjin sembari berjalan meninggalkan mereka.

"Lo ngapain sih Yang In.. kenapa lo gak kasih tau gue kalo dia ternyata sebangsat itu, gue gasuka ya kalo kayak gini, lo udah malu-maluin gue bangsat" ucap Lesa.

Hyunjin yang sedikit mendengar itu memberhentikan langkahnya lalu menoleh sedikit kearah mereka, kemudian melanjutkan berjalan.

"Maafin gue Sa, gue gatau bakal kayak gini" ucap Jeongin.
"Maafin gue juga Sa" ucap Yuki.
Lesa menghembuskan nafasnya lalu memijat pelan dahinya.
"Udah jangan dibahas lagi gue udah gamau suka sama dia lagi" jawab Lesa.
"Emang lo suka sama dia sa?" ucap salah satu temannya yang bernama Ahn See Ra.
"Udah nggak kok" jawab Lesa cuek.

Bersambung~~🥀

SEMPITERNAL (Based On True Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang