"Gak kerasa ya si kecil ayah ini udah pake putih abu abu...." "Bun ... itu si dedek pake baju abang ya? Hahahha" ejek ayah melihat Ken yang mengenakan seragam baru nya yang agak kebesaran.
Bunda cuma bisa geleng gelengkan kepala sambil menyiapkan sarapan. Iya, semua kejahilan Ken memang udh mendarah daging keturunan dari ayahnya. Ken di rumah biasa dipanggil dedek karena dia anak bungsu.
"Sini sini dek foto dulu... ayah mau upload di facebook... sekalian kirim ke abang abang mu" ujar ayah sambil mengarahkan badan Ken mencari spot foto yang pas.
"Ayaaaahhhhh"
Ken ga bisa berkutik. Dia memasang wajah yang teramat datar karena kesal gara gara jadi bahan bullyan ayahnya.
"Udah ayah ... dedek... sarapan dulu ... nanti terlambat tuh" ujar bunda menyelamatkan Ken dari ayahnya.
"Nanti di depan sekolah ayah foto lagi ya"
"GAK MAU !!!" Ken menyalurkan kekesalannya dengan intonasi yg sedikit keras.
Setelah sarapan Ayah dan Ken langsung bergegas keluar rumah.
"Dadah bunda" teriak Ken dari dalam mobil sambil melambaikan tangannya di jendela.
....
Sesampainya di depan sekolah, Ken turun di samping sekolah karena jalan di depan sekolah lumayan macet.
"Dadah yah" Ken turun dari mobil dan berjalan meninggalkan ayahnya
"Nanti ayah jemput ya" teriak ayah dari dalam mobil.
Ken hanya menaikkan tangannya dan mengacungkan jari jempol sambil berjalan lurus tanpa melihat ayahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KEN
Teen FictionMenjadi siswi yang berprestasi bukanlah hal sulit bagi Ken. Baginya, yang sulit itu mengikuti semua aturan yang harus dipatuhinya. Belum lagi beban menjadi anak orang penting di jakarta