04 - Kolam dan kelereng biru

2 0 0
                                    

Seluruh siswa/i baru diarahkan menuju kelas oleh masing masing pemimpin pleton. Kelompok Ken masuk di ruangan yang paling ujung, dekat kolam ikan. Bahkan mereka melewati jembatan kecil dan menyebrangi kolam ikam itu saat menuju kelas. Sesampainya di kelas, pemimpin pleton mengabsen semua nama yang ada di selembar kertas yang dibawanya. Sampai nama Ken dipanggil.

"Kenaya Putri B. Eh ga ada ya tadi" ujar pemimpin pleton tersebut bicara sendiri

"Saya kak." Ken menjawab sambil mengacungkan tangannya ke atas. Semua yang ada di kelas itu seketika mengalihkan pandangan ke Ken. Ken pun dengan cuek berdiri di tempat.

"Kamu Kenaya ? Kenapa tadi pas upacara dipanggil kepsek tapi tidak maju ?" Intonasi agak keras diucapkan oleh pemimpin pletonnya itu.

"Saya tadi ke uks kak, agak pusing jadi disuruh istirahat disana. Jadi ga denger" ucap Ken dengan alasan pertamanya di sekolah baru ini.

Teman sebelah Ken memandang Ken dengan ekspresi seperti takut akan kaka kelasnya itu. Ken pun memberinya senyuman lebar sambil mengangkat alisnya. Temannya pun tersenyum.

"Sini kamu! Saya liat dari tadi kamu ada di barisan kok. Kamu bohong ya"

"Enggak!"

"Kamu nantang?"

"Eh siapa yg nantang kak ? Orang saya ditanya ya saya jawab lah"

Tak lama kemudian datang seorang guru yang terlihat seperti orang jaman penjajahan. Kuno. Pemimpin pleton tadi salim. Ken diam. Dan tak lama guru tersebut mendorong tangannya seperti memberikan tanda Ken untuk salim padanya. Ken pun hanya membungkukan badan dan kepalanya sedikit. Guru itu menarik kembali tangannya dan menyuruh ken untuk duduk kembali ke tempatnya.

Guru itu memperkenalkan diri. Namanya Pak Bensar. Beliau guru PKN. Bapak itu memberikan penyusuhan menggunakan slide power point. Ia menjelaskan dengan panjang kali lebar. Namun saat menjelaskan, pandangan pak Bensar tidak lepas dari Ken. Sampai akhirnya teman sebangku Ken sadar dan memberi kode ke Ken. Ken yang asik menggambar di buku tulisnya terkejut dan menutup bukunya.

Setelah selesai semua murid diarahkan keluar.

Dan saat Ken berjalan ke depan, pak Bensar memanggil Ken dengan agak kasar.

"Hei kamu ! Siapa nama kamu ?"

"Saya ? Ken pak "

"Dari SD mana ?"

"SD Bunga Citra pak"

Pak Bensar mendongakkan dagunya seolah memberi kode kalo percakapan telah selesai. Ken pun berjalan keluar menyusul kelompoknya,

"Kali ini kita akan main game. Jadi caranya, kalian mencari kelereng warna biru di dalam kolam. Satu orang punya waktu 10 detik untuk cari kelerangnya, kalo udah sepuluh detik namun belum dapat, kalian keluar dari kolam dan baris ke belakang, dan bergantian. Siapa yang dapat kelereng biru sudah aman dan tidak perlu berbaris lagi" ujar pemimpin pleton menjelaskan game yang harus dilakukan kelompok Ken.

"Hei kamu. sini kamu duluan" ujarnya memanggil Ken.

Ken menghampirinya. Dan berbaris paling depan. Namun Ken diam.

"Cepat turun!!!" Teriak kakak kelasnya itu

"Kaka aja duluan contohin" jawab Ken agak nyolot

"Kamu nantang saya ?!" Teriak kakak kelasnya itu sambil mendorong ken ke kolam. Ken yang membelakangi kolam tersebut akhirnya tercebur. Baju nya basah kuyup. Kolamnya memang cuman selutut. Tapi karena Ken terjatuh dengan tidak siap, badannya semua nyebur ke kolam. Ken marah namun tidak mau menyentuh pemimpin pletonnya itu. Ken kembali ke kelas dan langsung meninggalkan kelompoknya. Ken pulang dalam keadaan basah kuyup. Ken memberhentikan angkot dan langsung diantar ke depan perumahan.

Ken pulang. Ibunya sedang masak di dapur. Ken langsung ke kamarnya di atas dan langsung mandi. Ken tidak menceritakan apapun dengan siapapun atas kejadiannya di sekolah tadi.

KENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang